MULAI MENCARI TAHU

148 15 2
                                    

   Setelah menyelesaikan sarapan pagi ini  William, Est dan Perth di antar kan oleh paman ke stasiun.

  "Hati-hati di jalan, jika paman sudah tidak sibuk. Paman akan mengunjungi kalian" kata paman memeluk Est

  Mereka semua pamit dan masuk ke dalam stasiun lalu naik ke gerbong kereta.

  Mereka bertemu ny.Thara dan tuan Micky hanya sebentar, karena Est memilih tiket kereta di jam pagi.

    Akhirnya mereka bisa duduk di dalam kereta, setelah berjalan mencari-cari tempat yang  sesuai dengan nomer kursi yang ada dalam tiket.

  "Bukan kah ini terlalu awal untuk kembali? Aku masih ngantuk sekali" kata Perth setelah mendapatkan tempat duduk nya.

"Kamu bisa melanjutkan tidurmu di sini !" Ucap William pada Perth sembari duduk di sebelah Est.

"Maaf" Ucap Est pada William dan Perth merasa tidak enak.

  "Jangan hiraukan ucapan nya, dia sudah terbiasa tidur di mana saja dengan nyenyak" kata William menanggapi ucapan Est dan kata-kata itu tertuju untuk Perth.

  Perth melirik sinis pada William lalu tersenyum pada Est "hmmm, aku baik-baik saja. Aku bisa melanjutkan tidurku di sini" ucap nya.

  Est tersenyum namun wajah nya tetap menunjukan rasa tidak enak pada Perth

  "Kamu nyaman dengan duduk mu ?" Tanya William pada Est dengan memerhatikan posisi duduk Est. Est hanya mengangguk memastikan ia baik-baik saja.

  "Dia sudah terbiasa naik kereta ! Kamu itu yang belum terbiasa, sampai menyeret ku untuk ikut !" Ucap Perth mengolok William.

  "Benarkah ? Kamu belum pernah berpergian dengan kereta ?" Tanya Est memasang wajah tidak percaya.

  William memasang wajah sedikit marah namun sedikit malu dengan ucapan Perth.

  "Hmmm, kamu senang ?!" Jawab William cemberut, sedang kan Est senyum lebar.

   William yang merasa malu menyandarkan tubuhnya di kursi kereta, sedang kan Est masih saja tertawa mendengar William tidak pernah naik kereta.

  Est yang masih saja tertawa pelan dengan tangan yang menutupi hidung dan mulutnya, itu membuat William gemas lalu mendekap Est ke pelukannya dengan erat.

  "Seperti nya kamu senang sekali, hah ?" Ucap William gemas.

  "Aaaah, lepas kan ! Apa yang kamu lakukan ?" Ucap Est yang berusaha melepaskan tangan William.

  "Berhentilah mengolok ku !" Kata William, semakin mengeratkan tangan nya.

  "Okeee, aku akan berhenti tertawa "ucap Est dan William pun melepaskan nya, lalu menyandarkan badan ny kembali ke kursi dengan wajah yang masih cemberut.

   Est ikut menyandarkan badan nya ke kursi kereta, dengan sesekali masih tersenyum. William  yang tau itu meraih tangan Est.

  "Berhentilah !" Ucap nya pelan malu dan menggenggam tangan Est dengan mata terpejam.

  Sedangkan Perth sudah memejamkan mata nya, merasa itu lebih baik dari pada melihat mereka berdua yang seakan dunia ini tidak nampak dirinya.

______••••••_____

  
   Setelah mengantarkan dan memastikan Est masuk ke dalam apartemen, William melajukan motor nya untuk pulang ke rumah.

   Sudah dari selaman Ryu menelepon nya terus menerus namun William abaikan.

   William sampai di rumah, memarkirkan motor nya di garasi dan masuk ke dalam rumah.

   Rumah terlihat sepi karena Lego masih di sekolah. Ia berjalan ke arah kamar nya dengan badan yang lelah.

Love Because Of Hate (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang