𝓢𝓲𝓷𝓰 𝓨𝓸𝓾𝓻 𝓛𝓾𝓵𝓵𝓪𝓫𝔂, 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼 [K. Ayato x F. Reader]

Story 16

"Kepada Tuan Komisaris Kamisato Ayato yang terhormat."

"Saya ucapkan terimakasih atas hadiah yang Anda kirimkan. Tusuk rambutnya indah sekali. Orang-orang memuji bagaimana cara Anda memilihnya. Rata-rata dari mereka mengatakan bahwa Anda memiliki selera dan pandangan yang bagus."

"Bagaimana kabar Anda? Saya sehat dan makan dengan benar disini. Bagaimana juga kabar Ayaka-chan? Saya harap dia dalam keadaan baik."

"Saya bekerja sebagai asisten disini. Selain belajar, saya juga diajari membuat beberapa pakaian dan juga gaun. Untuk itu saya mengirimkan satu setelan untuk Ayaka-chan dan untuk Anda. Semoga Anda berdua menyukainya."

"Salam hangat, (y/n) Naoraka."

Setelah berdebat beberapa jam dengan Chiori tentang bagaimana buruknya (y/n) dalam menulis balasan surat, akhirnya Chiori menyetujui surat yang kali ini.

Melihat seberapa banyak lembar kertas yang berserakan di atas meja dan lantai, membuat (y/n) sedikit kesal dengan bagaimana cara membersihkannya nanti.

Mengingat kembali bagaimana Chiori menjewer pipinya yang kini kebas dan kemerahan.

"Bagaimana bisa kau hanya mengatakan terimakasih tanpa embel-embel apapun pada Tuan Komisaris?" Chiori dalam keadaan marah menjentikkan jemarinya ke kening (y/n). "Terimakasih Ayato, hadiahmu bagus. Ini baju untukmu. Apa-apaan ini (y/n)! Kau seperti sedang berbicara para temanmu saja! Tulis ulang lagi sana!"

(Y/n) melipat surat yang akhirnya  di acc oleh Chiori dan memasukkannya kedalam kertas sebelum menyegelnya dengan lilin cair dengan tulisan nama keluarganya.

"Nah, sekarang bagaimana caranya aku mengirim ini semua?" (Y/n) bermonolog pelan. Kaki gadis itu melangkah hati-hati saat membawa barang-barang yang dibungkus rapi didalam kotak kayu yang dilapisi permis agar tahan air mengingat ada badai yang menutupi Inazuma beberapa tahun belakangan ini usai dekrit perburuan vision di buka oleh Shogun.

"Chiori-nee!" (Y/n) memanggil Chiori yang sibuk menulis diatas meja kerjanya. "Boleh kutitip ini dengan barang-barang pelangganmu yang mau dikirim ke Inazuma?"

Chiori memperlihatkan wajahnya dari sebalik buku yang dibaca. "Ah, iya. Letakkan saja ditempatku. Nanti dikirim menggunakan Kirara."

"Kirara?"

"Nekomiya Express, dia yang menjadi langgananku setiap kali mengirim atau membeli barang." Chiori menjelaskan dengan singkat. Tangannya melambai, tampak mengusir (y/n) agar tidak mengganggunya yang sedang fokus. "Sudah sana, hush hush! Aku sedang fokus."

Seperti mengusir kucing saja, (y/n) tampak sedikit tidak terima dan berjalan menuju barang-barang yang akan dikirim oleh Chiori ke Inazuma.

Barang yang dikirim tidak terlalu banyak, hanya beberapa potong kain dan surat. Ditambah dengan miliknya totalnya tidak sampai sepuluh kilogram pengiriman.

(Y/n) Mengamati sejenak barangnya ditempat itu dan berharap Ayato dan Ayaka menyukai pakaian yang dia buat dengan sepenuh hati.

.
.
.

"Onii-sama, tolong berhenti tersenyum. Kamu menakuti Thoma dan yang lainnya." Ayaka dengan pipi memerah tampak tengah sibuk mencoba pakaian yang dikirimkan oleh (y/n) dari Fontaine yang jauh sana.

"Kamu juga sama saja Ayaka." Ayato menghapus senyuman lebarnya dan mengganti dengan senyuman tipis seperti biasa. Ditangannya terdapat surat yang sudah dia buka sejak tadi pagi, menciumi aroma manis khas bunga yang tercium lembut di hidungnya.

Sepertinya, gadis itu tumbuh dengan sangat baik diluar sana. Membuat Ayato mau tidak mau merasa senang dan bangga. Kemandirian gadis itu membuncahkan perasaan hangat dihatinya. Membuat Ayato semakin bersemangat untuk pertemuan mereka dimasa depan.

Ayato berdiri dari duduknya dan membawa pakaian buatan gadisnya kedalam kamar, bersama dengan kertas surat yang ditulis (y/n) untuk dipajang didinding kamarnya.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: belum juga ketemu udah bulol, calon" posesif wkwkwk 🤣

.
.
.

.
.
.

22 Oktober 2024