Tessa berlari sekuat tenaga menghindari kejaran penjaga. Ia sempat terpeleset saat membelok di tikungan jalan yang licin. Saat bangkit, ia menyadari bahwa penjaga yang mengejarnya kian dekat. Jantungnya berdetak kencang sekali. Napasnya tersengal. Ia melihat sebuah pintu terbuka.
Tanpa pikir panjang, Tessa memasuki pintu tersebut. Rupanya tempat yang dia masuki adalah kandang kuda. Jerami kering menumpuk di sudut kandang. Puluhan kuda dicencang pada tiang di balik bilik-bilik. Kotoran mereka menumpuk di lantai, dan baunya membuat Tessa terganggu. Namun, gadis itu tak bisa berbalik. Ia lantas bersembunyi di balik tumpukan jemari dan berharap penjaga yang mengejarnya tidak menemukannya.
Sementara itu, Luke yang tangannya masih terborgol tengah mencoba menahan sang vampir yang kini mencoba membobol sel dan ikut mengejar Tessa. Meski tangannya mendesis karena terkena perak, vampir tersebut tidak peduli. Pandangannya tertuju ke arah kepergian Tessa.
"Apa yang terjadi padamu?" Luke sekuat tenaga menghalau sang vampir. Beberapa kali ia mendorong vampir itu dengan bahunya. Bahunya sampai terluka akibat gigitan sang vampir.
Vampir itu menatap Luke, hidungnya mengernyit jijik. Ia menghirup udara banyak-banyak sebelum mundur. Sepertinya, sang vampir mulai kembali ke dirinya yang angkuh. Ia lantas meludah ke tanah. Dengan rahang mengeras, ia berkata pada Luke, "Jangan pernah bawa gadis itu ke hadapanku!"
Napas Luke tersengal saat sang vampir meninggalkannya menuju pojok sel. Ia memandang punggung musuh bebuyutannya dengan penasaran. Namun, ia tak bisa mencaritahunya. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk mendesak sang vampir, apalagi bahunya sedang terluka.
Luke lantas menyadari bahwa semua orang yang ada di dalam penjara itu menyingkir ke tepi. mereka menghindari Luke dan vampir tadi.
Bob dan si lelaki berjenggot panjang datang. Kemeja mereka dikancing asal-asalan, celana mereka melorot karena dipakai secara serampangan. "Apa yang terjadi?" tanya Bob pada salah satu penjaga.
"Mereka betengkar."
Bob memicing ketika menatap Luke dan vampir itu secara bergantian.
Penjaga tadi menambahkan, "Si vampir meminta tidak disatukan dengan werewolf itu, tetapi Sam mengabaikannya."
Sam adalah nama penjaga yang mengejar Tessa.
"Sekarang di mana Sam?" tanya lelaki berjenggot panjang.
"Sepertinya dia tengah melihat sesuatu dan sekarang sedang memeriksanya," jawab penjaga tersebut.
Bob mengibaskan tangan dengan skeptis. "Paling dia hanya beralasan supaya bolos tugas jaga. Akan kuurus dia nanti," ujarnya pada lelaki berjenggot. "Sekarang lebih baik kita bawa si vampir ke tempat yang berbeda."
Melihat kesempatan, vampir tersebut menyela, "Aku bisa memberi kalian lebih banyak harta asalkan kalian melepaskanku." Ia berjalan ke pintu penjara. "Akan kubawa kalian ke tempat harta karun keluargaku tersimpan. Di sana berpuluh-puluh peti emas menunggu. Kalian bisa berlibur selama setahun dan masih bisa menyisakan emas yang cukup banyak."
Bob terkekeh. "Dia hanya membual, aku yakin." Namun, saat melirik lelaki berjenggot, ia langsung terdiam. "Kau tidak mungkin percaya, kan?"
"Keluarkan dia dari penjara," perintah lelaki berjenggot itu. Ia mengelus jenggotnya beberapa kali sebelum menambahkan, "Tetapi, jangan lepas borgolnya."
Bob mendesah, tetapi tetap mengeluarkan kunci penjara. Ia membuka pintu penjara, membiarkan si vampir keluar.
Luke panik saat mendapati vampir tersebut berhasil mengelabuhi para perampok itu. Ia takut dia akan memburu Tessa. Namun, rupanya tak perlu karena dari mulut gang, Sam menyeret gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redemption of Fallen Alpha
ФэнтезиLuke Frostbane, pemegang tahta alpha selanjutnya, melarikan diri dari kawanan karena dituduh berkhianat. Dia juga diburu. Hanya sebuah artefak kuno yang mampu membersihkan dirinya dari tuduhan tersebut. Namun, sayang, artefak itu telah dicuri ribua...