SELAMAT MEMBACA...
***
Shakira baru saja pulang dari Ndalem karna ada keperluan bersama mbak Suci. Sebentar lagi Maghrib sehingga membuat Shakira bergegas menuju asrama nya. Ia sedikit takut karena hari sudah hampir gelap‚ mengingat kejadian yang menimpa Kahira membuat bulu kuduk nya merinding.
“Shakira..” panggil seseorang membuat Shakira terkejut.
“Astaghfirullah.. Mamaaa‚” pekik Shakira‚ berjongkok sambil menutup mata dan telinga nya menggunakan kedua tangan nya.
“Hei.. kamu kenapa?” tanya orang itu yang tak lain adalah Gus Jidan.
Mendengar suara yang tidak asing membuat Shakira perlahan membuka mata nya. Ia mendongak perlahan hingga matanya bertabrakan dengan mata Gus Jidan.
Deg!
Jantung nya berdegup kencang‚ rasa itu memang belum hilang. Tapi Shakira terus berusaha untuk menghilangkan rasa yang ada. Shakira bergegas berdiri dan merapikan gamis nya yang sedikit kotor karena tadi berjongkok.
“Afwan‚ Gus. S-saya kaget tadi.” ucap Shakira‚ terbata. Ia juga lekas menundukkan pandangan nya.
Gus Jidan tersenyum‚ merasa gemas dengan tingkah Shakira yang menurut nya tidak pernah berubah.
“Menggemaskan.” gumam Gus Jidan.
Shakira mendengar itu tapi tidak terlalu jelas‚ ia melihat sekilas kearah Gus Jidan.
“Apa‚ Gus? Anda mengatakan sesuatu?” tanya Shakira.
Gus Jidan gelagapan mendengar pertanyaan itu‚ ia mengira jika Shakira mendengar ucapan nya tadi.
“Aah‚ t-tidak ada kok. Kamu mau pulang?” tanya Gus Jidan‚ lembut.
Shakira mengangguk. “Iya‚ Gus. Kalo gitu‚ saya permisi—”
“Biar saya antar‚ hari sudah hampir malam. Terlebih kamu seorang perempuan.” ucap Gus Jidan.
Shakira menelan ludah nya‚ seolah merasa keberatan dengan tawaran Gus Jidan.
“Saya bisa pulang sendiri‚ Gus.” jawab Shakira.
“Tidak ada penolakan‚ biar saya antar. Mari..” Gus Jidan membiarkan Shakira berjalan duluan.
Shakira pun tidak ada pilihan lain‚ ia memang merasa takut pulang sendiri dan kini bertemu dengan Gus Jidan. Ia merasa aman ketika Gus Jidan mengantar dan menjaga nya hingga selamat saat sampai di kamar asrama nya.
“Terimakasih‚ Gus.” ucap Shakira saat sudah sampai didepan asrama nya. Gus Jidan mengangguk.
“Iya sama-sama‚ saya pergi dulu‚ Assalamu’alaikum.” ucap Gus Jidan‚ lalu berbalik hendak pergi.
“Gus‚ tunggu!” tahan Shakira.
Gus Jidan berhenti dan berbalik‚ hatinya berbunga-bunga ketika Shakira menahan nya.
“Ada apa?” tanya Gus Jidan.
“Hati-hati di jalan.” jawab Shakira‚ kemudian masuk kedalam kamar nya.
Gus Jidan salah tingkah ketika mendengar itu‚ ini suatu kemajuan kan?
“Ketika kamu mengatakan untuk saya hati-hati di jalan saja‚ saya sudah sangat merasa senang.” gumam Gus Jidan.
Kemudian ia pun pergi dari sana karena sebentar lagi‚ waktu Maghrib segera tiba.
***
Selepas sholat Maghrib‚ para santri murojaah terlebih dahulu sebelum mendengar ceramah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Nakal Itu Ternyata Jodoh Gus
Lãng mạn"Saya memang menyukaimu Gus‚ Gus berhak untuk tidak menyukai Saya‚ dan Gus juga berhak menentukan siapa yang akan menyempurnakan ibadah Gus!" --- Kahira. "Begitu‚ ya? Baiklah... Jika begitu‚ saya memilih kamu untuk menyempurnakan ibadah saya." --- G...