Chapter 17

47 7 2
                                    

“Haaah… kalian berdua berdirilah dulu tidak perlu ketakutan seperti itu, aku tidak bisa berbicara jika kalian masih bersujud ketakutan seperti itu.”

“T-tapi nona abadi! Kami telah merusak jubah yang kamu pakai, tolong! Tolong, maafkan kami dan juga kerajaan kami!”

“Berdirilah! Kalian kumaafkan, lagipula jubah yang kupakai tadi cuma barang sampah. Kalau kalian mau menggantinya, berikan saja jubah yang kalian punya.”

“S-saya memiliki jubah nona abadi! C-cuma masalahnya jubah ini tidak sebanding dengan tingkat harta yang anda kenakan.”

“Tingkat harta? Jubahmu ada di tingkat berapa? Berikan saja kepadaku.”

“I-ini nona abadi, maaf jika jubah pengganti yang saya berikan cuma ditingkat Unique.”

“Tidak apa-apa.”

‘G-gila, padahal aku cuma berpura-pura menjadi ahli, tapi mereka benar-benar tertipu. Apa-apaan jubah yang dia berikan ini! S-sungguh indah sekali jubahnya, dengan warna campuran hitam dan ungu, bukankah ini membuatku jadi sangat keren? S-sungguh aku benar-benar takut dengan wajahku sendiri yang mampu menipu mereka. Tapi, apa maksudnya dengan tingkatan harta? Apakah tingkatan ini mirip dengan novel Xianxia yang kubaca? Kalau mirip, ada ditingkatan apa Unique ini, bisakah jubah ini melindungi diriku? Sayang sekali, aku benar-benar tidak memiliki sedikitpun informasi. Kalau kutanya pasti mereka akan curiga, bukan?’

Memakai jubah yang diberikan oleh nona kultivator itu, Vheena merasa senang dirinya tidak lagi harus menggunakan jubah lusuh. Menutupi kembali wajahnya dengan jubah agar tidak terlihat, Vheena merenung memikirkan kalimat yang akan dia gunakan saat berbicara kepada mereka.

‘Nona kultivator ini tadi bertanya ingin melihat wajahku, namun dihentikan oleh bawahannya yang berotot ini, bukankah itu berarti mereka sudah tahu siapa aku dan sedang mencariku. Mungkinkah alasannya karena buah dan sayuran yang kubawa? Yah, percuma saja bagiku menebak-nebak apa alasan mereka, lebih baik jika aku bertanya langsung pada mereka. Mungkin aku juga bisa mendapatkan informasi dari mereka berdua.’

“Uhum, tidak menyenangkan bagiku jika kita berbicara disini, adakah tempat untuk kita bisa berbicara secara pribadi?”

“Y-ya, tentu saja ada nona abadi, tolong silahkan ikuti kami."

Mengikuti dua orang yang memimpin jalan menuju suatu tempat, Vheena rupanya dibawa oleh mereka ke sebuah restoran yang cukup mewah di kota perbatasan. Sampai di depan restoran, kultivator pria berotot itu meminta maaf karena membawanya ke tempat restoran tersebut.

“Nona abadi, tolong maafkan saya karena membawa anda ke tempat yang tidak layak dan kecil ini. Tidak ada lagi tempat selain restoran ini yang menurut saya cukup layak untuk menyambut anda di kota perbatasan ini.”

“Tidak apa-apa, juga jangan panggil aku abadi. Cukup panggil saja aku Vheena."

“Baik, nona abad-Vheena.”

Memasuki restoran itu, serta dipandu oleh pelayan ke sebuah ruangan pribadi. Vheena dipersilahkan duduk duluan oleh mereka berdua,  melihat mereka berdua tidak duduk di kursi di hadapannya dan hanya berdiri tegak melihatnya. Vheena memaksa mereka untuk duduk yang dengan gerakan kaku mereka duduk mengikuti perintahnya. Setelah memesan makanan dan melihat pelayan itu menutup pintu lalu pergi meninggalkan ruangan pribadi, barulah Vheena menginterogasi mereka untuk mendapatkan informasi yang dia inginkan.

“Karena sekarang tinggal kita bertiga, beritahu aku, siapa sebenarnya kalian berdua?”

“Saya yang rendahan ini bernama Feng Tuo, sedangkan nona yang saya ikuti dan lindungi ini adalah tuan putri dari kerajaan Fallen Rainbow.”

Menjadi Guru Terkuat Dengan Murid Yang Jenius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang