BAB 11

222 35 2
                                    

Siang ini, sakura sedang berkumpul dengan hinata dan ino. Mereka baru saja sehabis berbelanja di waktu weekned mereka.

Awalnya sakura memang lagi malas untuk pergi kemana-mana dan ingin sekali tetap berada di tempat tidurnya. Tapi waktu weeknednya harus terganggu dengan kedatangan kedua kerucut ini, menyeret sakura langsung ke mall dengan tujuan untuk berbelanja.

Wajah sakura terlihat sangat kesal dengan perbuatan mereka, perhatikan saja penampilan sakura yang hanya memakai sebuah baju piyama dengan rambut yang di ikat asal dan sebuah sendal rumah bergambar karakter boneka chucky.

Untung saja sebelum dirinya di tarik paksa, sakura sempatt mencuci wajahnya dan menggosok giginya.

Sejak tadi kedua sahabatnya itu selalu menertawakan sakura dari penampilannya bahkan wajah yang di tekuknya itu. mereka berdua tak menyia-yiakan kesempatan untuk mengerjai sakura seperti ini.

Banyak mata melihat ke arah sakura dengan tatapan bingung dan aneh, hanya memakai sebuah piyama dan berjalan mengelilingi  roppongi hills.

Tak terhitung berapa banyak kata umpatan yang sakura ucapkan kepada ino dan hinata. Membuat keduanya hanya bisa memutar kedua bola matanya bosan.

"bersyukurlah kami mengajakmu berjalan untuk menghiburmu dari kegalauan"ucap hinata sambil menunjuk jari telunjuknya ke arah sakura.

sakura seketika menganngkat sebelah keningnya, bingung dengan ucapan hinata.

"Naruto memberitahuku kalau kau dan sasuke sedang ada masalah"sambil meminum jus jeruknya.

Sakura yang mendengar  ucapan hinata seketika mendegus kesal, ingatkan untuk sakura agar memberi pelajaran pada naruto si  mulut embernnya.

"sudah kami bilang, jangan pernah menjalin hubungan dengan pria gila itu"timpal ino, masih asik dengan hpnya.

"jangan begitu ino, kurasa mereka berdua memang cocok. Sama-sama gila"ucap hinata di akhir katanya.

"sial kau hinata"umpat sakura lag.

Keduanya kembali tertawa melihat tingkah sakura yang semakin kesal itu.

Tak jauh dari mereka bertiga berada, ada segombrolan wanita yang berjalan mendekat ke  arah sakura.

"wahh, ada tiga jalang yang berkumpul di sini"  dengan wajah menghinanya karin berdiri di sampng meja sakura berada.

"ino apakah kau mendengar sesuatu, entah kenapa tiba-tiba aku merasa merinding seperti ada sosok nenek lampir di sini"

"ya, aku juga merasakannya" ucap ino mengejek karin sambil memberi gerakan seperti merinding.

"sial, berani-beraninya kau bitch"dengan marah karin menunjuk ke arah ino dan hinata, sedangkan sakura hanya diam sambil meminum jus miliknya.

"pergilah karin, jangan membuat keributan di sini" dengan nada dingin sakura memberi peringatan pada karin.

"kenapa, kau takut kalah adu mulut denganku sakura"tantang karin padanya.

"aku sedang malas menanggapimu, sebaiknya kau pergi sebelum sesuatu yang buruk menimpahmu"peringatan sakura lagi pada karin.

"dasar jalang, bilang saja kalau kau tak mampu melawanku"kembali lagi karin memprovokasi sakura sehingga mengundang semua tatapan orang -orang yang berada di dalam cafe tersebut.

Ino dan hinata yang melihat tingkah keras kepala karin hanya bisa menggelengkan kepala menatapnya dengan iba.

seketika dengan cepat sakura langsung mencekik leher karin dengan kuat, membuatnya memberontak mencoba lepas dari cekikan itu.

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang