Mulai tertarik?

103 7 10
                                    

***

“Ustadzah.. Ustadzah Tasya beneran mau dijodohin sama Ustadz Azzam?” tanya salah satu santriwati.

Deg!

Pertanyaan yang terlontar itu membuat Kahira dan Nadira langsung menoleh pada Ayesha. Sementara Ayesha hanya tersenyum simpul sambil menunggu jawaban Ustadzah Tasya. Ustadzah Tasya yang di tanyai seperti itu tentu saja terkejut‚ pasal nya ia tidak tau apapun saat ini.

“Maksudnya bagaimana?” tanya Ustadzah Tasya‚ bingung.

Para santriwati yang mendengar pertanyaan itu langsung berbisik-bisik bertanya kenapa Ustadzah mereka kebingungan. Bukan kah harusnya‚ Ustadzah Tasya salah tingkah ketika di tanya seperti itu? Santri yang bertanya tadi pun gelagapan‚ mungkin kah ia salah sangka?

A-afwan‚ Ustadzah! ada gosip beredar kalo hari ini Ustadz Azzam tidak masuk karena akan membahas perjodohan nya dengan Ustadzah.” jawab santriwati tersebut.

Ustadzah Tasya menghela nafas.

“Kalian ini‚ kenapa susah sekali untuk tabayyun Hem? memang nya harus‚ Ustadz Azzam tidak masuk karna membahas pernikahan nya? apakah semua Ustadz dan Ustadzah yang tidak masuk harus begitu?” perkataan Ustadzah Tasya seakan menjadi jawaban dan bantahan dari gosip yang beredar itu.

Santriwati yang ada disana terdiam‚ merasa bersalah karena sudah mengira-ngira hal yang tidak benar.

“Siapa sih yang nyebar gosip kayak gitu?”

“Berdosa banget aku‚”

“Kok bisa ya aku percaya gitu aja?”

Bisik-bisik mulai terdengar‚ Ayesha yang mendengar itu merasa lega di dalam hati. Seolah merasa beban yang tadinya berat kini sudah perlahan meringan.

“Semoga aja nggak ada plot twist!” gumam Kahira.

...

Setelah sholat Maghrib‚ para santri harus menyetor hafalan mereka dulu baru lah bisa kembali ke asrama. Kahira duduk di depan masjid sendirian karena merasa akhir-akhir ini telinga nya tidak bisa mendengar keramaian yang berisik. Apalagi ketika dia ingin menghafal tapi di sekitar nya sangat berisik‚ hal itu akan membuat mood nya rusak seketika.

“Kamu ngapain sendirian disini? kenapa tidak masuk dan bergabung dengan yang lain?” pertanyaan yang terlontar dari mulut seseorang itu membuat Kahira menghentikan hafalan nya.

Lalu ia menoleh ke sebelah kanan‚ Gus Husain berdiri di sebelah tembok. kedua tangan yang berada di belakang dengan gaya khas nya. Sarung yang melilit di pinggang nya‚ baju Koko berwarna hitam‚ serta peci hitam yang bertengger di kepala nya. Mata nya berkedip beberapa kali‚ dirinya seolah terhipnotis dengan ketampanan Gus nya. Hingga dirinya tidak sadar bahwa sudah Gadhul Bashar.

Gus Husain merasa aneh dengan tatapan itu lantas mendekat tapi memberi jarak. Gus Husain menatap wajah itu dengan seksama. Sejenak melupakan Gadhul Bashar yang seharusnya ia jaga.

Manis!” gumam Gus Husain.

Astaghfirullah..” lanjutnya yang kemudian memalingkan wajahnya. Hal itu membuat Kahira tersadar dan langsung memalingkan wajahnya sambil menunduk.

Astaghfirullah.. kalo di pandang nanti dosa‚ tapi kalo nggak di pandang mubadzir. Gus Husain ganteng banget!” ucap Kahira di dalam hati.

“Saya bertanya sama kamu‚ Kahira.” ucap Gus Husain. Kahira mendongak menatap Gus Husain yang menyamping.

“Emang Gus nanya apa?” tanya nya.

“Kenapa tidak masuk?”

Kahira menoleh ke belakang‚ teman-teman nya sudah hampir selesai menyetor hafalan. Tinggal dirinya lagi.

Santri Nakal Itu Ternyata Jodoh GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang