SELAMAT MEMBACA...
***
“Mass!”
Wanita itu berlari kearah Gus Husain dan Kahira. Sedang Kahira hanya diam mengamati apa yang akan terjadi selanjutnya.
‘Dia siapa? Kenapa panggilan nya mas?’
“Ada apa?” tanya Gus Husain‚ dingin.
“Mas ini kenapa sih? Selalu aja dingin sama aku.” ucap wanita itu‚ sendu. Ia memiringkan sedikit kepalanya dan menatap Kahira.
“Dia... Santriwati disini‚ Mas?” tanya wanita itu.
“Ya‚ dia santriwati saya.” jawab Gus Husain‚ apa adanya.
Kahira tetap diam‚ Dia tidak akan berbicara jika tidak diajak bicara.
“Ohh.. hai kenalin‚ Aku Zahra. Zahra Mahira.” ucap wanita itu yang bernama Zahra. Kahira tersenyum melihat Zahra yang cepat sekali mengakrabkan dirinya.
“Saya Kahira‚ Kahira Nur Azzahra!” balas Kahira sambil tersenyum. Zahra pun tersenyum menanggapi lalu kembali mengajak Gus Husain.
“Mas‚ Ayo ikut Zahra dulu.” pinta gadis itu sambil merengek.
“Ya sudah‚ Kahira saya pamit dulu. Ada urusan sebentar‚ Assalamu alaikum!” ucap Gus Husain yang kemudian pergi dari sana.
“Wa alaikumusalam!”
Kahira malah penasaran dengan apa yang akan dikatakan Gus Husain padanya. Akan tetapi‚ ia tidak ingin menanyakan nya. Biar Gus Husain sendiri yang mengatakan nya.
Kahira memandang kedua orang itu yang sudah agak jauh‚ ia jadi kepikiran siapa sosok Zahra itu di kehidupan Gusnya. Apakah dia akan dijodohkan dengan Gus nya? Atau Zahra itu hanya sepupu jauh Gus Husain?
“Eh.. Astaghfirullah‚ Nggak boleh mikirin hal yang nggak penting.” gumam Kahira mencoba melupakan kejadian tadi. Pikir nya hal itu bukan ranah nya.
Sesaat kemudian‚ Ayesha kembali setelah menunaikan hajatnya. Dan diikuti Nadira yang sampai ketika Ayesha dan Kahira sedang bercerita.
Sementara itu‚ Shakira baru saja kembali dan ingin datang di saung‚ taman. Ia ingin berkumpul kembali bersama teman-teman nya.
Tetapi saat dijalan menuju taman‚ ia berpapasan dengan Gus Jidan. Lantas dengan segera gadis itu menundukkan pandangan nya.
Gus Jidan melihat Shakira dan sontak tersenyum manis. Seolah mendapat sebuah emas hingga membuat dirinya bersemangat.
Saat berpapasan‚ Shakira menyapa Gus Jidan. Meskipun merasa canggung‚ Shakira masih menghormati Gus Jidan sebagai guru nya saat ia belajar di ponpes Al-Syuhada.
“Assalamu alaikum‚ Gus!” sapa Shakira sambil membungkukkan sedikit badan nya guna menghormati Gus Jidan. Gus Jidan mengangguk‚ dengan gaya cool nya.
“Wa alaikumusalam‚ Shakira.” jawab Gus Jidan‚ singkat. Namun tetap saja hatinya berbunga-bunga.
Setelah mendapat jawaban‚ Segera Shakira pamit tanpa mendengarkan kata selanjutnya yang akan keluar dari mulut Gus Jidan. Gus Jidan memandang sendu kearah Shakira yang masih saja menghindari nya.
“Padahal itu semua hanya salah paham‚ Tapi ketika ada kesempatan ingin menjelaskan waktu kita seolah di persempit oleh Allah. Sebegitu tidak baik 'kah aku untukmu? Atau kamu yang tidak ditakdirkan untukku?” lirih Gus Jidan‚ wajah nya yang tadinya berbunga-bunga kini berubah sedih.
***
Shakira datang dan melihat teman-temannya akan segera pergi. Shakira lantas mempercepat langkah kaki nya agar bisa segera menuju ke tempat teman-teman nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Nakal Itu Ternyata Jodoh Gus
Romance"Saya memang menyukaimu Gus‚ Gus berhak untuk tidak menyukai Saya‚ dan Gus juga berhak menentukan siapa yang akan menyempurnakan ibadah Gus!" --- Kahira. "Begitu‚ ya? Baiklah... Jika begitu‚ saya memilih kamu untuk menyempurnakan ibadah saya." --- G...