MENEMANIMU

138 13 1
                                    

William dan Perth duduk di ruang tamu rumah Est. Terlihat Ken datang membawa membawa minuman dan beberapa kue di nampan.

Ken tersenyum pada mereka "kakak teman sekolah kak Est?" Tanya nya basa-basi.

"Hmmm, Est satu kelas dengan ku" jawab William.

"Kamu ?"

"Ooo...aku adik kak Est, mmmm adik baru. Apa ya...?" Kata Ken bingung menjelaskan.

"Hmm, aku tau maksud mu" kata William paham dengan apa yang di katakan Ken.

Ken tersenyum lebar "itu lah maksudku, kami resmi jadi saudara hari ini" jelas Ken.

William dan Perth hanya mengangguk-angguk.

"Diminum dulu kak, akuu masuk dulu !" Ken merasa canggung dan dia berdiri pamit untuk pergi ke dalam.

"Ooooh, oke terimakasih" kata William

Ken pun pergi meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.

William berdiri melihat foto keluarga Est, terlihat Est yang tersenyum lebar di cium pipi nya oleh ke dua orang tua nya.

******

Sedangkan Est berada di kamar bersama paman nya. Dia terlihat sedang merapikan baju nya ke dalam koper.

"Tinggal lah semalam lagi di sini" pinta Paman pada Est.

"Aku benar-benar tidak bisa paman" kata Est pelan.

"Jika terlalu susah, bisakah kamu lakukan ini demi paman ?" Paman coba membujuk Est.

Est berhenti berkemas. Menatap paman nya yang memasang wajah memohon.

"Oke ? Bisakah lakukan demi paman ?" Kata paman.

Est mengangguk pelan. Paman pun tersenyum melihat est menganggukkan kepala.

Paman duduk di sebelah Est, "dengarlah ucapan paman-paman tadi...."

"Hmmm, aku tau ! Mereka hanya mengenang papah." Potong Est pelan.

Paman memeluk Est, "kenang lah papah dengan yang indah-indah nak. Papah tidak akan suka Est terus-terusan bersedih seperti ini" ucap paman dalam pelukan itu.

"Tapi paman, papah seperti itu karena aku. Andai saja waktu itu aku tidak keras kepala" kata Est mulai menetes kan kembali air mata nya.

Paman melepaskan pelukan itu, menatap ponakan nya yang menghapus air mata nya.

"Kematian seseorang sudah di takdir kan. Kalaupun bukan karena Est, jika sudah takdir Papah juga akan pergi di hari itu. Semua hanya kebetulan, berhenti menyalahkan diri sendiri" paman menasehati Est.

*Tok...toook* suara ketukan pintu.

Terlihat Ken datang bersama William. Paman menatap nya dan tersenyum.

"Bicaralah dengan temanmu, paman akan menyiapkan makan malam !" Kata paman sembari menepuk pelan pundak Est.

Paman dan Ken meninggalkan mereka berdua, William tersenyum dan mengangguk saat Paman melewati nya.

Est menutup koper nya, dan menghela nafas. William menghampiri nya dan duduk di sebelah nya.

"Kamu baik-baik saja ?" Tanya William.

Est tersenyum dan menggangguk. "Maaf, membuat mu khawatir !" Ucap Est.

"Hmmm, kita kembali ?" Tanya William.

Est menggeleng "paman memintaku tinggal semalam lagi, aku fikir juga mamah ku akan khawatir jika aku kembali pergi begitu saja" kata Est

"Mau aku temani ? Kita bisa kembali bersama besok !" Tawar William.

Love Because Of Hate (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang