Story 18

706 121 4
                                        

Menginjakkan kaki untuk yang pertama kalinya di Fontaine bagi kedua orang bersaudara itu merupakan pengalaman baru. Negeri maju dengan sistem pengadilan unik juga makhluk-makhluk berbulu lembut yang hanya setinggi pinggang orang dewasa.

Ayaka terpesona melihat jejeran melusine berseragam yang menyambut dirinya, kakaknya, dan juga Yoimiya yang datang bersamaan ke Fontaine.

Tangan gadis muda berambut biru muda itu menggenggam erat kipasnya saat beberapa melusine tampak tertarik dan mengajaknya berbicara. Bahkan Ayato yang sejak tadi diam sehabis turun dari kapal hanya bisa memandangi dari kejauhan.

"Selamat datang!" Seorang gadis muda berambut merah muda menyambut mereka. "Saya Charlotte, dari The Steambird. Saya yang akan jadi pemandu Anda semua selama di Fontaine."

"Ah, Halo. Saya Kamisato Ayato dan ini adik perempuan saya, Ayaka. Salam kenal, Nona Charlotte." Ayato tersenyum sopan. Tubuhnya memperlihatkan gestur bangsawan dengan nyaman dan santai.

"Kalau aku Yoimiya!" Yoimiya yang sejak tadi bermain dengan anak-anak disekitar pelabuhan Fontaine langsung berlari ke tempat Charlotte, memperkenalkan dirinya dengan ciri khas logat miliknya. "Aku dari Naganohara yang menjual kembang api."

"Oh! Aku pernah mendengarnya, kembang api Naganohara sangat luar biasa dan punya beragam warna." Charlotte terlihat bersemangat. Kedua perempuan dengan usia sama itu kembali mengabaikan Ayato yang berakhir tersenyum datar dan tertawa pelan.

Ayato yang ditinggal berjalan menuju tempat lain, memilih duduk diatas Aquabus sampai yang lainnya selesai berbincang dan bersiap ke Court of Fontaine.

Pemandangan negara air memang luar biasa. Negaranya sendiri jauh lebih tinggi diatas permukaan tanah dari pada negara lain disekitarnya.

Warna biru yang menghiasi membuat negara itu terlihat mewah. Dia jadi berpikir apakah (y/n) yang sampai saat ini belum pulang ke Inazuma karena mencintai pemandangan yang ada di negera ini?

Sudah cukup lama sejak surat terakhir dia terima. Bahkan Ayato belum sempat mengirimkan surat balasan untuk gadis itu.

Bagaimana kehidupannya disini? Karena hanya diceritakan lewat surat, diam-diam Ayato cukup bersemangat mendengar ceritanya secara langsung dari mulut gadis itu.

"Nii-sama?" Ayaka duduk disamping Ayato. Gadis berambut ekor kuda itu tersenyum tipis saat melihat kakaknya. "Ada apa?"

Sementara barang-barang bawaan mereka dinaikkan satu persatu keatas Aquabus, Ayaka dan Ayato memandang kejauhan. Dari sini bisa dia lihat bagaimana gedung-gedung tinggi di Kota Fontaine menjulang ke langit.

"Tidak ada. Hanya sedikit memikirkan seseorang."

Ayaka semakin mengembangkan senyumannya. "(Y/n)?"

"Kau bisa menebaknya dengan benar." Tangan Ayato terulur menepuk kepala Ayaka dengan pelan.

"Aku juga tidak sabar bertemu dengannya. Soalnya sudah lama kita saling bersapa satu sama lain."

Yoimiya datang bergabung dengan kedua bersaudara itu. Gadis kembang api duduk didepan, disamping melusine yang membawa Aquabus menuju Court of Fontaine. Barang-barang mereka sudah dimasukkan keatas Aquabus, Aquabus pun mulai berjalan diatas jalur airnya.

.
.
.

Ujung kuku berbenturan dengan halus diatas meja kayu persegi. Gunting ditangan lain sedangkan mata mengamati komplainan pelanggan yang mengatakan bagian bawah bajunya tersangkut disebuah ranting hingga robek.

Itukan salah mereka sendiri yang berjalan dikebun dengan gaun. Mereka berpikir apa? Tuan putri didunia dongeng? Dasar gila.

"Hei! Kau dengar? Gaun ini mudah sekali robek. Aku jadi meragukan kemampuan butik Chioriya. Seharusnya aku pakai penjahit pribadi saja kalau begini!"

Tak.

(Y/n) yang sejak tadi mendengarkan komplain dengan tenang dan santai, meletakkan gunting keatas meja. Chiori sedang pergi ke teater, ada bantuannya yang dibutuhkan di pakaian para penari teater. Hanya ada (y/n) dan beberapa penjahit kecil milik Chiori yang berjaga di butik.

"Jadi Anda maunya apa sekarang? Aku bisa memperbaiki itu-"

"Aku minta ganti rugi! Kembalikan uangku!"

Pelanggan wanita itu berteriak, sejak datang tadi beberapa pelanggan lain yang sedang dibantu tampak segan dan merasa kurang nyaman karena teriakan komplain.

Hembusan nafas terdengar keras saat si pelanggan mulai menunjuk-nunjuk (y/n) dengan kuku bercat merah. (Y/n) yang terlalu malas hanya memutar mata.

"Kami tidak bisa mengembalikan uangmu, Nona." (Y/n) segera memotong komplain pelanggan itu, tangannya mengusap ujung gaun dengan halus. Banyak noda tanah yang menyatakan bagaimana buruknya perlakuan pengguna gaun itu hingga meninggalkan bekas dan bahkan merobeknya. "Tapi kalau Anda mau, kami bisa menawarkan menjahit ulang bagian yang robek-"

"Aku tidak mau! Kembalikan saja uangku!"

(Y/n) melepaskan helaan nafas yang cukup keras. Ucapannya dipotong begitu saja sebelum sempat menjelaskan lebih lanjut. Mau sampai kapan dia terjebak dengan orang-orang egois ini? Kapan Chiori pulang dan membuatnya bisa mendorong pekerjaan menyebalkan ini pada Chiori.

Kalau saja Chiori...

(Y/n) menunduk sejenak, memikirkan apa yang akan Chiori lakukan jika berada di posisinya saat ini. Ya, tidak harus Chiori yang berhadapan dengan dedemit ini bukan? Dia saja mungkin cukup untuk mengusirnya.

(Y/n) segera mengulas senyuman tipis dan berdiri tegak dihadapan pelanggan itu. Wajahnya menjadi angkuh dengan dagu ditegakkan.

Pelanggan dihadapannya seketika gugup, mulut yang sejak tadi mencerocos seketika diam seperti di lem. Tangan gadis itu menepuk bahu pelanggan itu dengan pelan.

Satu hal yang dia pelajari dari cara Chiori menghadapi pelanggan resek adalah tetap tenang dan tersenyum lalu ucapkan.

"Ini salahmu bodoh, memakai gaun dipesta kebun. Dimana otakmu? Kau mau menguras kami, ya? Mau kupanggilkan gardemek supaya pantatmu ditendang keluar dari sini, otak dungu?"

Ah, rasanya lega!

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: kebayang ga sih kalau Ayato yg dikatain gitu sama yeen, apa ga syok dia, dikira tumbuh jadi cewe" manis dan dewasa ga taunya gini wkwkwk😭

.
.
.

Jangan lupa support San ditrakteer ya maniezzz muach, sayang deh 😘

.
.
.

.
.
.

15 November 2024

𝓢𝓲𝓷𝓰 𝓨𝓸𝓾𝓻 𝓛𝓾𝓵𝓵𝓪𝓫𝔂, 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼 [K. Ayato x F. Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang