HAPPY READING🌙
Hari ini adalah minggu ke 2 setelah Luna sadar dari koma, hari ini juga merupakan jadwal terapi terakhirnya selama di rumah sakit, dan mungkin setelah ini dia akan rawat jalan saja.
Selama melakukan terapi ada kedua orang tuanya yang selalu bergantian menemani nya. Namun, orang yang paling sering menemani nya adalah...Ben. ya pria itu akan selalu datang lebih dulu ke rumah sakit saat jadwal terapi nya lalu setelah itu dia akan kembali ke kantornya.
Beberapa kali Luna merasa akan luluh atas perlakuan pria itu, tapi dia kembali mengingat bahwa tidak boleh lengah jika tidak maka Ben akan memperlakukannya seperti dulu lagi.
Luna masih menyimpan trauma terhadap pernikahan nya dulu. Dia takut jika kembali menghadapi rumah tangga lagi, apalagi Ben sekarang telah menjadi direktur pasti akan banyak wanita yang mengincar pria itu.
"Semua sudah siap?". Ujar Riana yang menggendong Cean yang terlihat asik makan buah.
"Sudah mom". Luna masih duduk di atas ranjang. Pagi ini dia sudah tampak segar setelah mandi dan berganti pakaian menjadi dengan dress biru. Di kening Luna masih ada perban yang menutup luka jahitan nya. Jika nanti lukanya sudah kering dia akan melakukan perawatan untuk menghilangkan bekasnya.
"Mommy akan pulang lebih dulu dengan Cean dan daddy mu, kau bisa pergi terapi dengan Ben dia akan datang sebentar lagi". Ujar Riana .
Cean asik memakan buah apel dan sesekali mengulurkan tangannya untuk menyuapi Luna.
"Cean apelnya enak ya?". Gemas luna pada anaknya. Cean pun bergerak ingin ke arah luna dan Riana pun membawa Cean untuk duduk diatas ranjang .Mereka tampak asik bercanda hingga waktu menunjukkan pukul 9 pagi dan Luna sudah harus ke ruang terapi tapi Abraham mau pun Ben belum datang juga.
"Mommy akan telpon daddy mu dulu ".
Baru saja Riana akan mengambil ponselnya, pintu kamar sudah dibuka lebih dulu dan masuklah Abraham dan juga Ben. Mereka bisa bersamaan karena sebenarnya keduanya memiliki pekerjaan diluar tadi."Semua sudah siap?" Tanya Abraham.
"Sudah ayo kita berangkat lebih dulu". Riana menggendong Cean dan Abraham mengangkat tas pakaian sang putri lalu berjalan mendekati Luna.
"Daddy menunggumu dirumah ".
"Thank you daddy"
"Jaga Luna baik-baik jangan lecet sedikit pun dan hati-hati saat berkendara nanti aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi " . Ujar Abraham pada Ben yang langsung mengangguk .
Abraham dan Riana pun pulang lebih dulu. Mereka tinggal sementara waktu di mansion Ben atas permintaan pria itu . Ben bilang agar mereka tidak perlu ke hotel lagi sekalian bisa lebih muda bertemu dengan Cean .
Kini ruangan itu kembali hening , Ben menatap Luna dengan lembut tapi Luna masih acuh tak mau menatap pria nya.
"Hmm...kita pergi sekarang? ". Ucap Ben memecah keheningan.
"Hmm".
Luna pun berusaha untuk turun namun terlihat kesusahan."Sini aku bantu". Ben memegang tangan Luna agar tubuh seimbang. Keduanya pun menuju ruangan terapi dan di sana sudah ada dokter yang menunggu.
"Selamat pagi " sapa dokter itu.
"Pagi dokter ". Jawab Luna
"Bagaimana perasaanmu pagi ini, apa masih nyeri saat berjalan?". Tanya dokter
"Sudah tidak terlalu nyeri ketika berjalan hanya saja saat tidak sengaja berjalan cepat kaki ku akan sakit ".
"Nanti saat di rumah jangan terlalu banyak bergerak dulu,tapi jangan diam juga. Kau bisa terus melakukan kegiatan tapi yang ringan saja agar semakin melatih otot kaki mu okey". Ucap dokter itu yang biasa disebut dokter sely.

KAMU SEDANG MEMBACA
PARTY NIGHT
RomanceBenjamin adison adalah pria badboy yang banyak di gemari oleh banyak kaum hawa, hingga membuat dirinya bisa puas mempermainkan wanita manapun. Namun, suatu malam ia bertemu dengan seorang gadis bernama Luciana karena suatu kejadian yang mana hal itu...