Story 20

765 124 4
                                        

"Jadi kau tamu penting yang dibilang Chiori, ya?"

(Y/n) menatap Ayato yang berdiri didepan lemari kaca yang penuh oleh pakaian jadi hasil buatan tangan Chiori. Pria itu tampak cukup fokus dan sesekali bergumam pelan.

"Hm... Ada aku, Ayaka dan Yoimiya. Kami mendapatkan undangan dari The Steambird." Ayato menjawab ucapan gadis itu.

"Oh, ya? Siapa lagi yang datang selain kalian bertiga?"

Ayato akhirnya memutuskan untuk duduk diatas sebuah kursi. Pria itu tersenyum tipis mengamati (y/n) tengah menyiapkan teh dan kue manis untuk disajikan padanya.

"Hanya kami untuk saat ini." Ayato dengan wajah khasnya memiringkan kepala, menatap penuh takjub pada pertumbuhan (y/n). Terutama dibeberapa hal yang membuat gadis itu terlihat sudah cukup dewasa. "Sebentar lagi kau berumur delapan belas tahun, 'kan? Apa kau tidak mau pulang ke Inazuma?"

(Y/n) membawa teko berisi teh dan dua cangkir kecil berukir bunga keatas meja. "Iya, nanti. Bagaimana kabar Ayaka? Apa dia menyukai hadiah yang kukirimkan?"

Ayato menganggukkan kepalanya pelan, kakinya duduk menyilang diatas kursi dengan kepalanya disangga diatas meja dengan tangan kiri. "Ya, Ayaka cukup menyukai hadiahmu. Dia memakainya dibeberapa acara formal."

"Syukurlah, lalu bagaimana kabar yang lainnya? Apa nenek Furuta? Apa beliau masih sehat?" gadis itu duduk dihadapan Ayato dan menuangkan teh buatannya kedalam cangkir. "Silakan dinikmati. Aku hanya bisa menjamu dengan sederhana. Kau tidak keberatan bukan, Ayato?"

"Ya, aku tidak keberatan. Terimakasih sudah menjamuku." Ayato sekali lagi mengangguk, bibirnya menghembuskan nafas dengan pelan. "Dan Nenek Furuta juga baik-baik saja."

"Oh, baguslah. Kudengar belakangan ini perburuan Vision sudah dihentikan." (Y/n) menyesap tehnya perlahan. Mata gadis itu menatap kedepan, ketempat Ayato yang sejak tadi tidak melepaskan pandangan dari dirinya.

"Perburuan Vision sudah dihentikan setahun lalu." Ayato menjelaskan. "Berkat pengembara baik hati yang mau membantu mengubah pemikiran Archon Electro tentang Perburuan Vision."

"Syukurlah, sepertinya aku cukup terlambat mengetahui berita ini." (Y/n) terlihat bergumam.

Ayato bergerak kedepan, memangkas jarak antara dirinya dan (y/n) yang fokus pada pemikirannya sendiri.

"Kau tidak bertanya tentangku?" Ayato bertanya. Sejak tadi kedatangannya hingga saat ini, gadis itu hanya menanyakan tentang orang-orang sekitar Ayato saja. "Aku sudah menunggu sejak tadi, berharap kau akan bertanya tentangku. Atau apa saja yang sudah kulalui selama beberapa tahun belakangan ini, tapi sepertinya aku tidak semenarik itu dimatamu, ya?"

Ayato tersenyum tipis, sedikit sedih karena gadis yang selama ini bercokol di otaknya malah tidak memikirkan dirinya sedikitpun.

"Oh... Maaf, aku lupa." (Y/n) dengan rasa tidak bersalah menjawabnya dengan santai. "Habisnya kulihat kau baik-baik saja, jadi kupikir aku tidak perlu bertanya tentang kabarmu."

"Jahatnya," Ayato terlalu menutup wajahnya dengan kedua tangan lalu berpura-pura menangis. "Ah... Padahal aku sangat bersemangat ingin bercerita banyak hal padamu. Juga perubahan Inazuma saat ini. Tapi kau malah tidak tertarik padaku."

(Y/n) yang melihat Ayato berakting menangis hanya memutar matanya. "Astaga, berhenti. Tolong, kau membuatku mual."

Ayato terkekeh, pria itu meminum teh buatan (y/n) dan kembali tersenyum seperti biasanya. "Tapi serius, apa tidak ada terbesit dipikiranmu tentangku? Sedikitpun?"

(Y/n) menghela nafas, "aku sibuk disini. Sangat jarang punya waktu apalagi disaat banyaknya acara yang sedang berlangsung. Orang-orang membeli dan membuat baju baru untuk mereka pakai dan pamerkan."

"Kau pasti lelah, kau sudah berusaha keras, ya." Ayato memotong jarak, menyampirkan rambut (y/n) kebelakang telinga. Pergerakan yang tiba-tiba itu sanggup membuat (y/n) menahan nafas dan hampir saja berteriak.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: Si Ayato merepeti yeen perlahan gaes 🤣

.
.
.

.
.
.

12 Desember 2024

𝓢𝓲𝓷𝓰 𝓨𝓸𝓾𝓻 𝓛𝓾𝓵𝓵𝓪𝓫𝔂, 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼 [K. Ayato x F. Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang