PART 18

96 16 62
                                    

Kedua sepasang kekasih itu telah kembali dari kota Chongqing dan sekarang berada di Kota Beijing.

Kehadiran Zhiguang di samping Junjie seperti cahaya yang membuat Junjie merasa hidup sepenuhnya.

Di tengah kebahagiaan itu, dia seakan lupa memiliki ikatan suci pernikahan bersama Wei Zheming suaminya..

Namun, kenyataan itu tak pernah cukup kuat untuk meredupkan kehangatan sepasang kekasih itu rasakan satu sama lain.

Setiap momen, tawa, dan sentuhan terasa begitu murni, seakan mereka benar-benar ditakdirkan bersama.

Hari-hari mereka berlalu dalam balutan rasa bahagia yang sulit dijelaskan, seakan waktu tak berani mengganggu kisah mereka.

Bagi Junjie dan Zhiguang, kenyataan yang rumit itu untuk sementara lenyap, digantikan oleh perasaan yang begitu kuat dan tulus.

Di dalam ruangan kantor milik Junjie, suasana terasa sunyi, hanya diiringi bunyi pelan dari hembusan angin malam yang masuk melalui celah jendela yang sedikit terbuka.

Lampu-lampu yang menggantung di langit-langit menebarkan cahaya hangat, menerangi meja kayu besar dengan beberapa dokumen bertebaran, menandakan padatnya pekerjaan yang baru saja ditinggalkan oleh Junjie.

Zhiguang berdiri di dekat meja, menatap Junjie yang duduk di kursinya dengan wajah yang tenang namun penuh perasaan.

"Istirahat lah, Kau sudah terlalu lelah bekerja sayang"
Zhiguang mengambil dokumen ditangan Junjie dan meletakkan nya diatas meja.

Pandangan mereka saling bertemu, seperti ada magnet tak kasat mata yang menarik mereka semakin mendekat.

Tangan mereka perlahan bertemu, dan saat jemari mereka bersentuhan, Junjie merasakan sentuhan hangat yang membuat hatinya bergetar.

Mereka saling menatap dalam keheningan yang penuh arti. Tanpa berkata apa-apa, Junjie perlahan bangkit dari kursinya, membuat jarak di antara mereka semakin menipis.

"Berikan aku ciuman agar lelah ku berkurang" Goda Junjie dan mendorong tubuh Zhiguang agar bersandar di meja kerjanya.

"Kucing manis ini sangat nakal" kekeh Zhiguang

Perlahan, Zhiguang mengangkat tangannya dan menyentuh pipi Junjie dengan lembut, ibu jarinya mengusap pipi mulusnya, dan Junjie merasakan kehangatan merambat hingga ke dalam jiwanya.

Mata Junjie sedikit bergetar, tapi ia tidak mengalihkan pandangannya dari mata Zhiguang.

Wajah mereka semakin mendekat. Napas mereka bercampur, dan dalam sekejap bibir mereka bersatu dalam ciuman yang lembut dan penuh perasaan.

Ciuman itu perlahan berubah menjadi semakin dalam, Zhiguang melumat bibir Junjie yang begitu lembut namun intens.

Tangan Junjie beralih memeluk bahu Zhiguang, sementara Zhiguang membalas pelukan itu dengan erat, merasakan kehangatan tubuh Junjie yang begitu menenangkan.

Mereka melepaskan ciuman itu dengan perlahan, menatap satu sama lain dengan senyuman kecil yang penuh arti.

Setelah ciuman pertama mereka berakhir, keheningan singkat menyelimuti ruangan. Namun, keheningan itu terasa penuh dengan getaran emosi yang mendalam.

Mereka tidak saling melepaskan, justru seakan ditarik semakin dekat, tubuh mereka bertaut erat dalam pelukan yang intim dan penuh kasih.

Zhiguang bisa merasakan detak jantung Junjie yang berdentum kuat dan cepat, seirama dengan detak di dadanya sendiri, seolah-olah keduanya adalah bagian dari irama yang sama.

LOVE MY EX (GUANGJIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang