BAB 8

363 54 1
                                    

"sakura-chan, bangun"bisik seseorang mengganggu tidur  sakura.

"jangan mengganggu tidurku sai, atau patung mayat miraimu akan ku hancurkan"ancam sakura dengan suara yang masih mengantuk.

Sakura bisa mendengar dengusan kesal dan gerutu sai pada dirinya, membuat sakura semakin tak memperdulikan sai sama sekali.

Terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka, menampilkan sosok tubuh setengah telanjang sasuke yang baru saja selesai mandi.

Sasuke menatap datar ke arah sai yang sedang menampilkan senyum palsunya.

"jangan ganggu dia sai atau ku jamin kau akan menyesal seumur hidupmu"dengan dingin dan nada penuh peringatan sasuke berkata pada sai.

"tidak asik"ucap sai sambil berjalan keluar kamar, meninggalkan kedua orang tersebut.

Sasuke yang menglihat kepergian sai, hanya bisa menampilkan senyum miringnya.

Berjalan ke tempat tidurnya, sasuke melihat sakura yang masih bergelung dalam selimutnya.

"sayang bangun, kau tak ingin kan mendengar oceha bibimu tsunade karna hari ini tak masuk kerja "ucap sasuke sambil mengusap lembut kepala pink itu.

Seketika mata sakura langsung terbuka saat mendengar nama bibinya di sebut.

"sial, aku harus bersiap sekarang" dengan tergesa-gesa sakura mulai bangkit dan berlari ke arah kamar mandi tersebut.

Sasuke yang melihat tingkah sakura hanya bisa menggelengkan kepalanya.

30 menit berlalu dan sakura sudah selesai dengan penampilannya. Berjalan keluar dari kamar tersebut dan menuju dapur dimana sang kekasih berada.

"yoo, sakura-chan"sapa sai dengan senyum palsunya.

Sakura yang melihat sai masih berada di apartemen sasuke, hanya bisa berjalan mengacuhkannya dan menghampiri sasuke, sedang menata sarapan mereka di meja.

"aku suka saat kau memakai seragam sekolah ini sayang"dengan mengedipkan sebelah matanya dan nada yang begitu menggoda.

Sasuke yang mendapat godaan dari sakura seketika menampilkan senyumnya yang begitu jarang di tunjukan dirinya pada siapa pun.

Sedangkan sai hanya bisa memutar kedua bola matanya bosan menatap kedua pasangan tersebut.

"hei mayat, ada apa kau ke sini pagi-pagi sekali dan mengusik tidurku"tanya sakura sambil mendudukan dirinya di meja makan.

"aku bertengkar dengan ino, aku hanya ingin curhat dengan sepupuku sasuke tapi tidak jadi karna aku melihatmu di kamarnya"jawab sai sambil meminum jus milik sakura.

"hei, itu punyaku bodoh"protes sakura saat minumannya di ambil seenaknya oleh sai.

"cih dasar pelit"gerutu sai.

"ingin ku buat kau mati di sini sekarang juga sai"ancam sakura sambil mengangkat pisau makan milik sasuke yang tadi di pakainya mengoles roti panggangnya.

"dasar spikopat"ejek sai

"kau juga spikopat mayat"balas sakura dengan kesalnya.

"sai, berhentilah membuat kekasihku marah"akhirnya sasuke berbicara menjadi penengah mereka berdua.

"sai, emang apa yang terjadi sampai kalian berdus bertengkar"tanya sasuke sambil meminum air putihnya.

"ino memergokiku memakaikan pakaian dalamnya saat semalam kami berdua bercinta di patung mayat mirai milikku"sambil menunduk sai mulai mengaduk-ngaduk jus milik sakura.

"dasar bodoh" ejek sakura.

Sai yang mendengar ucapan sakura hanya bisa mendengus kesal di buatnya.

"aku heran, kenapa juga kau memakaikan patung mayat ibu tirimu itu dengan pakaian dalam ino"tanya sakura menatap heran ke arah sai.

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang