bab 16

107 4 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu semuanya

Ketemu lagi nih sama aku di bab ini. Gimana bab sebelumnya seru gak? Seru lah ya. Dan Alhamdulillah ya mood nulis aku lagi bangus banget nih sekarang. Semoga kalian suka ya sama cerita ini

Selamat membaca

***

Kini Hamzah sedang menuju meja Alana, untuk memberikan surat bahwa dia sudah di pecat dari perusahaan itu.

" Nih surat dari pak Aidan " ucap Hamzah sambil menyodorkan surat tersebut

" Surat dalam rangka apa nih? Tumben banget pak Aidan ngasih aku surat " ucap Alana dengan senyum mengembang di wajahnya

Pasti Gus Aidan aku bilang nih ke gue. Kalo istrinya marah besar dan minta di ceraikan. Terus Gus Aidan mau gue jadi istrinya. Batin Alana

Namun betapa terkejutnya Alana, saat membuka surat itu. Bagaimana tidak surat itu menyatakan bahwa Alana di pecat dari perusahaan.

" Apa-apaan ini Hamzah! Kenapa pak Aidan bisa ngasih surat, yang menyatakan bahwa aku di pecat hah!! " Ucap Alana dengan nada yang emosi

" Kamu masih nanya Al? Kamu gak sadar sama perbuatan kamu tadi ke pak Aidan? Asal kamu tau ya. Sampai sekarang istri pak Aidan masih marah. Dan itu semua karena ulah kamu " terang Hamzah

" Ya bangus dong kalo gitu. Kenapa mereka gak cerai aja? Biar gue bisa jadi istrinya pak Aidan. Wah hidup gue bakal enak banget " ucap alana

" Hah mimpi kamu Alana. Pak Aidan gak akan tergoda sama perempuan modelan kayak kamu " ucap salah satu karyawan

" Ke apa enggak? Aku cantik, body aku juga ok. Siapa sih yang gak bakal suka sama aku " ucap Alana sombong

" Ya body kamu emang ok sih. Udah berapa om-om yang kamu goda cuma buat uang? " Nyinyir salah satu karyawan dengan memandang jijik Alana

" Heh! Jangan sembarang ya kalo ngomong!! Lo kali yang kayak gitu!! " Ucap Alana dengan emosi

" Heh yakin? Mau gue sebar semua foto Lo sama om-om itu? " Ucap Hasna

Ya nama perempuan itu adalah Akifah Hasna Kamila. Hasna memang tidak terlalu suka dengan Alana, karena sikap ya yang sombongnya. Apalagi dia sering menjadi simpanan om-om. Mungkin banyak yang tidak percaya kepada Hasna. Tapi Hasna melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, lebih dari 2 kali malah.

" Lo ya!! "

" Apa? Mau mukul? Ayok pukul aja " ucap hasna tanpa rasa takut

" Udah-udah, lebih baik kemu kemasi semua barang-barang kamu yang ada di sini. Lalu pergi dari kantor ini " ucap Hamzah kemudian pergi dari sana

Hamzah menghampiri salah satu karyawan untuk mengambil handphonen ya. Ya kalian tau kan? Gus Aidan meminta untuk di vidio sebagai bukti bahwa dia sudah memecat Alana.

" Bagiamana? Sudja kamu vidio? " Tanya Hamzah

" Sudah pak "

" Baik kalo gitu kemu bisa kembali bekerja "

" Baik pak "

Kemudian Hamzah mengirim vidio itu kepada Gus Aidan. Dan sekarang dia tinggal mengerjakan tugas-tugasnya yang tadi sempat tertunda.

Namun saat ingin melangkah ke ruangannya, malah bos ya menelfon. Alhasil dia harus mengangkat telfonnya terlebih dahulu.

" Assalamualaikum pak "

" Waalaikumsalam Hamzah, terimakasih ya, dan maaf saya malah merepotkan kamu "

" Gak papa pak santai aja. Oh iya kenapa bapak menghubungi saya? Tidak mungkin hanya untuk mengucapkan terimakasih "

mas lauhul Mahfudzku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang