bab 10

104 4 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu semuanya

Ketemu lagi nih sama aku di bab ini, gimana bab sebelumnya seru gak? Seru lah ya. Maaf kalo nanti di bab ini banyak yang taypo ya, namanya juga manusia tempatnya salah. Baik sudah cukup banyak kayaknya saya ngomong, tanpa berlama-lama lagi

Selamat membaca

***

Kini Gus Aidan sudah bangun dari tidurnya, dan terlihat istrinya itu masih saja tidur. Nampak tenang dan tidak terusik.

" Kamu cantik banget sih sayang, kalo tidur. Gak nyangka banget mas bisa nikah sama kamu. Dulu aja di pengajian kamu tolak tawaran Uma. Dan sekarang kamu sudah jadi istri saya " ucap Gus Aidan sambil tersenyum dan mengelus puncak kepala sang istri

Cup

Gus Aidan mencium puncak kepala Hira, dan beranjak dari tempat tidur dengan hati-hati, takut sang istri bangun nantinya. Setelah itu Gus Aidan pergi ke kamar mandi dan mengambil air wudhu, untuk solat tahajud. Ya sekarang menunjukkan pukul 03:15 jadi Gus Aidan memutuskan untuk solat tahajud terlebih dahulu. Setelah selesai Gus Aidan memakai gamis dan tak lupa juga peci putih ya, membuat penampilannya semakin maa syaa Allah tabarokallah.

Allahu Akbar

Gus Aidan mulai solat dengan sangat khusyuk dalam setiap bacaan soalnya.
Kini Gus Aidan sudah selesai solat tahajud, dan diteruskan dengan zikir, tanpa di sadari Hira sudah bangun dari tidurnya. Sekarang dia sedang duduk bersandar di tempat tidurnya. Untuk mengumpulkan nyawanya.

" Sayang kamu sudah bangun? " Tanya Gus Aidan sambil menghampiri Hira

" Hmm " jawab Hira dengan mata yang masih terpejam

" Masih ngantuk ya? " Tanya Gus Aidan dan di jawab anggukan oleh Hira " ya udah sini tidur di pangkuan mas, sambil mas baca solawat " namun Hira tidak mau dia hanya menggeleng saja " kenapa gak mau tidur di pangkuan mas? " Tanya Gus Aidan

" Ya Hira gak mau " jawab Hira

" Kamu kenapa sih sayang hmm? "

" Emang Hira kenapa? Hira mau ke kamar mandi aja "

Dan di jawab anggukan oleh Gus Aidan saat Hira di dalam kamar mandi dan ingin buang air kecil, dia baru sadar kalo dia sedang datang bulan. Mana Hira lupa lagi tidak membawa pembalut alhasil dia harus meminta bantuan kepada sang suami tercinta. Hira membuka pintu kamar mandi sedikit dan memanggil Gus Aidan.

" Gus bisa kesini bentar "

" Kenapa sayang " jawab Gus Aidan saat Sudja berada di depan istrinya

" Emm....gimana ya Gus "

" Kenapa sih sayang kamu butuh bantuan? Kalo iya bilang aja sama mas "

" I-itu Gus, a-nu apa, e...Hira datang bulan dan....lupa bawa pembalut. Bisa minta tolong belikan "

" Oh, ya udah kamu tunggu sini mas pergi dulu ke supermarket Deket rumah ya "

Kemudian Gus Aidan pergi ke supermarket untuk membeli barang yang istrinya maksud. Setelah selesai dia langsung pulang karena istrinya pasti menunggunya saat ini. Setelah sampai di rumah Gus Aidan langsung menuju kamarnya dan mengasih barang tersebut pada istrinya.

" Makasih Gus "

" Sama-sama sayang "

Kemudian Hira mandi dan memakai pembalut yang suaminya tadi belikan, untung ukurannya sama persis seperti yang biasa Hira pakai. Kemudian Hira pergi keluar. Oh iya tadi saat Gus Aidan ke supermarket Hira keluar untuk mengambil baju ganti karena dia akan mandi sekalian.

mas lauhul Mahfudzku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang