Kesabaran Kahira setipis tissue

867 36 3
                                    

SELAMAT MEMBACA...

***

“Kahira...‚”

Semua orang yang ada disana menoleh‚ terlebih Kahira yang merasa nama nya dipanggil.

“Ngapain Ning Aisha datang kesini?”

Shakira menatap Ning Aisha dengan tatapan yang sulit diartikan. Sebagai seorang Ning‚ wanita itu pasti tau untuk mengucapkan salam terlebih dahulu.

“Ning‚ ada baiknya untuk mengucap salam terlebih dahulu.” Shakira mencoba menasehati Ning Aisha.

Ning Aisha memandang rendah Shakira‚ wajah angkuh itu tidak pernah hilang dari wajah nya. Apalagi ketika melihat Kahira‚ sangat-sangat tidak bersahabat. Seolah memiliki dendam yang Kahira sendiri tidak tau apa permasalahan nya.

Ning Aisha tidak terima karena Mama Aruna-mama Kahira-terlihat lebih dekat dengan Umi Maryam. Dengan nada yang tajam‚ Ning Aisha berkata‚ “Kahira‚ kamu harus menjauhkan Mama kamu dari Umi Maryam. Mereka tidak seharusnya begitu dekat.”

Kahira terkejut mendengar perkataan Ning Aisha. Tidak mengerti apa yang mendasari kata-kata itu‚ dia hanya bisa diam memandang Ning Aisha dengan bingung. Shakira yang ada di sampingnya langsung melirik Ning Aisha dengan tatapan penuh curiga‚ merasa ada sesuatu yang tidak beres.

“Ning‚ Apa maksud dari perkataan anda barusan?“ tanya Shakira dengan suara yang lebih tegas‚ mencoba melindungi Kahira dari sikap Ning Aisha yang semakin jelas tidak bersahabat.

Ning Aisha menoleh kearah Shakira yang terlihat begitu berani. “Oh lihatlah tikus kecil ini. Berani sekali ya kamu sama saya?”

Shakira tersenyum‚ “Untuk apa saya takut? Kita sama-sama manusia dan kita semua sama di mata Allah.”

Ning Aisha tersenyum sinis mendengar jawaban Shakira. “Kamu pikir kamu bisa berbicara begitu tanpa konsekuensi?” ujarnya‚ suaranya semakin tajam. Namun‚ ada keraguan di matanya‚ seolah mulai merasa ada sesuatu yang berbeda dalam cara Shakira menghadapi dirinya.

Shakira tetap tenang‚ matanya tidak lepas dari Ning Aisha. “Saya hanya mengatakan yang benar. Tidak ada yang perlu ditakutkan ketika kita berbicara dengan adab‚” jawabnya dengan tegas‚ meski dalam hati dia merasa cemas.

Kahira yang masih terdiam‚ semakin merasa bingung dengan situasi yang berkembang di depannya. “Ning‚ kenapa Ning harus seperti ini? Apa yang salah dengan hubungan Mama saya dengan Umi Maryam?” tanya Kahira‚ mencoba mencari kejelasan.

Ning Aisha menatap Kahira dengan tatapan penuh kebencian‚ wajahnya semakin memerah. “Kamu tidak paham‚ Kahira. Mama kamu... dia terlalu dekat dengan Umi Maryam. Itu tidak baik‚ dan kamu harus tau tempat kamu!” jawabnya dengan suara bergetar karena kemarahan yang sudah sulit ditahan.

Shakira langsung melangkah lebih dekat ke Ning Aisha‚ namun suaranya tetap lembut namun penuh keyakinan. “Setiap orang berhak memilih dengan siapa mereka berhubungan‚ Ning. Jangan coba-coba mengatur hidup orang lain.”

Ning Aisha mendengus sambil melemparkan tatapan yang penuh kebencian. “Kamu tidak paham apapun!”

Shakira mengangkat sebelah alis nya‚ “Apa yang saya tidak pahami‚ Ning? Coba jelaskan!”

Ning Aisha terkekeh seolah meremehkan Shakira‚ saat hendak berucap‚ pertanyaan Kahira membuat nya berhenti.

“Memang nya kenapa kalo mereka dekat?” tanya Kahira dengan bingung.

Ning Aisha memandang Kahira dengan jengkel‚ “Kamu masih tanya kenapa?”

“Itu bisa berdampak buruk bagi saya dan keluarga!” Ucap Ning Aisha geram.

Santri Nakal Itu Ternyata Jodoh GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang