👶10. Memaksa Hati itu tidak baik

2.9K 155 5
                                    

Sesuai janji Double up sebelum lebaran 🥳

Udah effort demi kalian semua gamau tau wajib semangat vote😏

Part nya lumayan panjang, siapin hp kalian wkwk

Happy Reading..❣️

🖤

Mobil yang mereka kendarai berhenti tepat didepan sebuah gedung mewah. Berulang kali Naya membaca papan nama gedung itu dan melirik Max

"Ga salah berenti disini?"

Ia melihat sekali lagi papan nama besar bertuliskan 'Louis Vuitton' Naya tercengang, seumur hidup tak pernah bermimpi akan memasuki gedung brand fashion ternama di dunia ini

"Daebak"

Naya penasaran apa tujuan mereka kesini, ia berbalik untuk bertanya namun kursi disampingnya sudah kosong. Kapan pria itu keluar?

Tiba-tiba pintu disampingnya terbuka, menampilkan wajah datar Max. Tangan kanan nya terulur membuat kening Naya berkerut. Sesaat kemudian ia sadar situasi, dengan segera mengambil tangan Max dan turun dari mobil

Terik matahari menyambutnya, cuaca yang panas disertai angin yang berhembus membuat Naya harus menyipitkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke matanya

Ia menoleh ke samping, pria itu mengenakan kacamata hitam, pantas saja matanya baik-baik saja. Sangat tidak adil

"Kita mau ngapain pa--" Kalimatnya terhenti sebelum melanjutkan "Kenapa kita kesini?"

Lagi dan lagi, pertanyaannya diabaikan. Seolah pertanyaan Naya itu tidak penting. Coba kalau sebaliknya, Naya tidak menjawab pertanyaan pria itu, pasti sudah dibilang 'seberapa sulit menjawab pertanyaan?'

Kekesalan Naya seperti dapat dirasakan oleh pria disampingnya, terbukti Max tiba-tiba melihat kearahnya yang sedang mencibir dalam hati. Wajah tertekuk Naya berubah pias,

"Kenapa?"

Bukannya menjawab, Max malah menggenggam telapak tangannya dan menariknya memasuki gedung. Tindakan tanpa aba-aba ini sontak saja membuat jantung nya berdetak tidak normal. Naya menarik tangannya kembali

Namun bukannya lepas, genggaman itu semakin kuat. Naya mencoba lagi dengan tetap menjaga image nya karena sekarang sedang berada di lingkungan publik, tapi tetap saja tangannya tidak dilepas. Alhasil Naya membiarkan nya

Hingga kumpulan pria dan wanita berpakaian mewah menghampiri mereka, gengggaman itu terlepas.

Bagi Naya, ini pertama kalinya bertemu langsung dengan para ceo, direktur, perusahaan besar. Ditambah situasi mendadak bertemu seperti ini dimana Naya belum mempersiapkan apapun

"Selamat siang Mr. Alkinson, tidak menyangka akan bertemu denganmu disini" ucap salah satu kolega bisnis Max. Pria berbadan gendut dengan kumis klimis tipis miliknya

"Selamat siang Mr. Paul"

Mereka saling bertegur sapa, para kolega bisnis dari pandangan Naya kisaran umur 40-60 tahun. Mereka datang dengan pasangan masing-masing, seperti quality time dengan keluarga tapi kebetulan bertemu di tempat umum

Naya tidak tau apa fungsi dirinya disini, mereka saling menyapa tapi hanya pada Max, seolah keberadaan Naya tidak terlihat. Mereka yang datang dengan putri mereka mulai membanggakan nya didepan pria itu,

"Mr. Alkinson, dulu kau masih sangat kecil seumuran dengan putri ku, kalian sering bermain bersama saat para orang tua sedang berkumpul. Sekarang kalian sudah sangat besar, aku bahkan tidak tau putriku sudah membangun perusahaan sendiri haha" Tuan Paul merangkul putri nya yang tersipu malu 

Suamiku GAY!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang