Happy reading ❣️
🖤
Ruangan berpuasa putih itu diselimuti hawa tegang. Tidak ada yang berani membuka suara, hanya deru nafas masing-masing yang menandakan bagaimana perasaan mereka
Dua jam yang lalu lampu itu telah berubah hijau, semua orang yang menunggu dengan harap cemas kemudian bernafas lega sebab orang yang mereka khawatirkan baik-baik saja. Namun hingga sekarang wanita itu belum sadarkan diri, mereka semua merasa sulit untuk menjelaskan jika ia bertanya tentang anaknya nanti
Shiren yang duduk disamping Naya, mengusap sayang wajah pucat itu. Disampingnya Chelsea berusaha menahan air mata
"Kamu harus kuat" lirihnya
Dokter membolehkan keluarga menjenguk pasien dengan syarat tidak membuat keributan yang mengganggu kenyamanan pasien. Lagipula siapa yang berani melarang orang nomor satu sejagat raya itu
Albert datang satu jam setelah kecelakaan berlalu. Betapa bersyukurnya ia mengetahui menantunya baik-baik saja. Namun pria paruh baya itu tentu tidak akan percaya begitu saja tentang kecelakaan beruntun di sore hari itu. Setelah mengetahui berita kecelakaan, tanpa menunggu polisi ia menggunakan kuasanya untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu. Hal itu juga yang membuatnya datang setelah satu jam berlalu. Dan benar saja, perkiraan nya tidak salah
"Apakah semua murni kecelakaan?" Pertanyaan kecil seseorang membuat perhatian mereka fokus pada Albert, mereka juga merasa janggal. Kecelakaan ini terlalu pasif
Albert menatap adik laki-laki nya dengan wajah lelah. Kevin yang sejak tadi diam, berdiri. Ia menyadari perubahan raut wajah Albert
"Kita bicarakan diluar"
"Aku ikut"
Mereka memandang Chelsea, lalu Kevin mengangguk meyakinkan mereka untuk menyertakan wanita itu. Tinggallah Shiren yang setia menemani putrinya yang tertidur. Dia juga ingin tahu, tapi apapun itu ia hanya patut bersyukur putrinya baik-baik saja. Penyebab sebenarnya kecelakaan biarlah mereka yang menyelesaikannya
Diluar, Daniel mendesak Albert menceritakan yang sebenarnya terjadi. Sejak tadi ia menahan diri untuk tidak membuat keributan. Jika penyebab kecelakaan sama seperti yang dia pikirkan, pria itu bersumpah tidak akan melepaskannya
Albert nampak menimbang sebelum membuka suara, hal itu membuat Daniel semakin yakin. Kemudian cerita mengalir dari sudut pandang Albert, setelah mengumpulkan bukti yang didapatkan bawahannya. Hal itu juga yang membuatnya malu sekaligus marah dengan diri sendiri
"Bangsat! Udah gue duga pasti dia pelakunya! Anjing!!"
Shiren mendengar keributan dari dalam. Dari celah kaca pintu ia dapat melihat Kevin menahan Daniel. Lalu Chelsea yang sama seperti Daniel, namun wanita itu hanya bisa melampiaskan lewat air mata. Seolah tak percaya dengan pendengarannya
🖤🖤🖤🖤🖤
Seorang wanita berjalan dengan ragu. Cahaya putih didepannya seolah menariknya memasuki cahaya itu. Dan ia mengikutinya, hingga di ujung jalan cahaya itu terlalu terang dan tidak bisa tidak menutup mata
Lalu pemandangan berubah di tempat yang asing. Bangunan berjejer tidak rata, hanya gang sempit sebagai satu-satunya akses jalan disana. Tiba-tiba seorang anak kecil berlari dari arah belakang, anak itu berlari sambil menarik layangannya dengan gembira
Namun dia merasa kasihan melihat senyumnya, anak itu meski berlarian sendiri menarik layangan, senyum bahagia tak pernah lepas dari wajahnya
"Hei main jauh-jauh sana, bising!"
![](https://img.wattpad.com/cover/328828004-288-k948239.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku GAY!!
ChickLitBagaimana perasaanmu ketika hamil anak seorang gay? "Kau tidak akan bisa merebut Max dariku" -Steven "Ambil, ambil aja sono. Kaga peduli gua" Demi bulan yang bersinar terang di malam hari. Anaya muak dengan takdir nya! ntah kelakuan buruk apa yang...