Chapter 26

47 9 4
                                    

Halaman belakang rumah Vheena yang sunyi dan sesekali terdengar suara ayam berkokok, terlihat Vheena yang sedang tertidur pulas di kursi terbangun setelah dia tertidur sangat lama.

‘Ukh… ahh, hoamm.. ugh, badanku kaku. Aku tidak menyangka kalau aku akan tertidur sampai siang di halaman belakang. Setelah bangun aku jadi agak lapar, lebih baik jika aku pergi ke dapur untuk membuat makan siang.’

Saat Vheena masuk ke dalam rumah dan akan pergi menuju dapur, dia mendengar suara pintu depan rumahnya dibuka. Berbalik arah menuju pintu depan untuk melihat siapa yang membukanya, saat akan kesana, tiba-tiba saja ada sosok hitam kecil dengan sangat cepat memeluknya.

Vheena terdiam karena terkejut melihat betapa cepatnya gerakan sosok hitam itu memeluknya, dia dengan agak takut melihat siapa sosok hitam yang memeluknya dan ternyata itu adalah muridnya Ruan Xiaoyue yang mengenakan jubah hitam bekas miliknya.

“Tuan, RuanRuan sangat rindu dengan tuan.”

“RuanRuan? Oh, selamat datang kembali.Tidak tuan sangka kamu akan sangat lama saat berpetualang ke hutan kematian. Saat menjelajahi hutan kematian, apakah kamu baik-baik saja? Adakah kamu terluka saat disana?”

“RuanRuan baik-baik saja, tuan. Tidak ada masalah saat RuanRuan menjelajahi hutan kematian, lagipula RuanRuan cuma sebentar menjelajahinya karena RuanRuan pergi ke konferensi pembukaan alam alternative untuk bisa masuk ke dalam alam alternative yang mereka buka untuk umum.”

‘Huh? konferensi pembukaan alam alternative? aku sepertinya pernah mendengarnya, tapi dimana aku mendengarnya? Tunggu dulu, bukan itu yang seharusnya aku pikirkan, bukankah aku menyuruh gadis kecil ini untuk menjelajahi hutan kematian agar dia bisa mencari pengalaman serta tanaman dan binatang yang bisa ditangkap. Apa-apaan tiba-tiba saja dia malah kabur mengikuti konferensi apapun itu namanya.’

“RuanRuan, bukankah tuan memintamu untuk menjelajahi hutan kematian agar mendapatkan pengalaman? Juga dimana tanaman dan binatang yang tuan minta?”

“Oh iya, tentu saja RuanRuan membawanya tuan. Ini ambillah cincinnya, tuan. Isinya banyak tanaman yang sudah RuanRuan masukkan ke dalamnya. Sedangkan binatangnya ada diluar, biar RuanRuan tunjukkan kepada tuan.”

Muridnya memegang tangannya dan membawanya pergi keluar menuju halaman depan, keluar dari rumah, Vheena melihat seorang anak kecil yang tidak dia kenal menggunakan jubah yang menutup kepalanya sedang berdiri di halaman depan rumahnya.

‘Siapa anak kecil ini? kenapa dia bisa ada didepan rumahku, apa dia tersesat? Huh? kenapa pula tiba-tiba saja tubuhnya seperti kaku saat melihatku? Jangan bilang dia juga tertipu dengan penampilanku? Sudahlah, nanti saja aku bertanya kepada anak yang tersesat ini, lebih baik aku bertanya dulu kepada RuanRuan tentang binatang yang dia bawa.’

“Mana binatang yang tuan minta untuk kamu bawa, RuanRuan?”

“Yang di depan kita inilah binatang yang RuanRuan bawa tuan."

“Binatang? …bukankah ini manusia?”

“Tidak, lihatlah lagi, tuan.” Jawab RuanRuan sambil melepaskan jubah yang menutupi wajah Long Linglu.

“Hah? Tanduk?”

‘Gadis kecil bertanduk! Apalagi wajahnya sangat imut, benar-benar tipeku. …Tidak! Aku hampir terpesona oleh seorang loli.’

“Iya tuan, seperti yang tuan lihat, RuanRuan membawa pulang iblis naga. Iblis naga ini RuanRuan bawa untuk tuan jadikan binatang peliharaan. Awalnya RuanRuan bingung dengan maksud tuan saat tuan menyuruh RuanRuan untuk membawa binatang yang bisa dimakan ke rumah, padahal di sekitar hutan kematian sangat banyak binatang yang bisa dimakan.”

Menjadi Guru Terkuat Dengan Murid Yang Jenius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang