PENYESALAN

156 15 1
                                    

   Est baru saja sampai di rumah nya. Terlihat suasana rumah Est yang sangat ramai banyak kerabat yang datang termasuk kerabat dari papa nya.

    "Kamu pulang ?" Tanya paman Est adik dari papa nya, saat ia melihat Est yang baru saja tiba.

    Est tersenyum dan memeluknya "paman sudah kembali ?" Kata nya.

    Paman menatap Est "Bagaimana kabar mu ? Kemari paman bantu !" Paman nya mencoba meraih koper kecil yang sedang Est bawa.

    "Tidak perlu paman, aku bisa membawa nya" kata Est menolak bantuan paman dengan halus.

    "Benar, ponakan paman sudah tumbuh dewasa sekarang. Bukan lagi anak yang manja" kata paman sambil memegang bahu est dengan rasa bangga.

    Est tersenyum mendengar paman nya berkata seperti itu.

   Semasa papa nya ada, paman sering kali datang dan mengunjungi Est. Menghabiskan banyak waktu di rumah itu, mengajak Est bermain,  membantu Est belajar dan bepergian bersama. Est cukup dekat dengan paman nya.

    "Est, kamu sudah pulang nak" suara ny.Thara

    Est menengok ke sumber suara mamah nya berada dan tersenyum.

    "Kamu sudah makan?" Tanya ny.Thara pada Est

    Est mengangguk, "sudah mah, aku membeli makan di kereta saat perjalanan tadi." Jawab Est.

     "Oke, pergilah istirahat. Kamu pasti lelah di perjalanan" kata ny.Thara.

    "Pasti banyak yang akan kalian obrolkan, tapi biarkan dia beristirahat dulu" ucap ny.Thara pada adik ipar nya itu sambil memegang bahu nya.

     Est tersenyum, lalu ny.Thara pun kembali sibuk meninggalkan anak dengan adik ipar nya.

    "Paman aku akan beristirahat sejenak" kata Est pamit pada paman untuk pergi ke kamarnya.

   Paman mengangguk, terus menatap keponakan nya yang berjalan pergi menuju kamar nya.

   Ia melihat foto papah Est yang berukuran besar terpajang di dinding rumah.

   Menghela nafas panjang "aku senang ada di sini dan bertemu dengan nya, namun kita benar-benar kehilangan sosok nya yang dulu ceria" kata paman Est pelan sembari menatap foto almarhum kakak nya itu.
 
     Telepon yang Est terima kemarin adalah dari ny.Thara mamah Est. Ia menyuruh Est pulang karena Tuan Micky akan secara resmi menikahi nya. Ya, Est benar-benar akan menjadi anak sambung tuan Micky dan kakak sambung dari Ken.

    Meskipun pulang kerumah adalah satu hal yang tidak ia inginkan, namun ia tetap harus pulang di hari bahagia mamah nya.

_______••••••_______

   William sedang nongkrong di cafe bersama Perth dan teman-teman nya setelah selesai berlatih musik.

   Ia terus menerus memandangi ponsel nya. Membuka layar,menutup layar, membuka kembali, mengecek panggilan dan pesan. Namun ekspresi nya terlihat tidak sesuai yang ia harapkan.

   "Berhentilah mengecek ponsel mu terus, jika tidak sabar kamu bisa menghubungi nya lebih dulu" kata Perth yang sangat tau, apa yang sedang teman nya gundah kan.

    "Aaaah, ntah lah kenapa dia belum menghubungi ku juga !" Ucap William frustasi dan menyenderkan kepalanya pada kursi.

    "Acara seperti itu sangat ramai keluarga, mungkin dia memang sangat sibuk" Perth mencoba menenangkan William.

     *Dering ponsel William*

    William yang mendengar itu langsung bersemangat, dan menjawab panggilan telepon nya.

Love Because Of Hate (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang