Chapter 37

28 8 3
                                    

BOOOOOOOMMM…

“Hmm? Kedengarannya seperti suara ledakan, tapi darimana suaranya berasal? Apa mungkin dari hutan kematian? J-jangan bilang ledakannya tidak terlalu jauh dari sini, s-semoga saja ledakan itu bukan disebabkan oleh kekuatan kultivator yang sedang bertarung. Kalau itu benar-benar dari kultivator yang bertarung bisa-bisa nanti aku terkena serangan. Sial! RuanRuan, Xianxiu, Linglu dimana kalian semua disaat aku sedang membutuhkan perlindungan!”

“T-tenanglah diriku, karena suara ledakannya cuma sekali, tandanya itu bukanlah perkelahian antar kultivator. Kalau begitu suara apa itu sebenarnya? Apa mungkin seorang kultivator mampu melakukan itu? …yah terserahlah, lagipula suara perkelahian atau ledakannya sudah tidak ada lagi, jadi tidak perlu bagiku untuk terlalu memikirkannya. Lebih baik aku melanjutkan makan siangku yang belum habis.”

Karena tidak ada alasan baginya untuk memikirkan darimana suara ledakan itu berasal, Vheena dengan acuh tak acuh mengabaikan hal itu saat dia kembali melanjutkan makan siang yang belum dia habiskan.

“Hoam, ahh… setelah makan siang entah kenapa aku jadi ngantuk, sepertinya akan menyenangkan jika aku tidur siang di halaman belakang. Untung saja piring dan peralatan makan sudah aku cuci, sehingga aku tinggal pergi ke halaman belakang saja untuk menikmati bermalas-malasan sebelum dua murid dan peliharaanku kembali!”

Dengan semangat Vheena pergi ke halaman belakang lalu dia mengambil kursi goyang yang ada disana dan membawanya ke dekat pohon yang rimbun untuk menikmati istirahat yang dia inginkan.

Duduk dikursi lalu menutup matanya untuk menikmati kedamaian, walaupun Vheena cukup lama bersantai di kursi namun masih saja dia belum bisa tertidur. Vheena mencoba merenung memikirkan hal-hal sepele untuk menyibukkan pikirannya agar dia cepat tertidur.

‘Merasakan sejuknya angin disekitar kebun sambil bersantai duduk dikursi di halaman belakang milikku sangatlah menyenangkan, padahal saat di duniaku dulu tidak mungkin aku akan melakukan hal yang membosankan ini. Apa karena di dunia ini aku tidak memiliki telepon genggam sehingga aku bisa menikmati hobi orang tua yang suka bersantai seperti ini?’

‘Tampaknya begitu, lagipula dunia ini sangat membosankan karena memiliki sedikit hiburan dibandingkan duniaku dulu. Makanya aku jadi tidak memiliki hobi apapun selain malas-malasan setiap hari—hmm? Kenapa rasanya seperti ada bayangan diatasku yang membuat mataku yang tertutup terasa semakin gelap, apa karena hari mau hujan? A-ada yang aneh, aku mendengar suara napas besar didekatku. Suara siapa ini? L-lebih baik aku membuka mataku untuk melihatnya—’

“…N-naga?”

‘Seram! Seram! Seram! K-kenapa bisa ada naga di depan wajahku? D-dan terlebih lagi d-dia sangatlah besar! A-apa aku akan mati disini, dimakan oleh naga ini?’

Saat Vheena merasa putus asa karena melihat naga di atasnya yang sepertinya akan memakannya, tiba-tiba saja dia mendengar dua suara yang tampak familiar dari naga itu.

“Tuan! Tolong kami menyelamatkan manusia ini!” “Tuan! Tolong selamatkan kakak Xue!”

“S-suara ini Long Linglu dan Ruan Xiaoyue? …kalian minta tolong untuk apa?”

‘Sepertinya naga ini adalah Long Linglu sedangkan Ruan Xiaoyue mungkin sedang berada dipunggungnya? Syukurlah, itu benar-benar mereka. Aku tadi sangat takut karena tiba-tiba saja ada naga didekatku yang kupikir akan memakanku. Walaupun begitu kenapa pula mereka yang sudah lima hari tidak pulang tiba-tiba saja minta tolong kepadaku untuk menyelamatkan kakak Xue? W-woah! Long Linglu berubah kembali menjadi manusia setengah naga! S-sungguh tidak masuk akal saat tubuh besar naga tadi berubah menjadi gadis naga loli!’

Saat Vheena sedang kagum melihat perubahan Long Linglu, muridnya Ruan Xiaoyue yang sedang menggendong Xue Lanting, turun dari punggung Long Linglu yang sudah berubah menjadi manusia setengah naga lalu datang kehadapannya untuk meminta sesuatu.

Menjadi Guru Terkuat Dengan Murid Yang Jenius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang