Chapter 10

58 6 0
                                    

“RuanRuan, meskipun belum sebulan kamu menjadi murid tuan. Melihat tingkat kultivasimu yang sudah sampai Golden Core cukup mengejutkan. Namun, itu juga memiliki kekurangan, kultivasi yang cepat berarti juga memiliki fondasi yang tidak kokoh. Maksud dari ini adalah kamu jadi tidak memiliki pengalaman seperti kebanyakan kultivator yang harus pergi berburu monster atau mencari harta untuk menaikkan tahap kultivasinya. Intinya kamu terlalu hijau, memang tidak masuk akal bagimu yang masih berumur tujuh tahun untuk berpetualang sendiri.”

“Tapi itulah yang tuan inginkan, tuan ingin kamu memiliki pengalaman dalam menghadapi monster, mencari harta, dan melihat sifat asli para kultivator. Jadi, tuan ingin kamu berpetualang di sekitar Hutan Kematian mencari semua pengalaman yang tuan sebutkan.”

Setelah kemarin selesai membantu muridnya berlatih, besoknya di halaman belakang yang telah diperbaiki. Vheena langsung saja mengatakan kalimat yang sudah dia persiapkan untuk meyakinkan muridnya agar dia pergi berpetualang sesuai yang telah Vheena rencanakan.

“Walaupun Hutan Kematian itu berbahaya, seharusnya dengan tingkat kultivasi dan kekuatanmu. Kamu pasti bisa bertahan dan melarikan diri jika sesuatu yang sangat berbahaya terjadi. Kalau kamu takut, tenang saja. Karena kamu adalah murid tuan, tidak akan pernah tuan biarkan kamu mati begitu saja. Apakah ada yang ingin kamu tanyakan?”

“Tidak tuan! Tuan tenang saja, RuanRuan pasti tidak akan membuat tuan khawatir. Kalau ada bahaya yang tidak bisa RuanRuan atasi, RuanRuan pasti akan kabur. Jika RuanRuan menemukan harta karun, RuanRuan pasti akan membawanya dan memberikannya kepada tuan!”

“O-oke, tuan tidak peduli dengan harta karun yang kamu dapatkan dari sana. U-uhum, kalau bisa tuan lebih suka jika kamu membawa tanaman langka yang bisa kamu dapatkan dari sana. Atau kamu bisa membawa binatang yang bisa dimakan setelah pulang untuk tuan ternakkan.”

Mengangguk setelah mendengar perkataanya, Vheena menyuruh muridnya untuk menunggu di teras depan rumah dan dia sendiri pergi menyiapkan semua barang yang dibutuhkan muridnya untuk pergi berpetualang.

‘Sial! Melihat RuanRuan pergi dengan pakaian buruk yang kubuat cukup menyedihkan. dia pergi dengan penampilan seperti ini saat ke Hutan Kematian tidak ada masalah, bukan? Jika dia bertemu dengan seorang kultivator, aku takut nanti kultivator itu malah menghinaku karena tidak menghargai muridku yang akan membuat dia marah. Y-yah, lagipula aku benar-benar tidak memiliki pakaian untuknya. S-setidaknya lebih baik aku beri saja dia jubah lusuh yang sering kupakai untuk menutupi pakaian buruknya.’

Saat sedang mengemas barang-barang untuk muridnya, Vheena jadi menyadari bahwa dia belum memberikan pakaian yang layak untuk muridnya. Karena tidak memiliki pilihan, Vheena hanya bisa memberikan jubah satu-satunya yang dia miliki untuk dipakai muridnya.

Setelah mengemasi semua barang yang diperlukan, Vheena pergi ke teras untuk menemui muridnya yang sedang menunggunya. mendekati muridnya diapun memberi barang yang telah dikemas dan juga jubah yang telah dia lepas,

“RuanRuan ini semua barang berguna yang sudah tuan kemas untuk kamu pergi bertualang. Karena tuan cukup malu belum memberimu pakaian yang bagus, ini pakailah jubah yang sering tuan pakai.”

“B-benarkah tuan! J-jubah ini boleh kupakai?”

“Pakai saja, lagipula itu cuma jubah lusuh. Agak malu bagi tuan, jika melihatmu memakai pakaian buruk saat bertemu dengan seorang kultivator. Setidaknya dengan memakai jubah ini, kamu bisa menutupi pakaianmu.”

“T-terima kasih, tuan! Jubah ini akan RuanRuan pakai dan RuanRuan jaga walaupun harus mempertaruhkan nyawa! Sniff… Hehehe… bau tuan.”

“O-oke, tidak perlu berlebihan.”

Menjadi Guru Terkuat Dengan Murid Yang Jenius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang