Enjoy
_
_
_
_
_
_
_Langit sore itu mendung. Flora Chazzya, si gadis gitar, baru saja menyelesaikan konser terakhir dari tur mini-nya. Kelelahan mulai terasa begitu konser selesai, tubuhnya mulai memberontak setelah berminggu-minggu penuh aktivitas tanpa jeda. Sambil berjalan ke belakang panggung, ia tersenyum kepada penonton yang masih bertepuk tangan.
"Lo baik-baik aja, Flo?" Adel, manajernya, menepuk pundaknya sambil khawatir.
Flora mengangguk, meski senyumnya sedikit pudar. "Ya ... cuma capek aja. Udah deh, abis ini gue mau tidur seharian."
Namun, tubuhnya sudah mencapai batas. Saat baru melewati pintu backstage, pandangan Flora kabur. Kakinya terasa lemah, dan sebelum ia sempat berseru, dunianya menggelap.
**
Flora membuka matanya perlahan, mencium bau antiseptik yang tak asing. Pandangannya mulai jelas, dan ia sadar ia berada di rumah sakit. Pikirannya berusaha mengingat apa yang terjadi, tapi tubuhnya terasa begitu lelah.
"Eh, lo udah bangun." suara lembut namun penuh perhatian terdengar dari samping. Flora mengalihkan pandangannya ke arah suara itu dan melihat seorang wanita berambut hitam rapi, mengenakan jas putih dengan stetoskop menggantung di leher.
"Gue Dr. Freya Anggira, dokter yang ngerawat lo," Freya memperkenalkan diri dengan senyum kecil. "Lo pingsan karena kelelahan."
Flora mencoba duduk, tapi kepalanya langsung berputar. "Oh ... gue inget ... gue pingsan abis konser ..."
Freya mengangguk sambil melihat hasil pemeriksaan. "Iya, lo maksa banget sih, tur nggak berhenti-berhenti, ya badan lo protes lah."
Flora tertawa kecil, meskipun masih terasa lemas. "Iya, gue keras kepala sih … Makasih udah ngerawat gue, Dok."
"Panggil aja Freya," jawab Freya sambil tersenyum. "Lo harus bener-bener istirahat, Flo. Jangan dipaksa lagi. Gue nggak mau lo balik ke sini cuma gara-gara lo nggak dengerin badan lo sendiri."
Sejak saat itu, Freya sering datang memeriksa Flora. Tapi bukan sekedar cek medis, mereka mulai sering ngobrol. Obrolan yang tadinya formal berubah jadi lebih santai dan akrab.
Beberapa hari kemudian, Flora sudah mulai lebih baik. Hari itu, Freya datang ke kamar seperti biasa, tapi kali ini Flora yang mulai membuka obrolan.
“Eh, Freya. Lo suka musik nggak?”
Freya duduk di kursi di samping ranjang Flora, tersenyum tipis. "Suka dong. Tapi gue bukan musisi kayak lo, gue cuma bisa jadi pendengar yang baik."
"Ah, masa dokter sekelas lo nggak bisa main alat musik?" Flora tersenyum menggoda.
Freya menggeleng sambil tertawa kecil. "Beneran deh, gue nggak bakat. Kalo lo ngajarin gue, siapa tau gue bisa dikit-dikit."
Flora tertawa lebih keras kali ini. “Deal! Kapan lo punya waktu kosong, gue ajarin. Tapi lo janji, nggak bakal kabur gara-gara frustrasi.”
"Yah, gue nggak janji soal nggak frustrasi, tapi gue janji nggak bakal kabur," jawab Freya, ikut tertawa.
Seminggu kemudian, Flora sudah pulih sepenuhnya dan diperbolehkan pulang. Sebelum pergi, Freya memberikan beberapa instruksi, tapi saat selesai, ia mengeluarkan satu kalimat tambahan yang membuat Flora tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS FreFlo -Selesai.
Cerita PendekBerisikan tentang OS/TS FreFlo Mau baca? Follow dulu dong! Kadang ga jelas alurnya #FreyaTopMendominasi Langsung baca aja cus lah brokk Ide Asli @Shafiqaryd