Bagian 30

57 11 0
                                    

Chasing You

Hyunsuk, Haruto (dom)
Jihoon, Junkyu (sub)

Warning : mafia, romance, mature, drama, kekerasan, bxb, au, yaoi, DLDR, adult, blood, fiksi, typo(s).

ATTENTION‼️
⇉Tolong jangan membawa cerita ini ke kehidupan nyata. Ini hanya fiksi.

Happy Reading🙌

.


.


.


"Tuhan aku mohon tolong jangan buat orang disekitarku kecewa, hanya karena kau mengambilku dari mereka. Tuhan, aku mohon tolong beri sedikit waktu lagi untukku."


.


.


.


Malam sekitar pukul 10, Jihoon terbangun dari tidurnya. Kondisinya sudah lumayan lebih baik, rasa pusing dikepalanya juga sudah lumayan menghilang. Dirinya sendirian di flatnya karena memang teman-temannya sudah izin untuk pamit pulang begitupun Junkyu, pemuda manis itu izin untuk pulang terlebih dahulu, besok pagi ia akan kembali lagi ke flat Jihoon untuk menemani pemuda itu. Rasa haus menyerang tenggorakannya, cairan infus yang berada ditangannya sudah tersisa setengah, Jihoon memustukan untuk bangun dari tidurannya, rasa berat ditubuhnya terasa ketika Jihoon berusaha untuk bangun dari tidur dan berhasil. Perlahan, Jihoon menurunkan kedua kakinya dari ranjang sambil membawa tiang infusannya, berjalan perlahan ke arah toilet terlebih dahulu karena ketika ia bangun rasa mual tiba-tiba menyerangnya dengan bantuan dinding disampingnya Jihoon berjalan perlahan, kakinya entah kenapa terasa begitu lemas bahkan rasa kram tiba-tiba menyapa seluruh saraf dikakinya.

Perutnya tiba-tiba bergejolak dengan tidak diinginkan seakan membuat Jihoon merasakan rasa lemas dan tidak kuat untuk terus berjalan ke arah toilet, keringat mulai keluar deras dikeningnya, Jihoon berusaha menahan isi perutnya untuk tidak keluar sekarang juga. Tangannya terus menahan pada dinding untuk tidak jatuh ke lantai karena rasa mual tersebut. Jihoon rasanya ingin menangis saat ini juga, entah kenapa toilet di flatnya yang kecil ini terasa sangat begitu jauh dan sulit untuk digapai, dengan sekuat tenaga akhirnya Jihoon bisa sampai pada toilet itu dan segera mungkin membuang isi perutnya di kloset, air matanya keluar perlahan ketika rasa pahit itu ia rasakan ditenggorakannya. Tubuh Jihoon terduduk di lantai tidak peduli dengan baju piyamanya yang terasa basah akibat air di lantai kamar mandi, Jihoon hanya tidak kuat, entah kenapa tubuhnya jadi lemas seperti ini.

"Hahh...," Jihoon membuang nafasnya ketika merasakan perutnya sudah lebih enakan dan sudah bisa dikondisikan. Dengan sisa tenaganya, Jihoon perlahan bangun dari duduknya, memutuskan untuk membasuh wajahnya yang benar-benar kacau, tidak lupa untuk berkumur juga membasuh sisa-sisa muntah dimulutnya itu. Tangannya menyugar helaian poni yang menutupi kening dan matanya, ia menatap kedua telapak tangannya yang terdapat beberapa helaian rambut yang rontok, padahal dirinya hanya menyugar poninya dan mendapati rontok disana tanpa sadar air matanya yang sempat keluar saat muntah barusan kembali keluar, air mata yang sudah ia tahan sejak tadi kini tumpah membasahi kedua pipinya.

Pemuda manis itu menangis di depan cermin westefelnya, rasanya jika seperti ini terus-menerus Jihoon tidak kuat. Bahkan ia sudah tiga hari izin untuk tidak datang ke tempat kerjanya, dirinya sangat takut jika nanti tiba-tiba ia di pecat oleh bosnya dan kembali mencari pekerjaan lagi. Jihoon mengehela nafas kasar, ia menghapus air matanya yang sudah mengalir di kedua pipinya. Ia tidak boleh seperti ini, Jihoon harus yakin bahwa dirinya akan sembuh dan bisa beraktivitas normal seperti dulu lagi. Berpura-pura baik-baik saja di depan semua orang, Jihoon tidak ingin teman-temannya khawatir tentang keadaannya terutama Hyunsuk ---orang yang ia sayangi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHASING YOU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang