BAB XXIX (KEBERHASILAN)

66 2 0
                                    

'Suara tebasan pedang? Siapa orang yang bermain pedang malam malam begini?' Ucap Yui dalam hati bertanya-tanya.

Sringg...

Sringg...

Suara itu terus terdengar. Yui yang penasaran pun kemudian keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Sringg...

Yui pun menoleh ke halaman belakang.

'Hmm, sepertinya suara itu berasal dari halaman belakang' Ucap Yui dalam hati.

Yui pun berjalan menuju halaman belakang. Sesampainya ia disana, ia melihat seseorang yang sedang berlatih ilmu pernafasan pedang.

'Itu kan? Kiyaa!?' Ucap Yui dalam hati terkejut.

"Pernafasan Salju, bentuk pertama : Angin Salju Nan Dingin" Ucap Kiyaa sambil mengayunkan pedangnya.

Kemudian angin yang sangat dingin pun berhembus disertai dengan beberapa butiran salju.

Selama 3 bulan berlatih. Kiyaa pun akhirnya berhasil menciptakan ilmu pernafasannya sendiri yaitu ilmu pernafasan Salju yang tak jauh berbeda dengan pernafasan Es yang dimiliki oleh Yui.

Yui pun menatap kagum ke arah Kiyaa. Ia tidak menyangka bahwa Kiyaa akan berhasil menciptakan ilmu pernafasannya sendiri dalam waktu yang singkat, apalagi Yui jarang mengawasi serta membimbing Kiyaa selama latihannya dikarenakan dirinya sendiri tengah disibukkan oleh misi.

Saat Kiyaa selesai berlatih. Yui pun menghampiri Kiyaa sambil bertepuk tangan.

"Hebat sekali Kiyaa, aku tidak menyangka bahwa kau akan menciptakan ilmu pernafasanmu sendiri dengan cepat" Ucap Yui.

"Hihi, terimakasih kakak aku berhasil juga karena bimbingan dan saran yang kakak berikan kepadaku" Ucap Kiyaa sambil tersenyum manis.

Yui pun tersenyum dan mengelus kepala Kiyaa lembut.

"Sepertinya dirimu sudah bertambah kuat sekarang ya Kiyaa. Di umurmu yang masih 12 ini kau sudah bisa menciptakan ilmu pernafasanmu sendiri" Ucap Yui bangga.

Kemudian Yui pun menarik nafasnya pelan lalu berkata.

"Sepertinya kau sudah siap untuk melakukan ujian akhir pemburu iblis Kiyaa" Ucap Yui.

"Ujian akhir pemburu iblis??" Ucap Kiyaa bertanya-tanya.

"Iya, ujian ini adalah salah satu syarat untuk menjadi seorang pemburu iblis. Ujian ini berlangsung selama 7 hari di gunung Fujikasane. Disana selama 7 hari kau harus bisa bertahan dari serangan serangan iblis yang ada di gunung itu" Ucap Yui.

Kiyaa pun menatap Yui dengan ekspresi kebingungan. Kemudian ia pun menunduk dan berkata.

"Apa kakak yakin aku bisa lolos ujian ini?" Tanya Kiyaa sendu.

Yui pun mengelus kepala Kiyaa lembut.

"Kakak yakin kau pasti bisa Kiyaa, kakak tidak pernah meragukan kemampuan dan keberanian yang kau miliki" Ucap Yui.

Kiyaa pun masih menatap kebawah tanda dia masih ragu dengan dirinya sendiri.

"Tapi jika kau belum siap, kau tidak perlu melakukan ujian ini sekarang, kau bisa mengikuti ujian berikutnya" Ucap Yui.

Mendengar hal itu Kiyaa pun segera menatap Yui.

"Tidak kak, aku siap untuk mengikuti ujian akhir itu" Ucap Kiyaa dengan percaya diri.

Yui pun tersenyum mendengar perkataan Kiyaa.

"Baiklah kalau begitu, sebaiknya kau bersiap untuk pergi ke gunung itu Kiyaa" Ucap Yui.

"Baiklah kakak" Ucap Kiyaa.

Mereka berdua pun masuk kedalam dan pergi untuk beristirahat.

Skipp...

Keesokan pagi harinya, kini Kiyaa dan Yui sudah berada di depan pintu gerbang kediaman Yui. Kiyaa pun kemudian bersiap untuk pergi ke gunung Fujikasane.

"Kakak aku pergi dulu ya, doakan aku agar aku lolos dalam ujian akhir itu" Ucap Kiyaa.

"Tentu saja Kiyaa, aku akan terus berdoa untuk keberhasilan dan keselamatanmu" Ucap Yui sambil tersenyum dan mengelus kepala Kiyaa lembut.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu ya Kak, sampai jumpa" Ucap Kiyaa sambil melambaikan tangannya kepada Yui dan tersenyum manis.

Yui pun membalas lambaian tangan Kiyaa.

"Semoga kau berhasil Kiyaa" Ucap Yui pelan sambil masih menatap kepergian Kiyaa.

Skipp....

Kini sudah seminggu berlalu yang artinya ujian akhir pemburu iblis seharusnya sudah selesai.

Saat ini Yui tengah berjalan pulang kediamannya setelah selesai menjalankan misinya.

"Huh, kira-kira bagaimana keadaan Kiyaa sekarang ya?" Ucap Yui sambil menatap langit yang mulai gelap.

Sesampainya ia di kediamannya, Yui pun langsung pergi untuk beristirahat karena dirinya sudah sangat lelah.

'Apa Kiyaa berhasil lolos ujian itu ya?' Tanya Yui sambil menatap langit-langit kamarnya.

Tak lama setelahnya Yui pun tertidur.

Skipp...

Keesokan paginya, kini Yui sedang bersiap untuk pergi menghadiri rapat Hashira yang diadakan setiap 6 bulan sekali.

Saat ia hendak menutup pintu tiba-tiba....

"Kak Yuiii!!!!" Teriak seseorang dari kejauhan.

Yui pun terkejut dengan suara dari seorang yang tidak asing baginya.

Ia pun langsung menengok kebelakang dan melihat orang yang selama ini ia rindukan dan nantikan.

"Kiyaa!!" Ucap Yui sambil melihat kearah Kiyaa yang sedang berlari ke arahnya.

Saat Kiyaa sampai di depan pintu kediaman Yui, Kiyaa pun langsung memeluk Yui dengan sangat erat.

"Kakak, Aku berhasil lolos ujian itu kak" Ucap Kiyaa dengan senang.

"Wahh, selamat ya Kiyaa. Kakak sudah menduga bahwa kau pasti lolos ujian itu" Ucap Yui sambil mengelus kepala Kiyaa dan melepas pelukannya.

Kemudian mereka pun berbincang sejenak sebelum akhirnya Yui beranjak untuk pergi menghadiri rapat Hashira.

"Baiklah kalau begitu kakak pergi dulu ya Kiyaa, jaga dirimu baik-baik selagi aku pergi" Ucap Yui.

"Dadah kak Yui hati-hati ya" Ucap Kiyaa sambil melambaikan tangan.

Yui pun membalasnya dan kemudian berjalan pergi menjauh.

Saat ditengah jalan Yui pun menatap ke sekitar.

"Wahhh bunga-bunganya tumbuh sangat banyak ya" Ucap Yui sambil melihat kearah bunga-bunga yang ada disana.

Saat Yui tengah melihat-lihat bunga-bunga itu tiba-tiba ada yang menghampirinya dari belakang.

"Yui!?"

.......

Siapa orang yang memanggil Yui itu ya?
Apa yang akan terjadi di rapat Hashira kali ini?
Apa yang akan terjadi selanjutnya ya?

TBC......


The Cold and Soft Heart (Sanemi Shinazugawa x Ice Hashira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang