Est duduk di sofa dengan mata yang sembab, William keluar dari kamar mandi setelah membasuh muka nya.
Lalu William duduk di sebelah Est, terlihat ada sedikit kecanggungan di antara mereka.
Mereka hanya saling diam beberapa saat, setelah tadi saling berpelukan erat dan meluapkan rindu.
William mendekati Est lalu membelai kepala nya, Est hanya diam saja tanpa reaksi.
"Kamu pasti lelah, ayo istirahat ! Aku akan menemanimu" ucap William lembut.
"Kamu tidak pulang ?" Tanya Est ragu-ragu.
William menggeleng, lalu tersenyum "ayo, aku akan memelukmu sampai pagi" kata William sembari berdiri dan menarik tangan Est untuk pergi tidur.
Est mengikuti nya dan berbaring di sebelah William.
William menutup badan Est dengan selimut, lalu berbaring dan memiringkan badan nya ke arah Est. Ia menatap Est dengan dalam.
Est merasa canggung, lalu memindahkan posisi tidur nya membelakangi William.
William menggeser badan nya, dan tidur mendekat pada Est. Ia memeluk Est dari belakang.
"Kamu merindukan aku ?" Tanya Est tiba-tiba, ia tidak merubah posisi tidur nya. Masih dalam pelukan William dari belakang.
"Hmmm" hanya itu jawaban William.
"Kenapa menghilang? Apa sesuatu terjadi ?" Tanya Est lagi.
"Tidak ada yang terjadi, berhentilah berfikir. Kamu terlihat lelah, cepatlah tidur !" Kata William, ia menenggelamkan kepalanya dalam pelukan itu dan memejamkan mata nya.
Est berfikir sejenak dalam diam nya, lalu mulai memejamkan mata nya dan terlelap.
Tidak ada sesuatu yang serius yang mereka bahas malam itu, mereka terlihat seperti tidak terjadi apa-apa sebelum nya.
Saat Est sudah tidur William membuka mata nya , Ia terus memandang wajah Est yang terlihat begitu lelah.
William membelai pipi Est dengan hati-hati lalu mengecup kepala Est pelan.
William bangun dari tempat tidur Est setelah merapikan selimut di badan Est.
William lalu berjalan ke arah balkon kamar Est, ia berdiri melihat pemandangan kota dari atas kamar Est.
Udara malam itu begitu dingin, William berdiri tanpa pakaian yang hangat di tubuhnya. Wajahnya terlihat berfikir dan ada beban.
William menatap ke arah Est yang masih tertidur, Est belum merubah posisi tidur nya.
William mengambil bungkus rokok, mengambil satu lalu menyalakan nya dan duduk di kursi yang ada di balkon.
William menghisap rokoknya dengan tatapan ke arah langit, terlihat jelas ia menyembunyikan sesuatu dalam pikirannya.
Est yang belum benar-benar terlelap membuka mata nya pelan, ia melihat William yang sedang merokok di balkon. Tapi ia membiarkan nya dan kembali memejamkan mata nya.
*********
Pagi hari nya Est terbangun dengan mata yang langsung terbuka lebar, ia segera melihat ke samping tempat tidur nya.
Di lihat nya William yang masi memejamkan mata nya dan merasa lega.
Est memandang wajah William dengan tatapan yang dalam. Sebenarnya ia takut tadi saat membuka mata tidak menemukan William di samping nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Because Of Hate (End)
RomanceBercerita tentang siswa Sekolah Menengah Akhir yang tampan namun dingin menjadi idola semua siswi di sekolah. Hingga datang satu siswa yang juga sangat tampan mudah bergaul dan mulai menjadi idola baru juga di sekolah itu. Nikmati masa-masa sekola...