43-Will You? (PondPhu)

214 22 1
                                    

⚠️21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️21+


Paviliun milik Pond

Diantara banyaknya Paviliun yang berjejer, maka milik Pond yang paling mencolok, dimana tentu desain mewah tetapi simpel yang ia punyai.

Saat Pond kecil merengek meminta Paviliun itu, Ayah dari Ohm segera merombak Paviliun milik Pond menjadi lebih cantik berbeda dari yang dimiliki para pelayan lainnya.

"Aku merindukan tempat ini." Phuwin berlari, ini tempat yang paling ia sukai menikmati suara air danau yang mengalir tenang.

"Sayang, jangan lari-lari danau licin." Phuwin mengangguk, berhenti tepat pada sofa yang sengaja di keluarkan oleh Pond, lagi pula sekarang bukan musim hujan.

"Iyaa." Phuwin berteriak, mendudukkan dirinya tepat pada sofa sambil menikmati tiupan angin.
"Kenapa kita kesini?" Phuwin memandang kekasihnya itu, toh tiba-tiba sekali dia diajak pada saat bermain bersama Newyear.

"Tidak rindu Paviliun ini?" Pond kembali bertanya, kalau boleh jujur Phuwin memang rindu disini sih.

Lagi pula disini tempat pertama mereka, ekhem hentikan.

"Aku lapar, ada makanan?" Phuwin bertanya kembali, kembali masuk kedalam Paviliun itu.

"Masak sendiri mau?" Phuwin mengangguk antusias, dia suka memasak!

"Mau, mauu!!" Phuwin tersenyum lebar, diikutinya Pond masuk kedalam dapur yang ada di Paviliun itu.

"Aku kemarin baru mengisinya." Pond membuka isi kulkas yang memiliki beberapa bahan makanan, toh kalau tidak habis pelayan akan membersihkannya.

"Huwahh, ayo kita masak ayam dan ikan." Phuwin tersenyum, dengan tangannya yang terlatih khas Omega nomor satu di klannya, dia dengan mudahnya menyiapkan masakan, sedangkan Pond menatap Phuwin dengan senyum lebarnya.

"Nara, ayo potong bawang!" Oh tidak, ternyata sedari tadi si manis memanggilnya.

"Ekhem, iya.. iyaa." Pond bangkit menghampiri Phuwinnya, mengambil pisau dan bawang.

Cupp...

Satu kecupan mendarat di pipi Phuwin yang sedang sibuk memberi bumbu kepada ayamnya.

"Wajah seriusmu begitu cantik sayang." Pipi Phuwin memerah.

"Ishhh, Naraa!" Pond tertawa pelan, cantiknya ini sunggu lucu.

Semuanya sudah selesai, berbagai makanan sudah disiapkan oleh Phuwin.

"Phu tadi juga aku memasak sesuatu." Phuwin menaikkan alisnya.

Your EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang