👶13. Harapan

3.2K 179 23
                                    

Yuhuu update

Happy reading..

🖤

Naya mengusap perutnya sambil memandang jauh kedepan. Sesekali matanya melirik sinis pada dua bodyguard yang terus mengikutinya sejak pagi. Mereka tidak pernah membiarkannya sendirian, bahkan saat duduk di kursi taman seperti sekarang pun mereka berdiri jarak lima meter darinya

Jika tidak sedang mengandung sekarang pasti dia sudah memanjat tembok untuk kabur. Jangan sepelekan bakat bocil kematian dalam dirinya, vas bunga dirumah itu saja habis dibantingnya

Srekk

Tiba-tiba datang suara dari arah belakang. Naya menoleh dan secepat kilat mengusap dadanya

"Willi berapa kali saya bilang! Muka kamu tolong dikondisikan! Bikin jantungan aja" ucap Naya sambil menetralkan detak jantungnya

William dengan wajah datar menghampirinya. Satu tangannya menyodorkan air dan snack. Naya menatapnya dengan sebelah alis terangkat

"Nyonya belum makan apapun sejak dari mansion utama"

Naya mendengus, "Apa? Kamu juga dikirim untuk mengawasi saya? Ga cukup dua cecunguk disana?!" Dua bodyguard yang di sindir hanya menundukkan kepala

William memberi kode pada dua orang itu, mereka saling tatap sebelum pergi meninggalkan taman belakang. Naya memandang takjub

"Woaah kok kamu bisa ngusir mereka?"

"Mereka ditugaskan menjaga nyonya, bukan menyakiti"

Heleh

Menjaga apanya! Yang ada dia stress diikuti setiap saat seperti tahanan. Pria gila itu memang sudah tidak waras! Awas saja jika dia berhasil keluar dari sini, Naya bersumpah tidak akan pernah kembali apapun yang pria itu lakukan. Ntah dia mengemis memohon dia kembali sampai kiamat pun dia tidak akan sudi. Lihat saja nanti

William memperhatikan Naya yang meremat bungkus snack di tangannya. "Kue ini lebih enak saat utuh. Jika hancur akan sulit dimakan" Ia mengambil snack dari tangan Naya dan membukakan bungkusnya

Naya menerima snack itu dan memakannya. Rasa yang tidak buruk. Cukup untuk meluapkan emosinya

"Willi, bos kamu siapa?" Tanya Nata disela makan nya

Willi yang berdiri di samping kursi menjawab, "saya bekerja untuk tuan Albert"

"Apa beda kamu sama mereka?" Mereka yang dimaksud adalah dua bodyguard yang mengawasi dari dalam

"Mereka bekerja untuk tuan muda"

"Kenapa mereka lebih patuh sama kamu ketimbang saya? Padahal saya istri tuan muda mereka, menantu tuan besar mereka"

"Karena mereka tau saya tidak bisa membiarkan nyonya kabur"

Kata 'kabur' membuat Naya mendelik. "Kamu sendiri yang bilang bekerja untuk om Albert. Kalau om tau saya dipenjara disini dia pasti marah!" Ucap Naya kepedean

William tidak menjawab, Naya melihatnya hanya tersenyum simpul seperti menertawakan kebodohannya

"Willi tolong ambilkan hp saya di kamar"

Tidak mendengar jawaban, Naya menoleh

"Willi!"

William masih bergeming ditempatnya

"Kamu takut saya kabur? Saya ga gila sampe manjat tembok raksasa ini. Apalagi dua monyet disana ga berhenti merhatiin saya, dikira bisa kabur kemana? Sana cepat ambilin!"

Suamiku GAY!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang