Bab 19. Palajaran untuk Anggota Baru

7 3 0
                                    

Sama seperti Luke, Zev bertugas sebagai pengintai. Mereka akan memasuki wilayah yang menjadi target lebih dahulu, meneliti dan jika beruntung mengambil sedikit emas atau benda-benda kuno yang mungkin berguna. Setiap desa biasanya memiliki benda yang dipercaya sebagai pelindung, atau senjata, atau kedua-duanya. Benda-benda tersebut memiliki kekuatan magis dan tidak sembarangan diletakkan. Jika benda itu dijual, harganya bisa mencapai seluruh desa.

Kawanan Luke sebelumnya juga memiliki benda magis, sepasang artefak yang terdiri dari tongkat dan bola. Tongkat melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Sementara bola melambangkan perlindungan. Jika keduanya digabungkan, sang pemilik memiliki kepatuhan total dari kawanan.

Tongkat emas dengan ujung meruncing dari perak kini menjadi milik Varek Bannon, tentu dengan cara curang dan pengkhianatan. Bertahun-tahun, tongkat tersebut diangsurkan dari alpha satu ke alpha berikutnya. Tongkat tersebut adalah simbol kekuasaan sang alpha atas kawanannya. Namun, sudah lama bola yang menjadi pelengkap artefak tersebut menghilang. Kabarnya benda kuno tersebut dicuri. Luke sendiri tak tahu bentuk benda tersebut. Ia hanya melihat dari guratan-guratan di dinding gua kuil di atas altar. Fenris pernah memperlihatkan gambarnya dulu. Hanya sebuah bola yang bisa dibuka. Namun, ayahnya tak memberitahu isi bola tersebut.

Benda itulah yang diinginkan Luke. Ia berniat menggabungkan tongkat dan bola tersebut untuk mlawan Varek dan membuktikan ketidakbersalahannya. Dengan memiliki benda tersebut, tak ada yang meragukan asal keturunannya. Dia seorang anak dari alpha dan luna yang diakui oleh dewa.

Hari hampir memasuki tengah malam saat Luke dan Zev masuk ke target wilayah. Mereka berdua mengendap-ngendap, melangkah tanpa suara. Mata mereka dipicingkan dalam gelap.

Bau darah menyeruak ketika Luke menginjakkan kakinya ke desa itu. Udara lembap membuat aroma amis semakin tajam. Banyak rumah-rumah yang rudak. Gerobak-gerobak terbelah jadi dua, sebagian malah tercerai berai menjadi serpihan. Banyak genangan air yang bercampur dengan darah di sudut-sudut jalan. Selain kotoran berserakkan, bercampur dengan makan yang sudah berceceran. Luke mengernyit ketika melihat Zev mencomot ham yang tergeletak di depan sebuah pintu rumah. Pemuda itu tampak membersihkan secara asal sebelum melahapnya.

"Kau mau?" tawar Zev mendapati Luke memandanginya.

Lelaki itu menggeleng. Ia melihat sekeliling dan takjub betapa kacaunya desa itu. Pintu-pintu rumah menjeblak rusak. Sebagian rumah, atapnya runtuh,temboknya jebol. Bakhan ada yang ambruk seperti diterjang ribuan banteng. Luke mengambil sebuah pedang yang tergeletak begitu saja di jalan, kemudian membuangnya setelah yakin pedang itu tumpul. Tidak berguna.

"Mereka bukannya berperang," cetus Luke setelah mengamati dengan saksama. "Mereka diserang."

"Dibinasakan, kurasa," sahut Zev. Ia menepuk pundak Luke sebentar dan melanjutkan, "Mari kita temukan gudang penyimpanan, atau balai desa. Biasanya, di kedua tempat itulah harta disimpan."

Luke menelusuri gang-gang desa. Salju kembali turun dan ia mendengar kemerasak dari rumah di sampingnya. Ia pun waspada. Sebagaimana halnya dengan Zev.

Rumah itu memiliki halaman yang cukup luas. Baju-baju terinjak kotor di halamannya. Gerobaknya masih utuh. Ada sebuah pedati tanpa kuda yang rodanya copot satu tepat di depan rumah. Pedarti tersebut berdiri miring. Satu pintunya terbuka, berkeriut ketika terkena angin. Pelan-pelan, Luke mendekati benda tersebut. Jantungnya berdetak keras. Ia menoleh sebentar dan mendapati Zev bergeming di tempatnya semula. Pemuda itu malah melambaikan tangan, menyuruh Luke saja yang memeriksa.

Tepat ketika kurang dari selangkah dari pedati, gagang yang seharusnya diikatkan pada kuda pada pedati tersebut patah, membuat benda tersebut ambruk. Luke dan Zev menunggu gerangan yang bakal muncul dari dalam pedati rusak tersebut, tetapi setelah sekian lama berlalu, mereka tak mendapati apa pun. Luke menoleh, mengangkat bahunya sekilas kemudian beranjak kembali ke jalan.

Redemption of Fallen AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang