CHAPTER 5

9.2K 796 11
                                    

Pintu lift pun terbuka otomatis saat sampai di lantai dasar. Aza keluar dari Lift mengikuti Clara yang masih menggenggam erat tangannya. masih bingung dengan sikap Clara yang tiba-tiba sok akrab dan ini adalah pertemuan kedua dirinya dengan Clara saat dia terbangun.

walaupun pertemuan pertama mereka hanya sebatas Aza yang menatap Clara dengan ekspresi kosong.

Aza sedikit tersentak kala Clara melepaskan genggaman nya sedikit kasar dan berlari kearah Elgar dan memeluknya. Aza hanya berdiri dengan kaku melihat interaksi Elgar dan Clara.

sedikit aneh kala tatapan mata Elgar hanya dingin dengan ekspresi datar.

Stella mendekati Aza yang hanya berdiri sedikit jauh dari meja makan.

"sayang, kenapa cuman berdiri disini hem?" ucap Stella sambil mengelus kepala Aza dengan lembut.

"Papa?" gumam Aza dengan pelan sambil mendongak menatap wajah Stella.

perbedaan tinggi badan nya sedikit berbeda jauh dengan anggota keluarga yang lain. Aza hanya mempunyai tinggi badan sekitar 166cm sedangkan para pria Agraish memiliki tinggi badan sekitar 186-194cm. bahkan para wanita Agraish mempunyai tinggi badan sekitar 173-177.

Ryanza pun sempat mengakui jika hanya dirinyalah yang paling pendek diantara semua keturunan Agraish.

"Papa kamu ada urusan yang harus dia kerjakan. mungkin sebentar lagi pulang. sama Mami dulu gapapa ya?" ucap Stella sambil mengusap kedua pipi Aza.

Aza pun mengeratkan pelukannya pada boneka bebeknya. seketika matanya berkaca-kaca mendengar jika Regan tak ada disini.

"mau Papa~"

mendengar satu isakan keluar dari bibir mungil Aza membuat Stella sedikit panik. dia lantas memeluk Aza dengan hati-hati. "hey, sayang. Papa sebentar lagi pulang. ada Mami disini. sama Mami dulu oke"

Stella menoleh ke belakang menatap semua orang dan menggeleng kala merasakan jika Aza masih tak bisa dibujuk.

Elgar pun maju dan menghampiri Aza dipelukan Stella sebelum Ravian hendak melangkah. Elgar mengambil alih Aza dan membawanya ke gendongannya dengan mudah. dia membawa Aza ke meja makan dan mendudukkan Aza di pangkuannya.

"Sebentar lagi Papa kamu pulang. bersama Daddy dulu oke? Daddy janji, jika kamu sudah sembuh Daddy apapun yang kamu ingin akan Daddy penuhi" ucap Elgar dengan lembut yang sedikit-banyak membuat maid yang menyajikan makanan disana terperangah.

namun tidak bagi keluarga Agraish. sifat OOC keluarga Agraish hanya ditunjukan untuk satu orang. siapa lagi jika bukan bungsu kesayangan kita ini. Ryanza.

Steffi yang geram melihat maid disampingnya yang masih termenung menggeplak tangan maid itu dan menatapnya tajam. "lakukan tugasmu dengan benar!!!"

Aza yang berada dipangkuan Elgar sempat terdiam mendengar penawaran yang sedikit menarik perhatiannya.

"Really?" gumam Aza sambil mengusap pipinya yang basah dengan punggung tangannya.

Elgar menarik sudut bibirnya sedikit dan mengecup ujung hidung Aza. "of course, Baby boy"

Aza mengangkat kelingkingnya dengan raut wajah polos dan mata memerah karena menangis "janji?"

Elgar sontak terkekeh mendengar itu. apalagi melihat raut wajah menggemaskan Baby Agraish ini. sangat menggemaskan. bahkan Steffi dan Steffan menggigit sendok masing-masing karena gemas dengan tingkah Aza.

Elgar menautkan kelingking nya yang lebih besar ke kelingking mungil Aza. terlihatlah perbedaan ukuran tangan Aza dan Elgar saat kelingking mereka saling bertaut "Daddy janji"

I'm a Drama‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang