+62xxxxxxxxxxx
|Jangan sampai gagal|Aman Bos.
|Pelacaknya udah gue pasang di mobilnya.Itu adalah salah satu pesan yang Shayne dapatkan dari ponsel salah satu orang Solomon yang tertangkap basah hendak menyerang Kareela di depan minimarket. Hasilnya, Shayne menemukan 2 chip peretas di dekat ban mobil. Beruntung dia bisa menghentikan rencana buruk tersebut.
Tujuan mereka saat ini adalah Bukittinggi, Sumatera Barat. Pria itu sengaja menggunakan jalur darat untuk meminimalisir Solomon maupun BIN yang mungkin bisa saja sekarang sedang gencar-gencarnya memburunya bagai mangsa. Salah satu harapan terbesar Shayne adalah Datuk Syamsiar, seorang kenalan yang cukup berpengaruh di dunia shadow economy. Sepertinya cukup mudah meminta bantuan perlindungan untuk Kareela. Walau Shayne tidak yakin bagaimana nasibnya sebab sekarang dua pihak supernova memburunya.
“Ayah.”
Lamunan Shayne buyar saat Kareela memanggilnya pelan. Pria itu menoleh menatap gadis itu yang sedang mengaduk-aduk kuah soto di mangkuknya. “Iya? Kenapa Ela?” tanyanya.
Kareela terlihat sedang berpikir. Gadis itu melirik kanan dan kiri untuk memastikan jika tidak ada orang yang memperhatikan. “Berapa lama kita sampai?” tanyanya.
Shayne terdiam, meneliti wajah anak semata wayangnya itu lekat-lekat. “3 hari. Kita akan sampai dalam 3 hari.”
“Terus ... Gimana sekolah aku? Aku ada ulangan harian matematika di hari Senin,” ujar Kareela. Gadis itu sedari tadi memikirkan hal tersebut, walau sebenarnya bukan itu saja yang membuat kepalanya pusing dengan berbagai macam pikiran yang semrawut.
“Soal sekolah, biar Mees nanti yang urus,” jawab Shayne.
Namun rupanya itu belum cukup untuk menuntaskan rasa penasaran Kareela. “Apa itu artinya kita akan kembali ke Jakarta?”
“Nggak.” Shayne menjawab dengan sedikit tegas. “Kita gak akan kembali ke sana. Ada tempat yang aman untuk kamu tinggal, dan itu bukan di Jakarta.”
Kareela terdiam, namun diamnya itu bukan sekedar diam. Gadis itu kembali sibuk mengolah pertanyaan untuk merampungkan kepingan-kepingan puzzle di kepalanya. “Jadi nanti Ayah bakal ninggalin aku di suatu tempat yang baru?”
Shayne berhenti menyuap kuah sotonya. Kembali menatap gadis itu lekat-lekat. “Nggak. Kali ini Ayah gak akan pergi kemana-mana.”
“Kenapa?”
“... Karena urusan Ayah sudah selesai. Ayah gak perlu lagi pergi jauh dan ninggalin kamu.”
“Emangnya urusan apa kalau aku boleh tau?” tanya Kareela telak.
Pria itu meneguk ludahnya. Terdiam sejenak untuk menimbang apakah jawaban yang akan dia katakan pantas tidak. “Urusan negara.”
“Tch, kalau mau bohong minimal bagus dikit kek!”
“Ayah gak bohong.”
Kali ini, Kareela lah yang terdiam seraya meneguk ludahnya susah payah. Wajah pria di hadapannya ini terlihat benar-benar serius. Tidak ada setitik dusta yang terlihat di sana. Tiba-tiba saja Kalimat Om Mandra terngiang di kepalanya.
‘Haduuh Kareela. Jika suatu saat kamu tahu, kamu harus traktir Om makan all you can eat!’
Jika suatu saat dia tahu?
![](https://img.wattpad.com/cover/376983120-288-k396287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dum Spiro, Spero
Ficción General[BUKU KE-1] Tentang seorang pria yang mencintainya seluas semesta, menariknya untuk selalu berlindung di balik punggungnya yang kokoh. Tentang seorang bocah yang tidak tahu apapun tentang buruknya dunia di luar sana, terpaksa terjun melihat busukny...