Story 12

538 87 5
                                    

Fontaine! Setelah 5 jam perjalanan laut dari Inazuma menuju Liyue dan 12 jam perjalanan darat dari Liyue melewati Chenyu Vale hingga akhirnya (y/n) sampai juga di kota Air. Kota dimana banyak gedung-gedung pencakar langit dan tempat dimana Hydro Archon masih memegang takhta tertinggi hukum dan keadilan di Fontaine.

Palais Mermonia tampak sangat indah dengan banyaknya Gardemek yang berjaga. Para penjaga dari Mareechause Phantom juga berjalan kesana kemari untuk memastikan ketertiban di Ibukota Fontaine.

Berbekal buku perjalanan Teyvat, (y/n) akhirnya sampai disebuah butik milik sepupu jauhnya, Chiori. Dengan tangan menyeret tas dan tangan lain yang mengetuk pintu sebanyak tiga kali, pintu butik akhirnya terbuka dan menampilkan pemandangan wajah yang sudah beberapa tahun belakangan ini tidak (y/n) lihat.

"Chiori onee-chan!" (Y/n) dengan semangat memeluk Chiori yang beberapa tahun lebih tua darinya itu.

Chiori yang kedatangan tamu mendadak di pagi hari membelalakkan matanya yang tadi mengantuk. Tidak dia sangka bocah yang selama ini hanya bersembunyi dibalik rok ibunya sembari memeletkan lidah ada didepannya. Memeluk erat pinggang Chiori tanpa menghiraukan keterkejutan perempuan itu.

"(Y/n)! Astaga, kau kesini dengan siapa?" Chiori melepaskan pelukan maut (y/n). Menahan bahu gadis itu agar dia bisa melihat lebih jelas.

"Aku sendirian kesini!" (Y/n) tanpa rasa bersalah seenaknya berkata begitu. Chiori hampir saja jantungan dibuat oleh (y/n).

"Bagaimana? Bagaimana caranya kau bisa sampai kesini? Inazuma dan Fontaine itu sangat jauh!" Chiori jelas marah. Bagaimanapun (y/n) hanyalah bocah dua belas tahun. Berpergian jauh seorang diri bisa saja mengundang bahaya dan ancaman. Diam-diam Chiori memperhatikan sekitar tubuh (y/n), memastikan gadis belia itu baik-baik saja.

"Siapa yang memberikanmu izin kesini?" Chiori akhirnya membawa masuk (y/n) kedalam butiknya. "Kau tahu itu berbahaya pergi sejauh ini sendirian. Kau itu perempuan dan kau masih dua belas tahun. Siapa yang memberikanmu ide ekstrim seperti ini?"

"Ibu yang mengizinkanku." (Y/n) tersenyum. "Ibu juga menitipkan surat untuk Chiori onee-chan."

(Y/n) tampak mengeruk bagian dalam tasnya. Sebuah surat yang digulung dan diikat dengan pita coklat diberikan keatas tangan Chiori. Chiori segera membuka dan membacanya.

Isi surat itu benar-benar membuat mata Chiori yang sipit mendadak membulat.

"Sial! Dasar bibi tua itu! Dia menitipkanmu padaku?" Chiori tampak kesal dan mengertakkan giginya.

(Y/n) yang melihat Chiori mengamuk hanya terkekeh pelan dan menyatukan kedua tangannya kearah Chiori.

"Hehe... Mohon bantuannya, Chiori onee-chan!"

.
.
.

Pagi ini Ayato berniat memberikan salep dari dokter keluarganya untuk (y/n). Awalnya berjalan mulus karena Ayaka bahkan tidak mengekorinya karena sibuk belajar. Namun begitu kakinya sampai di depan kediaman Naoraka, dirinya malah dikejutkan oleh sebuah berita.

"Nona Muda menghilang! Ayo cepat cari!"

(Y/n) sepertinya punya bakat menghilang setiap kali diperlukan. Alhasil Ayato menunggu di depan teras kediaman hingga berjam-jam.

Hingga hujan akhirnya turun membasahi tanah, Ayato mendapatkan kabar dari pelayan ibu (y/n).

"Nona Muda sudah pergi ke negara lain."

Ucapan Pelayan itu seperti petir Shogun yang sering mengejutkan orang-orang Inazuma disiang bolong.

"Ke Negara mana?" Ayato bertanya. Mencoba untuk menghilangkan rasa pening dikepalanya.

"Maaf, Tuan Komisioner. Tapi Nyonya kami melarang memberitahukan kemana Nona Muda pergi."

Ayato pada akhirnya kembali ke kediaman Kamisato penuh dengan kekecewaan. Tidak dia sangka, pertemuan sebelumnya akan menjadi pertemuan terakhir dirinya dengan gadis itu.

Ayato termenung, menatap salep obat diatas meja kerjanya. Terhampar begitu saja dan gagal diberikan. Ada sedikit rasa mencubit dihatinya saat tahu (y/n) pergi tanpa pamit, baik pamit pada dirinya ataupun pamit pada Ayaka. Ayaka pasti sedih jika tahu sahabatnya sudah pergi meninggalkan Inazuma begitu saja.

Sedikit rasa tidak rela karena dirinya tidak akan lagi mudah untuk bertemu dan menjahili (y/n).

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

Ayato: ini gue nunggu calon bini berapa tahun lagi biar bisa ketemu?
San: 10 Tahun cukup.
Ayato: keburu expired gue...

.
.
.

.
.
.

Jangan lupa dukung San dengan beli wansut di trakteer ya gaes! Sayang deh sama kalian 😘

.
.
.

20 September 2024

𝓢𝓲𝓷𝓰 𝓨𝓸𝓾𝓻 𝓛𝓾𝓵𝓵𝓪𝓫𝔂, 𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼𝓼 [K. Ayato x F. Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang