Bab 29: Reuni

6 0 0
                                    

Akhirnya....

Sampailah pada bab terakhir, buat kalian yang belum follow yuk di follow dulu, biar tetep semangat buat nulis dan bikin karya baru. Oh ya jangan lupa vote dan komen jika ada sesuatu yang kurang pada karyaku kali ini. Aku bakal seneng banget kalo bisa dapet masukan dari kalian lho...
Makasih banget juga buat kalian yang udah baca dan setia ngikutin karyaku ini 🥰🥰🥰 love you😘😘😘.


Delapan tahun telah berlalu sejak Sarah memutuskan untuk meninggalkan kehidupan lamanya, memulai kembali semuanya bersama Raka, suaminya yang penuh cinta dan pengertian.

Kini, hidup mereka terasa lengkap. Sarah melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik, mereka memberinya nama Aluna. Aluna tumbuh menjadi gadis cantik yang ceria, dengan senyuman manis yang selalu berhasil mencuri perhatian siapa pun yang melihatnya. Kehadiran Aluna menjadi kebahagiaan terbesar bagi Sarah dan Raka, tak terkecuali orang tua Raka yang begitu bahagia karena kehadiran cucu pertamanya. Hampir setiap bulan mereka terbang dari Jakarta ke Belanda hanya untuk menjumpai cucu tercintanya. Aluna selalu tertidur di pelukan mereka. Sarah merasa hidupnya akhirnya menemukan kedamaian yang ia cari selama ini.

Suatu hari, Sarah sedang menikmati momen-momen bahagia bersama keluarganya, ia menerima pesan dari grup WhatsApp alumni SMA-nya. Teman-temannya, Tata, Windi, dan Yesi sedang merencanakan reuni di Jakarta. Dalam percakapan itu, Tata mengirim pesan singkat,

"Sarah, kamu harus datang! Sudah bertahun- tahun kita nggak ketemu, kan? Kami semua kangen!"

Awalnya, Sarah merasa ragu. Pikirannya langsung melayang pada Armand, yang pasti juga akan diundang ke reuni itu. Bagaimanapun, Armand adalah bagian dari masa lalunya yang sudah ia tinggalkan. Tapi setelah mempertimbangkan dengan hati-hati, dan dengan dukungan Raka yang terus menyemangatinya, Sarah akhirnya memutuskan untuk hadir. Lagi pula, ini adalah kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman lamanya, dan ia merasa sudah cukup kangen dengan mereka.

Hari reuni tiba. Acara diadakan di sebuah kafe yang nyaman di pusat Jakarta. Sarah datang bersama Aluna diantar Raka, namun karena ada kepentingan Raka tak bisa ikut serta dalam acara istrinya itu. Begitu masuk, ia langsung disambut oleh Tata, Windi, dan Yesi yang sudah menunggunya dengan antusias. Pelukan hangat dan tawa meledak di antara mereka, membawa kembali kenangan masa-masa SMA yang penuh warna.

"Sarah! Akhirnya kamu datang juga," kata Tata dengan senyum lebar. "Dan ini pasti Aluna, ya? Ya ampun, cantik sekali anakmu!"

Sarah tersenyum bangga. "Iya, ini Aluna, udah tiga tahun loh dia."

Tak lama kemudian, seorang pria memasuki kafe bersama seorang wanita cantik di sampingnya. Sarah mengenalinya dalam sekejap-Armand. Meskipun sudah bertahun-tahun tidak bertemu, sosoknya tidak banyak berubah. Yang berbeda hanyalah wanita yang menggandeng tangannya dengan lembut. Itu pasti kekasihnya pikir Sarah.

Armand dan Lara berjalan mendekati meja mereka, dan suasana tiba-tiba berubah lebih tenang. Armand tersenyum tipis, dan Sarah bisa merasakan sebersit ketegangan yang sudah lama tak ia rasakan. Windi, Tata dan saling melirik. Namun, sebelum suasana canggung bertambah, Lara yang ramah langsung menyapa Sarah dengan hangat.

"Hei, kamu pasti Sarah," kata Lara sambil tersenyum. "Armand sering sekali bercerita tentangmu."

Sarah sedikit terkejut mendengar pernyataan itu, tapi ia membalas senyuman Lara dengan tulus. "Oh, benarkah? Senang bertemu denganmu, Lara." mereka berjabat tangan.

Lara juga memperkenalkan diri dengan semua sahabat Armand. Dia langsung akrab dengan semua yang ada di sana. Armand duduk di samping Sarah, namun mereke berdua tak banyak berbicara. Segala kecanggungan sangat terasa, namun semua yang ada disana mencoba membuyarkan semua itu. Mereka segera menuju tujuan mereka untuk temu kangen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Labirin Cinta dan Rahasia [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang