Hailey Bridger adalah seorang gadis yang memiliki kekuatan luar biasa dalam menghadapi cobaan hidup yang berat. Sejak usia 10 tahun, ia telah berjuang melawan kanker tulang yang mengharuskannya menjalani hampir 50 sesi kemoterapi selama enam tahun. Efek dari kemoterapi itu membuat Hailey kehilangan banyak rambutnya dan merasakan perubahan besar dalam hidupnya, yang terkadang mengurangi kepercayaan dirinya. Namun, ia tetap berusaha untuk tersenyum dan menjalani hari-harinya dengan penuh keberanian.
Selain kanker, Hailey kini juga mulai menunjukkan gejala Alzheimer di usianya yang masih muda. Penyakit ini secara perlahan mulai mempengaruhi ingatannya, membuatnya sering lupa akan hal-hal sederhana yang ia ingin lakukan.
Melihat kondisi ini, Levin, sahabat dekatnya, selalu membawa dua buku catatan; satu untuk dirinya sendiri dan satu lagi khusus untuk mencatat hal-hal penting bagi Hailey. Ia tahu betapa frustrasinya Hailey saat tidak bisa mengingat sesuatu, dan Levin melakukan yang terbaik untuk mengurangi beban itu, mendampingi Hailey di setiap langkahnya dengan penuh perhatian.
Yang membuat keadaan Hailey semakin sulit adalah tulang yang kini berada dalam kondisi cukup parah. Kadang-kadang, rasa sakitnya sangat hebat hingga ia perlu menggunakan kruk atau bahkan kursi roda untuk beraktivitas. Pada hari-hari tertentu, ia harus beristirahat lebih lama, menahan diri dari banyak kegiatan karena rasa sakit yang tak tertahankan.
Meski begitu, Hailey jarang sekali mengeluh; ia berusaha menyembunyikan penderitaannya di balik senyum hangatnya, seolah ingin menjaga orang-orang di sekitarnya dari kesedihan yang ia rasakan.
Melihat Hailey bertahan dengan segala keterbatasan yang ia miliki adalah sebuah pengingat yang menyedihkan bagi Levin dan keluarganya. Mereka selalu mendukung dan berusaha menghiburnya, tetapi tak jarang mereka pun harus menahan air mata setiap kali melihat betapa tabahnya Hailey dalam menghadapi hari demi hari.
Bagi mereka, Hailey adalah sosok luar biasa yang mengajarkan arti dari keteguhan hati, bahkan di tengah segala keterbatasan yang menghimpit hidupnya.
Hailey bukan hanya seorang gadis yang penuh semangat, tetapi juga pemimpi besar. Meski kondisi kesehatannya membatasi banyak hal, ia memiliki impian kuat untuk menjadi seorang musisi. Musik adalah pelariannya, sebuah dunia di mana ia bisa melupakan rasa sakit dan ketakutan.
Hal ini juga yang semakin mempererat persahabatannya dengan Levin, yang memiliki cita-cita sama. Dengan impian mereka yang sejalan, keduanya kerap menghabiskan waktu bersama untuk menciptakan lagu, memainkan gitar, dan mencoba berbagai melodi yang mereka ciptakan dari hati.
Hailey dan Levin sering terlihat duduk di taman sekolah, atau di rumah mereka masing-masing, tenggelam dalam dunia musik mereka sendiri. Meski kadang-kadang Hailey lupa bagian-bagian dari lagu yang mereka buat, Levin dengan sabar mengingatkannya, membantu menyusun kembali potongan-potongan ingatan yang hilang. Di momen-momen seperti inilah, Levin tidak hanya menjadi sahabat, tetapi juga seorang pendukung setia yang selalu percaya pada kemampuan dan mimpi Hailey.
Keduanya bermimpi suatu hari akan berdiri di atas panggung besar bersama, tampil di hadapan ribuan orang, dengan alunan gitar dan lirik yang mereka tulis sendiri. Hailey tahu bahwa hidupnya mungkin tidak semudah yang lain, tetapi bersama Levin, ia merasa impiannya itu tidak mustahil. Di dalam dunia musik yang mereka ciptakan, tidak ada rasa sakit atau ketakutan, hanya ada melodi dan harapan.
_____
Malam itu, Hailey duduk di ruang keluarga, bersandar di sofa sambil menonton acara televisi favoritnya. Selimut tebal melingkari tubuhnya, memberikan kehangatan di tengah malam yang dingin. Di sebelahnya, Edelin, adiknya, yang tengah sibuk merebut remot tv karena ingin menonton siaran lainnya.
Dengan senyum jahil, Hailey mulai menggoda. "Edelin, sudah selesai mengerjakan tugas sekolahmu, belum?"
Edelin melirik sekilas, tampak sedikit terganggu. "Sudah, Hailey. Jangan-jangan kau hanya mencari alasan supaya aku mengambilkan minuman, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hailey's Silent Goodbye"
Fiksi RemajaBunga krisan. Di sebuah taman yang cerah, dua bunga tumbuh bersebelahan: satu krisan yang setia, dan satu mawar yang memesona. Cinta yang tulus terjebak dalam bayang-bayang keindahan, sementara angin membawa harapan baru. Saat badai datang dan kelop...