bab 21

23 1 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu.

Apa kabar para pembaca kesayangannya tolak indah? Sehat? Atau lagi galau? Semoga kalian semua baik-baik aja, aamiin.

Buat kalian yang mau temenan sama saya bisa langsung chat ig atau tik tok, saya orangnya terbuka kok, jadi  buat kalian yang mau curhat boleh Langsung dm ya. Atau mau lewat wa juga boleh, itung-itung bisa nambah temen. Jadi jangan sungkan ya.

Maaf saya banyak ngomong ini dari tadi, selamat membaca semuanya.

***

Sesampainya di vila Hira masih tetap saja tidur, seperti nya dia memang benar-benar kecapean. Dengan telaten Gus Aidan mengendong sang istri dan mengantarnya ke kamar yang akan mereka tempati, tepatnya di lantai dua. Sesudah membaringkan sang istri, dia turun ke bawah dan membawa barang-barangnya ke dalam vila. Setelah selesai meletakkan barang-barangnya, Gus Aidan langsung ke dapur, dan memasak makanan. Mengingat perjalanan yang jauh juga melelahkan, itu pasti akan sangat menguras energi.

Setelah selesai menyiapkan makanan, Gus Aidan pergi ke kamar untuk membersihkan diri dan menunaikan ibadah solat isya. Karena mereka sampai di vila pada malam hari. Setelah semua siap, gus Aidan membangunkan sang istri yang sedang tidur terlelap.

" Sayang bangun dulu "

" Hmm, bentar lima menit lagi " ucap hira sambil menarik selimut yang menutupi tubuhnya

" Gak ada lima menit, bangun sekarang Humairah. Atau kamu mau... "

Hira membuka matanya sedikit, lalu melihat ke arah sang suami yang sedang tersenyum ke arahnya " hmm? Mau apa? " Ucap Hira setengah sadar. Gus Aidan pun mendekatkan wajahnya, lalu berbisik ke telinga sang istri. Entah apa yang di bisikan, yang pasti wajah Hira langsung memerah. Dengan ke adaan setengah sadar, Hira pun langsung bangun dan menuju kamar mandi dengan sempoyongan. Ya bagaimana tidak  orang nyawanya belum kumpul, dan bahkan Hira hampir membenturkan dirinya ke tembok.

" Humaira, Humairah, kenapa sih kamu itu lucu banget? Istri siapa sih kamu? Pengen langsung makan aja rasanya "

Gus Aidan pun menunggu sang istri di tepi kasur sambil memainkan handphonenya.

" Mas boleh minta tolong gak? " Teriak Hira dari kamar mandi

" Minta tolong apa Humairah? "

" Tolong ambilin handuk di tas, Hira lupa bawa tadi karena buru-buru"

Gus Aidan hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat tingkah laku istrinya itu. Gus Aidan membuka pintu kamar mandi sedikit lalu menjulurkan tangannya ke dalam.

" Ini handuknya Humairah "

" Ehh, iya mas makasih "

" Sama-sama sayang "

Tak lama Hira pun keluar dengan tubuh berbalut handuk. Dan yah Gus Aidan salah mengambil handuk, dia malah memberikan handuk pendek pada sang istri. Alhasil kaki halus nya pun terekspos dengan sempurna. Gus Aidan pun menelan ludah nya dengan susah payah. Alangkah terkejutnya Hira saat melihat sang suami ada di pinggir pintu kamar mandi. Hira pun berbalik badan, dan menutupi wajahnya.

" Mas ngapain di sini? Hira pikir mas udah keluar "

" Memangnya kenapa kalo mas ada di sini? Dan kenapa kamu memunggungi suami kamu hmm? Dosa loh sayang memunggungi suami " ucap Gus Aidan sambil mendekati sang istri dan memeluknya.

" Mas, kan batal wudhu nya? Masak harus wudhu lagi? "

Gus Aidan semakin mengeratkan pelukan dan mencium leher jenjang sang istri " kamu wangi banget sayang" sedangkan Hira hanya bisa memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya.

" Mas, bisa berhenti gak? "

" Kenapa harus berhenti? Apa ada yang salah? " 

" Bukan, tapi kita belum solat isya loh mas "

" Waktu isya lama sayang, gini aja dulu sebentar. Mas kangen banget sama kamu "

Gus Aidan pun menggendong sang istri, dan membawanya ke sofa. Di peluk erat tubuh sang istri yang memabukkan juga menenangkan itu.

" Mas "

" Cuma peluk sayang, gak lebih. Mas janji "

" Bener ya? "

" Iya "

" Ya udah jangan lama-lama, kita belum solat ini "

Setelah beberapa menit, Gus Aidan pun melepaskan sang istri. Dan mereka mengambil wudhu kembali.
Setelah selesai, dan Hira memakai mukena mereka menunaikan ibadah solat dengan khusuk. Setelah selesai, mereka membereskan membereskan alat soalnya.

" Humairah kamu gak mau pakai baju? Sebenernya gak papa sih, Yoh yang ada di rumah ini cuma kita berdua " ucap Gus Aidan sambil memeluk sang istri

" Ya mangkanya lepas dong mas. Kalo kayak gini gimana caranya coba? " Gus Aidan pun melepaskan pelukannya " ya udah sana, mas tunggu di meja makan ya "

Gus Aidan pun keluar " huh kok aku was-was ya? Mas kenapa sih? Apa mau sekarang ya? Masak iya sih? Duh ya Allah gimana ini? Tapi gak papa sih, ya udah lah siap-siap dulu " Hira pun mengambil salah satu pakaian tipis yang dia bawa, tapi tidak terlalu terbuka. Setelah itu dia memoles wajahnya sedikit, agar terlihat lebih cantik. Dan menyemprotkan parfum di leher tangan juga dadanya. Setelah di rasa cukup Hira pun keluar.

Sesampainya di meja makan, Gus Aidan tidak bisa berpaling dari sang istri. Sungguh penampilan istrinya kali ini, membuatku nya tidak bisa berpaling.

" Hurairah, tumben kamu kayak gini? Kenapa hmm? Kamu tau kan konsekuensinya? Jangan mancing mas sayang "

Hira pun tersenyum, sambil melihat ke arah sang suami " siapa yang mancing? Hira gak mancung kok, mas aja tuh yang gampang ke goda " ucap Hira di sertai kekehan di akhir " udah ah, kita makan dulu yuk. Hira udah laper nih " mereka pun makan dengan tenang dan khidmat. Setelah selesai makan, mereka pergi ke ruang tamu untuk nonton. Setelah sampai di ruang tamu Hira langsung tiduran, dan di susul oleh sang suami, Karena Sofanya cukup besar untuk mereka berdua.

" Mau nonton apa sayang? "

" Upin Ipin aja mas "

" Hah? Katanya tadi mau nonton Drakor, kok malah Upin Ipin? "

Soalnya cari aman. Gini nih kalo dapet suami yang gak pernah nonton Drakor. Gak tau apa yang ada di dalamnya. Batin Hira

" Gak papa pengen nonton itu aja. Soalnya ada episode terbarunya "

Mereka pun nonton Upin Ipin sambil berpelukan. Dan tak lama kemudian Hira tertidur, di pelukan sang suami.

" Siapa yang mancing, siapa yang yang di tinggal tidur. Ihh istri siapa sih ini? Gemes banget "

Gus Aidan pun, mematikan tv dan membawa sang istri ke kamar untuk tidur.

***

Ok sampai sini dulu ya, terimakasih sudah mampir untuk baca cerita ku.
Sampai ketemu di bab selanjutnya, Babay wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu.

Not: hargai penulis dengan vote dan komen, terimakasih.

Jangan lupa follow Instagram dan tik tok tolak indah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mas lauhul Mahfudzku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang