20

31 4 10
                                    

20

Tepat di depan kursi Chia, Justine berdiri sembari menyodorkan sebotol minuman dingin. Anjani dan Erika saling melempar tatap penuh tanda tanya, keduanya jelas tahu siapa lelaki di hadapan mereka tak lain tak bukan Si Tukang Bolos dari kelas 12 IPS 1. Justine cukup terkenal karena sering telat datang saat upacara dan berakhir dijemur di bawah tiang bendara.

"Buat lo," ujar Justine.

Teramat pelan Chia menerimanya, "tapi buat apa ya, Kak?" tanyanya bingung.

Justine memasukkan tangannya ke saku celana. "Itung-itung ucapan terimakasih dari gue."

"Buat?"

"Karena lo tadi nyapuin bagian yang harusnya jadi tugas gue."

"Oh Iya ya."

"Thanks sekali lagi. Gue pamit."

Sebelum meninggalkan Chia, sempat Justine menepuk pundak gadis itu. Namun langsung ditepis Anjani. Justine tidak marah, dia hanya cengengesan lantas pergi begitu saja.

"Lo berdua?" Erika lebih dulu menyerobot tuntutan.

Secepat kilat Chia menyilangkan tangan di dada, "nggak ada!" sanggahnya tegas.

"Hallah!" Kompak Erika dan Anjani bersuara.

Chia tetap pada pendiriannya dengan kepala menggeleng berulang-ulang. "Sumpah!" Kedua jari telunjuk dan tengannya mengacung.

"Gue bakalan cari tau," ucap Anjani begitu misterius membuat Chia dan Erika bergidik ngeri.

--
--

Di belakang perpustakaan, Justine dan kawan-kawannya Rama si rambut keriting, lalu Dian Si rambut pirang berdiri bersandar di tembok dengan snanck kacang jumbo yang terbuka lebar.

"Cewek kelas 10 anak IPA namanya Chia. Lo pada kenal?" Justine membuka obrolan.

Rama menghabiskan kunyahannya dimulut lantas menjawab, "yang pernah berantem sama Lisa waktu itu?"

"Oh itu, yang mukanya imut-imutkan. Cubby-cubby lucu gitu kalau ngomong kaya lagi makan bakso!" terang Dian sambil ngakak mengingat bagaimana cara bicara gadis itu dengan pipi gembul miliknya.

Justine menyengir, "iya sih, betul banget pipinya gemoy, cuman badannya kurus."

"Kenapa emang?" Rama bertanya sedikit serius.

"Gaada apa, tadi gue ama dia dihukum," balas Justine alakadarnya.

Dahi Rama sedikit mengerut ia seperti ingat suatu hal. "Anjir gue baru nggeh!" serunya membuat dua lawan bicaranya tersentak kaget. "Chia kan pacar sepupu lo!"

--

--

Bell dari kantor berbunyi, tanda istirahat tiba. Gegas Chia, Anjani dan Erika buru-buru ke kantin hendak mengisi perutnya yang sedari tadi keroncongan akibat belajar setengah mati.

Ketiganya duduk di sembarang tempat, lantas memakan semangkuk mie ayam bakso lengkap dengan es jeruk. Tanpa banyak obrolan seperti biasa, mereka begitu lahap menikmati sesuap demi suap makanan tersebut. Hingga sampai diujung penghabisan, Justine menghampiri dan tanpa ijin duduk di sebelah Chia, berseberangan dengan dua teman gadis yang lain.

"Eh!" Chia tersedak tiba-tiba saat mengetahui kakak kelasnya itu menatap cukup intens.

Segera saja Justine tanpa kata menyodorkan segelas minuman ke arah Chia yang langsung diseruput olehnya.

Hening sejenak.

Erika dan Anjani saling tatap dalam diam, keduanya kompak mengangkat bahu tanda tidak tahu maksud kedatangan seniornya tersebut. Sejujurnya mereka penasaran, hanya saja di pendam sejenak. Biarlah keduanya pelan-pelan mengetahuinya tanpa ada pertanyaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY CUTE CHIA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang