CHAPTER 25

4.6K 335 27
                                    

Aza menatap sebuah amplop berisi surat ditangannya. dia sedikit menghela nafas dan berjalan keluar gerbang bangunan tempat dia menimba ilmu.

"Baby"

Aza mengalihkan tatapannya kearah seorang pria dengan jas rapi dan rambutnya yang dipotong undercut.

satu kali lagi Aza menghela nafas dan melipat amplop itu dan mengantonginya.

"kenapa jadi kamu yang jemput? Papa mana?" ketus Aza

Hazelion Veint Sinclair. pria yang berdiri dihadapan Aza. bukannya mendapatkan sapaan manis. malah pertanyaan ketus yang dia dapatkan.

"Om Regan sibuk. sama aku aja ya"

"najis, mending angkot"

"kok najis sih yangg~" ucap Hazel sambil mengejar Aza yang sudah melangkah pergi.

Aza berhenti dan otomatis Hazel ikut berhenti. dia mendongak dan menatap jijik wajah Hazel yang menurutnya cabul itu sedang memelas.

"badan bongsor sok sok an melas gitu. jijik!" ketus Aza.

"yaelah Yang, jahat banget sih" ucap Hazel sambil menunduk.

jujur sangat sangat jujur ini mah...Aza pengen banget rebus nih makhluk di air keras.

tapi mengingat jasa nya yang membuat hidupnya aman damai tentram sejauh ini membuatnya menghela nafas.

"terserah"

Aza berjalan kembali ke mobil Hazel dan masuk ke samping kemudi. hal itu membuat Hazel menyeringai kecil.

"i got you!"

beberapa saat diperjalanan, Aza melirik jalanan dengan aneh. lalu dia menatap tajam Hazel yang sedang tenang mengemudi.

"kamu mau nyulik aku?" jerit Aza sambil melihat kanan kiri.

Hazel yang melihat Aza sedikit panik itu hanya terkekeh dan menatap jalanan dengan seringaian nya.

"iyaa" jawab Hazel dengan santai.

"siapa yang nyuruh kamu!?"

"hati aku"

"serius dikit bisa gak sii?"

"iyaa, nanti aku minta izin Papa Regan buat ngelamar kamu kalo kamu minta diseriusin sekarang"

PLAKK'

geplakkan pun tak terelakkan lagi. Hazel mengusap pipinya yang digeplak hape milik Aza. "sakit buset yang, kasar banget"

"mau mati sekarang apa nanti?"

"nanti aja, biar kita menua bersama dulu"

"fak shibal!"

Aza berteriak frustasi menghadapi manusia cabul bin ajaib ini. sungguh jika tidak mengingat kebaikan nya ogah banget Aza deket-deket nih orang. apalagi sampe sekarang Ryanza masih bekum mau ngomong apapun kedia.

Hazel tertawa geli dan membiarkan Aza koar-koar.

bukan tanpa alasan juga dia membawa Aza ketempat lain alih-alih pulang kerumah. hari ini adalah hari spesial untuk Aza. maybe, Aza sedikit melupakan nya. tapi semua orang jelas mengingatnya.

sampai disebuah gedung hotel yang terlihat megah dari luar. bernuansa emas dengan dekorasi mewah.

Aza menatap horor Hazel.

"kita mau ngapain kesini?"

Hazel tersenyum lembut. namun dimata Aza senyuman itu mengartikan akan ada bahaya. Hazel kan orangnya rada cabul. pikir Aza.

I'm a Drama‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang