William mengajak Est nongkrong dengan teman-teman nya, meski Est agak canggung namun William selalu menggenggam erat tangan nya saat melihat Est menunjukkan rasa tidak nyaman."Kami biasa menghabiskan malam setelah berlatih di sini" kata William yang duduk di sebelah Est.
Est mencoba tersenyum, ia mulai masuk ke dunia William yang tidak pernah ia lakukan sebelum nya.
Biasanya ia hanya pergi makan bersama teman-teman nya atau menghabiskan waktu di perpustakaan kota bersama Tui.
"Kamu tidak nyaman ?" Tanya William memastikan Est baik-baik saja.
"Hmmm ? Aku baik-baik saja" jawab Est tersenyum.
"Aaaah, kata William kamu akan melakukan turnamen besok ?" Tanya Perth.
Est mengangguk, William tersenyum membiarkan teman-teman mengajak Est ngobrol.
"Jam berapa? Apa kita akan datang ?" Tanya teman nya yang lain.
"Mulai berkumpul jam 10 pagi, mungkin siang jam 1 baru akan di mulai acara nya" jawab Est.
"Wah, sayang sekali kita tidak bisa melihat mu. Bukan kah jam 1 kita juga harus melakukan latihan akhir ?" Kata pemain drum mereka.
"Hmmm, kita tidak tau kalau jadwal nya berbarengan" kata Perth
William diam berfikir, Est yang melihat itu menyentuh tangan nya di bawah meja.
William terkejut karena ia sedang melamun, lalu ia melihat ke arah Est dengan wajah sedikit sedih.
"Tidak apa-apa, ada Dunk yang menemaniku" kata Est.
"Siapa Dunk ?" Tanya Perth. Kerena mereka memang belum mengenal teman-teman Est.
"Kekasih sebelah kamar mu" jawab William.
"Oooo" kata Perth mengangguk "tunggu, bukan nya sebelah kamarku yang membuat mu tidak tenang waktu itu ?" Tanya Perth mengingat saat William masih mengejar Est.
"Apa yang kamu bahas ?" Tanya William dengan mata tajam mengarah pada Perth.
Perth tersenyum berhasil menggoda William.
"Benarkah ?" Tanya Est penasaran "kenapa kamu tidak tenang dengan Dunk ?" Lanjut nya.
"Bukan, bukan dia. Tapi yang tinggal di sebelah kamarku. Yang suka memakai kaos basket" jelas Perth
"Aaaaa, Joong ?" Tebak Est dan tertawa.William yang merasa tidak berdaya hanya menatap Est yang sedang tersenyum senang. Pemandangan yang sangat indah menurut nya, melihat orang di depan nya bahagia.
Perth sangat antusias bercerita dengan Est, mengingat William yang selalu memasang wajah putus asa jika melihat kedekatan Est dan Joong, sebelum dia tau semuanya.
"Yang lebih lucu dia satu lift dengan Dunk yang datang mengunjungi kekasih nya, seakan dia menangkap basah perselingkuhan" cerita Perth sedangkan Est dan teman lain nya menertawakan William.
Est yang ikut tertawa dengan wajah imut membuat William tak bisa apa-apa.
"Berhentilah mengolok ku dan berhentilah memasang wajah lucu itu di depan mereka" kata William lalu memegang kedua pipi Est dan menatap nya.
Teman nya semakin mengolok kebucinan William pada Est. Sedangkan Est merasa malu dan memukul paha William yang duduk di sebelah nya.
Tidak terasa waktu cepat berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 23.00
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Because Of Hate (End)
RomanceBercerita tentang siswa Sekolah Menengah Akhir yang tampan namun dingin menjadi idola semua siswi di sekolah. Hingga datang satu siswa yang juga sangat tampan mudah bergaul dan mulai menjadi idola baru juga di sekolah itu. Nikmati masa-masa sekola...