SELAMAT MEMBACA...
***
“NING ADA MASALAH APA SIH SAMA SAYA?” Kahira berteriak membuat semua orang disana terdiam termasuk Ning Aisha.
Ning Aisha terkejut melihat keberanian Kahira dan menatap nya seolah-olah Kahira menuduh nya bukan-bukan.
“M-maksud kamu apa‚ santri?” Ning Aisha sadar dengan tatapan para santriwati dan beberapa Ustadzah yang ada di sana dan bertanya pada Kahira dengan nada yang dibuat bingung.
Kahira menatap tajam Ning Aisha dengan mata yang berkaca-kaca‚ nafas nya memburu karena merasa muak dengan tingkah Ning yang ada di hadapannya itu.
Sudah mah lagi lapar‚ Ning Aisha malah bertingkah membuat emosi Kahira tidak terkendali.
Kahira menggertakkan giginya‚ berusaha menahan air mata yang hampir tumpah. “Sudah cukup‚ Ning!”serunya dengan suara bergetar.
"Saya tau kalau Ning nggak suka sama saya‚ tapi apa saya pernah melakukan sesuatu yang salah? Apa saya pernah menyakiti hati Ning?”
Ning Aisha berusaha tetap tenang‚ tetapi ketegangan di wajahnya tak bisa disembunyikan.
"Kamu salah paham‚ Kahira” jawabnya dengan suara yang sedikit gemetar. “Saya tidak pernah punya masalah pribadi denganmu.”
“Benarkah?” Kahira tertawa sinis, menghapus air mata yang mulai mengalir di pipinya.
Shakira merangkul Kahira mencoba menenangkan teman nya itu. “Ra... Kontrol emosi nya‚ ya!”
“Nggak bisa gitu dong‚ Sha. Kalo aku diam terus‚ yang ada dia malah makin ngelunjak. Aku cuma pengen tau kenapa Ning Aisha selalu mencari-cari kesalahan ku. Apa Ning merasa puas melihat saya seperti ini?”
Ning Aisha terdiam‚ matanya berkedip beberapa kali‚ tampak tidak tahu harus menjawab apa. Suasana menjadi hening‚ hanya terdengar hembusan angin yang menerpa dedaunan di sekitar taman pesantren.
Ayesha dan Nadira yang berada di belakang Kahira tampak terkejut‚ mereka saling berpandangan seolah tidak percaya apa yang sedang terjadi di depan mata mereka.
“Ning...‚”
“Apa salah saya? Apa salah saya sampai Ning harus bersikap seperti ini?”
“Apa dengan menyandung kaki saya hingga makanan saya tumpah bisa membuat kekesalan Ning bisa mereda? Atau Ning emang sengaja buat saya malu?”
Deg!
Ustadzah Intan dan Ustadzah Tasya yang berada di sana cukup terkejut dengan ucapan Kahira. Ustadzah Intan menengahi mereka.
“Kahira... Apa yang kamu katakan‚ Nak?” tanyanya dengan hati-hati.
Kahira masih menatap Ning Aisha dengan tajam‚ matanya memerah karna menahan sesuatu yang sangat ingin ia lepaskan hari ini juga.
Ning Aisha gelagapan dan langsung mengelak‚ “Kamu kenapa sih‚ Kahira? Siapa yang menyandung kaki kamu? Saya berjalan dengan hati-hati kok tadi‚ saya tidak ada menyandung kaki kamu—”
“Saya rasa kok kalo kaki Ning sengaja nyandung saya‚” potong Kahira‚ yakin.
Shakira menoleh dan menatap Kahira‚ “Ra‚ nggak boleh suudzon dulu.” bisik nya.
Kahira memejamkan mata nya‚ menarik nafas dalam-dalam. Gadis itu membuka matanya perlahan lalu menatap Ning Aisha dengan tatapan lelah‚ seolah banyak beban yang ia pikul sendirian.
Ning Aisha yang terus mengelak‚ wajahnya mulai memucat. “Saya tidak tau kenapa kamu tiba-tiba menuduh saya seperti ini‚ Kahira‚” jawab Ning Aisha dengan nada yang lebih tegas namun terdengar getir. “Kamu mungkin sedang emosi atau lapar‚ makanya jadi berpikir hal-hal yang tidak benar.”
![](https://img.wattpad.com/cover/379392082-288-k292042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Nakal Itu Ternyata Jodoh Gus
Romance"Saya memang menyukaimu Gus‚ Gus berhak untuk tidak menyukai Saya‚ dan Gus juga berhak menentukan siapa yang akan menyempurnakan ibadah Gus!" --- Kahira. "Begitu‚ ya? Baiklah... Jika begitu‚ saya memilih kamu untuk menyempurnakan ibadah saya." --- G...