07. Pembalasan Ardhito
'AYO BERTEMU...!'
Pesan penuh penekanan yang dikirim Cherry membuat Ardhito mau tak mau segera pergi. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Dia mengantuk dan lelah, tapi tak punya pilihan lain. Ardhito pun lekas meluncur ke unit apartemen tempat mereka biasa bertemu. Dan sesuai dengan tebakan Ardhito, Cherry langsung mengamuk padanya.
"Cih, bukannya kamu bilang tujuan acara itu untuk mempermalukan Serena? tapi apa...? kalian malah tampil mesra. Kamu bilang Serena nggak bisa masak! tapi dia malah sangat jago dan akhirnya dipuja-puji oleh publik," omel Cherry.
Ardhito menyapu wajahnya dengan telapak tangan dan menatap frustasi. "Aku juga terkejut karena dia tiba-tiba bisa memasak."
"Terkejut?" Cherry jelas tidak memercayai itu.
"Aku bersumpah! sebelumnya Serena tidak bisa memasak sama sekali. Bahkan dia juga mengatakan tidak akan melakukan hal konyol itu."
"Tapi dia melakukannya, Dhit. AND SHE DID WELL!" bantah Cherry kesal.
"...."
Ardhito terdiam.
Sementara Cherry kini melipat tangan dan menatap sinis. "Malahan justru kamu yang dipermalukan. Kamu nggak baca komenan netizen tentang kamu yang bangun kesiangan dan planga-plongo itu?"
"Aku membacanya."
"Nah, kenapa malah jadi seperti itu? kenapa semuanya nggak sesuai sama ucapan kamu?" bentak Cherry.
Ardhito menatap lekat-lekat. "Serena lebih licik dari yang kamu kira. Dia tidak mudah untuk dikalahkan. Aku akan berusaha menjatuhkan dia bagaimana pun caranya, jadi please.... kamu harus percaya sama aku. Kamu harus mendukung aku!"
Cherry terdiam. Sedikit iba melihat raut wajah Ardhito yang terlihat sangat menyedihkan.
"Hah... lalu apa rencana kamu selanjutnya?"
Kali ini Ardhito tersenyum. "Akan ada kejutan untuk Serena di episode kedua."
"Apa itu?"
Ardhito hanya tersenyum, lalu beralih menatap Cherry mesra.
"Hari ini aku sangat lelah, Sayang... sepertinya sedikit kesenangan akan memperbaiki segalanya," bisik Ardhito manja.
Cherry belum memberi jawaban, tapi Ardhito sudah mendorongnya ke ranjang. Yang selanjutnya terdengar hanyalah suara tawa Cherry karena Ardhito mulai menggelitikinya.
.
.
.
Pagi kembali datang. Serena sedang memulas wajahnya dengan bedak. Dia sudah mandi dan berpakaian, tinggal merias wajah dan semuanya selesai. Tapi kemudian Serena menatap jengkel ke cermin.
"Apa aku harus seperti ini setiap pagi untuk acara sialan itu?" umpatnya.
Baru hari kedua dan energi Serena rasanya sudah terkuras habis. Serena meregangkan lehernya yang teras kaku. Dia sudah selamat dari episode kemarin. Dia berhasil mengambil kendali untuk hari kemarin. Namun Serena tidak tahu apa yang akan terjadi hari ini. Apa yang kira-kira akan dilakukan oleh Ardhito...?
Setelah semua selesai, Serena segera keluar kamar. Jika sesuai dengan perencanaan jadwal... maka agendanya hari ini adalah menyiapkan sarapan untuk Ardhito seperti kemarin dan setelahnya Serena akan pergi ke kelas merangkai bunga. Sedangkan Ardhito juga akan ke lokasi syuting. Nantinya tim akan terpecah mengikuti aktivitas harian mereka berdua. Dan di malam harinya ada acara makan di luar sambil jalan-jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Marriage (END)
RomansaPernikahan dua bintang besar, Ardhito Sofyan dan Serena Howey sukses menghebohkan jagad hiburan tanah air. Semua orang sepakat bahwa mereka adalah pasangan sempurna. Pertemuan mereka berawal dari project kerja sama dalam sebuah film yang sukses besa...