BAB 18

267 39 0
                                    

Tepat hari ini, semua keluarga senju dan anggota red blood baru saja selesai mengadakan pemakaman untuk hashirama.

Hujan mewakili setiap perasaan mereka, menatap gundukan tanah yang baru saja di timbun, membawa berbagai macam emosi yang di rasakan oleh mereka semua.

Tangisan dan kesedihan menjadi faktor utama  yang di rasakan mereka semua.

Sakura hanya bisa menatap tumpukan tanah itu dengan tatapan datarnya.

"ayo kita pergi sasuke" ucap sakura sambil berjalan meninggalkan area pemakaman tersebut.

Sakura berjanji dalam dirinya bahwa ia akan membalaskan dendam pada pein yang telah membunuh kakek kesayangannya.

Kedua orang itu sekarang sedang berada di pesawat pribadi milik sasuke, keduanya akan berangkat menuju milan dimana pein berada.

Sesampainya di milan mereka berdua telah berada di palazzo parigi hotel. Mereka mendapat kabar bahwa pein sedang berada di hotel tersebut.

"bagaimana, semuanya sudah siap"tanya sakura pada obito.

"sudah beach apple-sama" jawab obito sambil menyerahkan pistol ke tangan sakura.

Tepat malam ini, pein akan berkumpul dengan beberapa rekan bisnisnya. Mereka sedang melakukan transaksi penyelundupan senjata ilegal dari milan menuju jepang.

Sakura dan beberapa anak buahnya sedang menyamar penampilan mereka menjadi pelan dalam hotel tersebut.

Dalam ruangan rahasia yang berada di hotel tersebut, terlihat pein dan tiga orang rekan bisnisnya berada di sana. Saling mengobrol membahas bisnis mereka.

Sasuke yang sedang menyamar menjadi bodyguard salah satu rekan bisnis pein, tampak memperhatikan interaksi yang mereka lakukan.

"ku dengar tuan hashirama telah meninggal"ucap salah satu rekan bisnis pein.

"ah kau benar, syukurlah tua bangka itu meninggal"

Keempat orang itu tertawa begitu kuat, membuat sasuke menatap mereka dengan tatapan datarnya.

Seseorang masuk membuat tawa ke empat orang itu seketika berhenti.

"tuan, saya sudah membawa mereka"ucap orang itu sambil mempersilahkan beberapa wanita cantik ke dalam ruangan itu.

Sekitar enam wanita masuk dengan memakai pakaian minim, menunjukan lekuk badan mereka, membuat mata ke empat orang itu seketika berbinar di seliputi dengan nafsu mereka.

Salah satu dari mereka mulai berdiri dan berjalan ke arah enam wanita di hadapannya.

"apa ini hadiah yang kau berikan pada kami pein"

"ya, mereka akan menemani kita di sini"

Pein memberikan isyarat pada ke enam wanita itu untuk duduk di samping mereka berempat.

Ke enam wanita itu seketika langsung duduk di antara mereka sambil mulai menuangkan minuman tersebut.

Tangan para pria tua itu, tak henti merabah tubuh ke enam wanita tersebut bahkan sakura salah satu orang yang menyamar pun mulai merasa risih.

Saat tangan salah satu rekan bisnis pein, mulai merabah paha sakura lebih dalam lagi. Seketika dengan cepat sakura mengambil garpu yang berada di meja dan menusuk tepat di kemaluan pria itu.

Suara teriakan kesakitan pria itu membuat para anak buah sakura mulai mengangkat senjatanya dan menodongkan ke arah mereka.

"sialan"umpat pein menatap geram.

"beraninya tangan kotormu memegang tubuhku"dengan nada suara dingin, sakura menatap jijik ke arah pria tua yang berani memegang paha sakura.

Arrgghh

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang