Jatuh cinta kepada sesosok wanita maya yang tidak di ketahui identitas dan wajah aslinya. Apakah itu normal?
-
Start 2024
Update kalau inget ya hihi
Mari support aku ya, gais :-)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BIMA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--
Sadar akan tingkah anehnya. Bima segera menguasai diri, berjalan lurus ke depan tanpa ingin tahu bagaimana tatapan penuh tanya di benak teman-temannya. Sepanjang langkah yang membawa Bima sampai ke parkiran mobil, beberapa kali dia begumam karena sangking malunya atas perbuatan yang dia sendiri tidak tahu akan kejadian begitu.
Baru Bima menghempaskan pinggul di kursi kemudi, saat nama CH kembali menghubungi.
Hening sejenak. Remaja itu menarik napas beberapa kali sebelum akhirnya menggeser tombol hijau di layar HP.
"Hmm ...." Bima hanya berdehem canggung.
"Bimaaaa ...." Chia tiba-tiba merengek. Entah mengapa hal tersebut membuat bibir Bima melengkung karena ... gemas? Mungkin.
"Interaksi antara negara Asia dengan negara lainnya kaya gimana, sih?" tanya Chia setengah berpikir sembari tangan menggenggam pulpen dan mengetuk-ngetukkannya di meja belajar.
"Gitu doang?" heran Bima, tapi tersenyum sambil menyandarkan punggungnya.
"Bantuin, ya. Pliiis," pinta Chia memohon. "Aku fotoin deh nanti kamu dektein jawabannya. Kaya kemaren. Sebenernya tuh bisa aja aku liat buku catatan atau Google, tapi waktu pelajaran IPS dijelasin akunya ketiduran. Dan kalau mau buka internet aku nggak ada kuota. Adanya unlimited. Kan jadi serba disusahkan sama keadaan, kan, kan?"
Bima tertawa sebelum menimpali. "Oke. Itu alasan yang cukup kuat, tapi gue maunya lo aja yang bacain soal-soalnya?" tawar Bima.
"Boleh banget. Asalkan kamu ngerjainnya yang bener, ya? Awas aja kalau nipu aku." Sebuah ancaman yang menurut Bima malah memberi kesan menggemaskan. Lagi-lagi Bima tersenyum penuh arti.
