bab 7

119 3 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu semuanya

Ketemu lagi nih sama aku di bab ini gimana di bab sebelumnya seru gak semuanya? Seru dong ya

Baik tanpa berlama-lama lagi kalian langsung baca cerita ini. Selamat membaca

***

" saya ingin bertanya sesuatu terhadap Gus Aidan apa itu boleh? " tanya Hira

" tentu saja silahkan" ucap kyai Asad

" kenapa sampeyan memilih saya sebagai calon istri sampeyan? Sedangkan di luar sana banyak yang lebih sempurna dan ilmunya agamanya lebih luas, dan keluarga kyai. Sedangkan saya bukan. Bukankah ada yang bilang seperti ini? Seorang santri hanya untuk santriwati dan seorang Gus hanya untuk seorang Ning "

" Karena saya suka sama kamu, dan jika kamu yang tertulis di lauhul Mahfudz saya kamu bisa apa? Dan ungkapan itu tidak berguna Hira. Soal pengetahuan agama, saya bisa membimbing kamu akan hal itu. Dalam suatu hubungan kita harus saling melengkapi satu sama lain. Sama seperti kita nantinya " ucap Gus Aidan di akhiri dengan senyuman yang manis

" Memang Gus yakin saya akan menerima lamaran sampeyan? "

" Yang jelas, apapun keputusan kamu entah itu menerima atau menolak lamaran saya, saya akan menerima dengan lapang dada "

" Saya butuh waktu Gus untuk menjawab lamaran sampeyan. Karena jujur saya bingung "

" Tidak papa saya akan beri kamu waktu 1 Minggu untuk memberikan jawaban "

" Baik terimakasih Gus "

Kini mereka mengobrol santai dan memakan cemilan yang tersedia di sana, saat memakan kue brownies coklat lumer Uma Rumi langsung menutup mulutnya. Rasanya enak apalagi coklat yang lumer di dalamnya

" Ini siapa yang buat kue brownies ya, enak banget " tanya Uma Rumi

" Oh itu Hira yang buat rum, enak kan" jawab umi Zahra

" Wah ternyata Hira pinter masak ya, gak nyangka loh Uma sayang. Semoga kamu terima lamaran Aidan ya, supaya Uma bisa makan brownies buatan kamu " ucap Uma Rumi dengan penuh harap

Sedangkan Hira dia hanya tersenyum saja dengan apa yang terjadi, di satu sisi dia ingin menerimanya tapi di sisi lain dia takut akan hal itu. Sebagaimana kita tau bahwa pernikahan itu adalah sebuah ibadah yang panjang, seumur hidup.

Ye Allah Hira harus bagaimana? Mereka semua berharap Hira menerima lamaran itu. Tapi.....Hira takut ye Allah. Batin Hira

Mereka pun pulang ke pesantren dan Hira langsung masuk ke kamar mengambil wudhu dan muroja'ah hafalan ya. Itu semua supaya dirinya lebih tenang. Ya Hira sering melakukan hal itu saat dirinya cemas dan lain sebagainya. Karena dia haya merasa nyaman dengan hal itu.

Setelah selesai muroja'ah hafalan ya, Hira mengambil air wudhu dan memutuskan untuk tidur karena sekarang sudah malam.

1 Minggu kemudian

Kini Hira tengah bersiap-siap dia sedang mengatur kata-kata untuk nanti. Ya tepat pada hari ini dia akan memberikan jawaban atas lamaran dari Gus Aidan. Rasanya Deng-dengan apalagi ini menyangkut tentang masa depannya.

Tok Tok Tok

" Hira buka pintunya ayo turun ke bawah mereka sudah menunggu " ucap umi Zahra

" Iya umi " jawab Hira

Ceklek

Pintu di buka menampakkan Hira yang sangat cantik dengan gamis yang dia kenakan membuat siap saja yang melihatnya akan terpesona. Kini mereka sudah sampai di ruang keluarga dimana mereka semua berkumpul. Suma mata tertuju pada Hira, sedangkan Hira dia haya menunduk. Kemudian Hira duduk Abi Emran. Ya Hira dia di apit oleh kedua orangtuanya.

" Jadi bagaimana nak Hira, apa kamu menerima lamaran dari putra saya? " Tanya kyai Asad

" Bismillahirrahmanirrahim, sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada Gus Aidan, sekeluarga " ucap Hira lalu berhenti sejenak

Ya omongan Hira barusan berhasil membuat hati Gus Aidan merasa sakit, karena dia tapi mengatakan maaf atas dirinya dan keluarganya. Yang kemungkinan bahwa dia akan menolak lamarannya.

Ye Allah jika Hira menolak lamaran saya, maka lapangkanlah hati hambamu ini ye Allah. Dan hilangkan rasa ini terhadapnya. Tapi jika dia menerima lamaran saya maka mampukan saya agar bisa menjadi imam yang baik baginya ye Allah. Batin Gus Aidan

Kini Hira melanjutkan kembali ucapannya " maaf karena harus menunggu 1 Minggu atas jawaban dari saya ini. Maka jawaban saya atas lamaran dari Gus Aidan adalah, saya menerima lamaran Gus dan bersedia menjadi pendamping hidup dan ibu dari anak-anak Gus nantinya " lanjut Hira

Semua orang mengucap syukur atas  apa yang Hira katakan. Apa lagi Gus Aidan, ingin rasanya dia bersujud dan mengucapkan syukur. Senyum di bibir Gus Aidan tak pernah lepas, betapa bahagianya dia saat orang yang dia cintai menerima lamarannya. Mungkin bagi beberapa orang itu termasuk aneh bagaimana mereka haya bertemu 2 kali dan langsung di lamar. Tapi itulah kuasa Allah SWT, cinta itu titipan dari Allah.

" Bagaiman kalo untuk nikah ya kita laksanakan sekarang aja secara hukum dan agama " ucap kyai Asad

" Setuju aku, supaya mereka juga bisa langsung bersama dan menghindari fitnah juga " jawab Abi Emran

" Tapi Abi, ini bukankah terlalu cepat. Hira, Hira belum siap Abi. Hira masih ingin tinggal di sini sama Abi dan umi" ucap Hira dengan wajah sendunya

" Sayang kamu tetep bisa ketemu sama kami setelah menikah, kamu bisa main ke sini. Pasti Aidan bakal ijinkan, jadi jangan nolak ya ini demi kebaikan kamu " ucap umi Zahra

Dan Hira dia mengangguk saja walaupun dia ingin menolak tapi dia tidak tenaga dengan umi dan abinya.

" Baik aku dan Aidan akan mengurus semuanya dulu ke KUA. Aku minta berkas-berkas hira yang nanti akan di butuhkan " ucap kyai Asad

" Baik sebentar akan aku ambilkan " ucap Abi Emran

" Hira kamu mahar apa dari saya? " Tanya Gus Aidan

" Yang sekiranya tidak memberatkan dan tidak merendahkan saya Gus " jawab Hira sembari menunduk

" Baik kalau begitu, berarti kamu akan menerima mahar yang saya beri apapun itu Hira? Kamu tidak akan menyesal?  " Tanya Gus Aidan lagi

" Insya allah saya yakin Gus " jawab Hira

" Baik kalau begitu " ucap Gus Aidan

" Ini berkas-berkas ya. Saya ikut juga ya " ucap Abi Emran

" Ya sudah ayo " jawab kyai Asad

Kini mereka bertiga berangkat ke KUA untuk mengurus acara pernikahan yang sangat mendadak ini. Hira dia memeluk uminya erat.

***

Baik semuanya sampai di sini aja ya untuk bab ini. Semoga kalian terhibur dan suka ya sama cerita saya. Sampai bertemu di bab selanjutnya

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu

mas lauhul Mahfudzku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang