Perverted Little Girl 2

1.6K 150 4
                                    

Enjoy
_
_
_
_
_
_
_




"Mau sampai kapan disini, Flo? aku gamau kalo pak suryo marah."

"Stay disini, Fre. Kalo pak Suryo marah, aku bisa bilang ke papah."

"dasar."

Freya dan Flora kini berada didalam bilik kamar mandi, dengan posisi Freya berada di kloset duduk serta Flora yang berada dipangkuan nya.

Mereka sudah berada disana hampir 30 menit semenjak Flora meminta Freya untuk menemani nya buang air kecil.

Kini Flora menjilati leher jenjang milik Freya dan sesekali mengigit lalu menghisap nya. Meninggalkan bekas merah kebiruan disana. Flora menarik kepalanya menjauh dari leher Freya, kini ia tersenyum dan menatap wajah datar Freya, yang membuatnya semakin gemas dan mengembangkan senyuman nya.

"Gemes banget, deh, hahaha. Kalau diginiin gak bereaksi apa-apa, sedikit kecewa," ucap Flora yang kini mengusap leher Freya yang sedikit basah dan telah diberi tanda olehnya

Dor! dor! dor!

Suara gedoran pintu bilik berhasil membuat kedua gadis yang berada didalamnya terkejut. Flora menatap Freya sejenak lalu segera turun dari pangkuan nya dan merapikan pakaian nya yang sedikit acak-acakan. Seperti baju olahraga yang keluar dari celana.

"Freya? Flora?" Panggil seseorang dari luar dengan suara yang cukup Freya kenal

Flora menghela nafasnya. Sedangkan Freya kini berdiri dan ikut merapikan dirinya, ia juga mengambil selembar tisu dan digunakan untuk menutup tanda yang diberikan oleh Flora.

Dengan tangan yang terasa berat, Flora mencoba membuka kunci pintu bilik dan perlahan membuka nya. Dengan ketakutan Flora mencoba untuk stay calm agar jika dilihat oleh orang didepannya, maka ia tak merasa curiga.

Cklek

Flora membuka pintu bilik tersebut dan terlihat, Fiony serta Jessi yang menunggu mereka didepan pintu. Jessi terlihat menyender ditembok toilet dengan permen batangan di mulutnya dan Fiony yang bersedekap dada.

"Kalian ngapain coba? pak Suryo nyariin kalian karena sudah mau jam istirahat tapi kalian gak balik-balik, Alhasil pelajaran ditutup tanpa nunggu kalian," beber Fiony yang terlihat kesal

Flora menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia malu karena ternyata Fiony mengetahui tempat mereka, dan juga Jessi yang sekarang menatap ke arah mereka dengan tatapan curiga.

Sedangkan Freya, ia tak peduli dan malahan menatap kedua orang didepannya dengan tatapan dingin nya. Hal tersebut berhasil membuat Fiony kesal lalu mengentakan kakinya lalu melangkah mendekati Jessi.

Jessi mencabut permen batangan tersebut dari mulutnya "Abis ngapain? Itu tisu buat apaan fre?"

Pertanyaan dari Jessi sontak membuat Flora khawatir. Ia takut jika kedua orang didepannya tahu bahwa ia telah berbuat hal tak senonoh bersama Freya.

Sebaliknya, Freya malah acuh dengan pertanyaan Jessi dan mulai melangkah melewati Flora dan keluar dari bilik tersebut.

"Apa urusan nya?" ketus Freya

Jessi menyeringai dan kembali memasukan permen batangan tersebut ke mulutnya dan menyesap nya, ia mulai bersedekap dada seraya menatap Freya remeh.

"Aduh, dikasih tanda ya lo? bisa-bisanya dibiarin," Sindir Jessi sembari berdecis tanpa mencabut permen yang ia sesap dari mulutnya

"Beneran Fre?" tanya Fiony tak percaya

Dengan sekali helaan nafas berat dari Freya, Flora bisa merasakan bahwa Freya sedang kesal terhadap orang didepannya.

"Huft, iya." Sahut Freya. Ia mulai melangkah pergi meninggalkan ketiga manusia tersebut didalam toilet

Fiony membelalakkan matanya tak percaya. Ia menatap punggung Freya yang tampak menghilang setelah membelok ke arah kanan. Sedangkan Jessi berdecis lalu tersenyum jengkel.

Jessi mencabut permen batangan dari mulutnya lalu melemparkan nya kedalam tong sampah yang tersedia didalam bilik. Hap! permen tersebut masuk dan Jessi sedikit bersorak dalam hati.

"Aduh Flo, kok dikasih tanda yang begitu? suka lo?" tanya Jessi yang kini berdiri tegak dan memasukan tangan nya kedalam saku rok miliknya

"Seharusnya itu gak usah dijadikan pertanyaan, sih. Jess." Bukan Flora yang menjawab, melainkan Fiony yang kini telah kembali menatap Flora

"Itu benar, Jess.." lirih Flora yang menatap sayu ke arah pintu

"Yah, kalo lo memang suka sih, perjuangin ya? apa lagi spek Freyana begitu? siapa yang tahan kalo mencoba mendapatkan hati si es itu. Berusaha aja, siapa tau luluh," Saran Jessi yang kini merangkul pundak Fiony yang tak begitu pendek

Flora mengangguk mendengar ucapan Jessi yang ada benarnya. Ia juga sempat tersenyum mengingat ia sudah memiliki sepenuhnya tubuh Freya seminggu yang lalu.

Namun, yang belum Flora miliki adalah hati yang seperti es, milik Freyana, pujaan hatinya sekarang.

"Yaa.. gue akan berusaha sih. Wait for me until I can get your ice heart, Freya." gumam Flora namun masih bisa didengar oleh Jessi

Jessi tersenyum menatap Flora. Ia juga tak menyangka bahwa Flora mengejar Freya selama ini, dan juga Flora sudah mulai ditahap awal seperti tadi.

"Semangat, You can do it, Flo."







End




Yaudah sih? vote nya lah. Saya tidak ingin berlebihan karena sehabis lebaran saya menjadi anak alim yang berbakti 🙏🏻.

OS FreFlo -Selesai.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang