Luke harus mengambil risiko. Kesempatannya mungkin hanya kali ini. Tahun depan, mereka bakal memperketat penjagaan. Luke harus membawa gadis itu. Bukan yang lain. Sebab, gadis ini lain dari yang lain. Selain ia memang dikorbankan oleh desanya, Luke yakin, gadis itu mampu membantunya.
Werewolf itu berbalik ke tengah kuil. Ia menyerang Varek ketika taringnya hendak mengoyak tubuh sang gadis. Namun, ia sedikit terlambat. Varek berhasil mengenai bahu sang gadis, membuatnya menjerit. Ia segera mengambil jarak saat Luke menerjangnya.
"Penutup mata itu cocok sekali denganmu, Luke," Varek mengejek. Matanya penuh ancaman.
Luke balas menatap tajam Varek. Sementara itu, Tessa memeriksa bahunya dan ternyata tak terluka. Rupanya, Varek menggigit ikatan jubah Tessa dan tak mengenai kulitnya. Syukurlah, batin gadis itu.
"Kenapa kau mengambil risiko menghadapiku lagi hanya untuk gadis ini?" Varek bertanya, tetapi ia tahu Luke tak sudi menjawabnya.
"Kau bukan ancaman bagiku."
"Aku yang menghancurkanmu!" Bola mata Varek bergerak-gerak liar. Ia juga menggeram.
"Kau salah. Aku belum hancur."
Di luar terdengar lolongan. Daun-daun berkerasak dan ranting-ranting patah terinjak. Mereka datang. Luke tahu waktunya tidak banyak. Ia lantas maju, menarik jubah Tessa, kemudian menyeretnya. Gadis itu memberontak, membuat larinya jadi lambat.
"Lepaskan aku!"
Cakar Varek berhasil mengenai punggung Luke. Ia juga menindih tubuh serigala itu hingga Luke berbalik. Ia melepas jubah Tessa dan balas mencakar Varek. Mereka bergumul sementara Tessa yang ketakutan merangkak ke pinggir kuil.
Para serigala lain kini masuk ke kuil. Mereka mengeroyok Luke sampai-sampai ia kewalahan. Darah mengucur dari kepalanya. Ia tak tahu siapa yang berhasil melukainya. Pandangannya mulai kabur. Namun kemudian, sesuatu terjadi.
Tessa yang mendapat kesempatan melarikan diri, hendak keluar kuil. Namun, saat menoleh, ia melihat serigala berbulu putih itu kewalahan. Ia mempertimbangkan untuk mengabaikannya, tetapi setelah dipikir-pikir lagi, mungkin ia bisa memanfaatkan sang serigala agar membantunya melarikan diri. Sebab, melarikan diri dari para serigala pasti sulit dan melelahkan. Pun tak akan berhasil. Lain halnya jika dia menumpang punggung serigala lain.
Dengan nekat, gadis itu mendorong salah satu patung. Karena tenaganya kurang kuat, ia kesulitan hingga menggunakan punggungnya agar patung tersebut bergerak. Ia juga menjejakkan kakinya ke dinding untuk menambah tolakan. Alhasil, patung tersebut goyah, kemudian jatuh. Para serigala berpencar untuk menghindari serpihan patung itu.
"Sekarang!" teriaknya memberi aba-aba.
Sang serigala bermata satu segera berlari ke arahnya. Tessa dengan sigap mengalungkan lengannya ke leher sang serigala. Tak mau kejadian tadi berulang, ia mencengkeram erat-erat bulu serigala itu, yang membuat Luke melolong kesakitan. Meski begitu, ia melesat keluar kuil. Ia menerobos hutan, membuat tubuh Tessa tergores ranting. Meski tidak nyaman, gadis itu tak bisa memprotes. Ia paham, sedetik saja langkah sang serigala melambat, mereka akan mati. Tessa membenamkan wajahnya ke bulu serigala itu. Ia juga menutup mata. Tangannya mencengkeram erat-erat tubuh sang serigala. Ia tidak mau mati. Tidak sebelum kembali ke desa dan mengungkap kebenaran.
Sementara itu, rahang Luke mengeras saat para serigala lain mengejar. Ia mempercepat langkahnya. Jantungnya berdetak kencang sekali dan otot-ototnya dipaksa bekerja ekstra keras. Pandangannya yang kabur mulai mempengaruhinya. Ia tak bisa membedakan batang pohon dan bebatuan. Ia perlu bantuan.
"Hei! Bisakah kau mendengarku?" tanyanya pada Tessa di tengah napasnya yang tersengal.
Mata sang gadis membuka. Tangannya mencengkeram semakin erat. "Kau berusaha membawaku melarikan diri dari para serigala itu bukan untuk kau nikmati sendiri, kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/378287147-288-k281999.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Redemption of Fallen Alpha
FantasyLuke Frostbane, pemegang tahta alpha selanjutnya, melarikan diri dari kawanan karena dituduh berkhianat. Dia juga diburu. Hanya sebuah artefak kuno yang mampu membersihkan dirinya dari tuduhan tersebut. Namun, sayang, artefak itu telah dicuri ribua...