BAB 20 End

193 26 0
                                    

Pein menatap sakura dengan tajam, tak menyangka bahwa sakura bisa menyusulnya dengan cepat.

"ternyata kau hebat juga sakura, bisa menyusulku dengan begitu cepat" pein mengambil sebuah pistol yang berada di dalam perahu tersebut dan mengarahkannya pada sakura.

Pein dengan wajah angkuhnya mulai melesatkan peluru dari pistolnya, mengarahkannya pada sakura, namun dengan gesit sakura mulai menghindar menjauhi dari jangkauan peluru tersebut.

Pein tampak begitu geram, melihat sakura dengan mudah menghindar setiap peluru yang pein berikan.

"sial" umpat pein dengan kesal, melihat bahwa peluru dalam pistolnya telah habis.

Pein kembali melihat senjata dalam perahu di sebelahnya, namun yang di dapatinya hanya sebuah wakisazhi seperti milik sakura.

Dengan terpaksa dirinya mengambil wakisazhi tersebut dan bersiap melawan sakura.

"akan ku bunuh kau di sini beach apple"

"akan ku cincang tubuhmu dan ku taruh di makam kakek tersayangmu"

"ah tapi, sebelum itu akan ku cicipi dulu tubuhmu"

Hahahahah

Sakura menatap pein dengan tatapan anehnya berpikir bahwa pein sudah benar-benar gila dari ucapannya.

"ya, kalau kau bida melawanku" ucap sakura dengan cuek.

"aku juga tak yakin penis kecil, keriputmu akan memuaskanku bodoh"

Pein dengan geram dan mulai tersulut merasa dirinya di remehkan oleh perempuan, seketi dengan membabibuta pein langsung menyerang sakura.

Dengan mudah sakura menangkis setiap serangan yang di lanjarkan pein, mengingat gaya bertarung pein yang dapat terbaca dengan mudah.

"aku heran, kenapa kau harus menjadi pemimpin akatsuki, melukai diriku saja kau tak bisa" sakura menatap pein dengan tatapan meremehnya dan mulai memprofokasi pein.

Pein semakin penuh dengan emosi, memperkuat serangannya pada sakura.

Serangan pein semakin tidak terkontrol, membuat sakura dengan mudah mulai melukai beberapa bagian badan pein.

Crasss

Arrggh

Tebasan wakizashi milik sakura tepat mengenai bahu pein membuatnya seketika berteriak kesakitan.

Darah mulai menetes dari bahu pein, sakura yang melihatnya tersenyum puas merasakan sedikit kepuasan di dalamnya.

Pein kembali menyerang sakura mencoba untuk melukainya namun dengan cekatan sakura menangkis serangan itu.

Pein memutar badannya mengiincar belakang tubuh sakura, tapi sebelum dirinya dapat mengenai belakang tubuh sakura.

Sebuah peluru pistol melesat dan langsung mengenai pein membuatnya terjatuh ke tanah sambil mengerang kesakitan.

"kyaaaaa, ino kau yang terbaik"teriak sakura dengan senang sambil memberikan jempolnya.

Ino hanya mendengus geli, melihat sifat sakura.

Dari arah belakang sakura, muncul sasuke membawa kepala nagato di tangannya sambil sedikit mengayukan kepala itu.

"sasuke lepaskan itu, kau akan semakin kotor nanti" tegur sakura melihat tangan sasuke yang penuh dengan darah dan beberapa peecikan di bajunya.

Pein yang melihat kepala anak buahnya di pegang oleh sasuke seketika berteriak histeris.

Dirinya tak menyangka, sasuke bisa membuat saudaranya seperti ini.

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang