Bagian 15

236 30 4
                                    

Chasing You

✏Hyunsuk, Haruto (dom)
✏Jihoon, Junkyu (sub)


Warning : mafia, romance, mature, kekerasan, bxb, au, yaoi, DLDR, adult, blood, fiksi, typo(s).


ATTENTION‼️
⇉Tolong jangan membawa cerita ini ke kehidupan nyata. Ini hanya fiksi.

Happy Reading🙌


.

.

.


Jangan pernah bermain dengan danau yang terlihat tenang disana. Karena danau dengan air yang tenang, menyimpan segara misteri di dalamnya.


.

.

.


Hari ini Junkyu berangkat ke kampus sendirian tanpa Jihoon, ia duduk di kursi kantin yang tak terlalu ramai mahasiswa disana. Junkyu memainkan ponselnya, mengabari teman temannya jika ia sudah sampai di kampus. Mata kuliah Junkyu sudah selesai barusan, awalnya Junkyu memutuskan untuk pulang tapi sepertinya tidak mungkin mengingat dirinya belum mengatakan apapun pada teman temannya tentang Jihoon. Berbicara tentang Jihoon, Junkyu hanya bisa menghela nafas mengingat apa yang dikatakan Dokter Jaemin kemarin membuat Junkyu sedikit terpuruk belum lagi ia memikirkan bagaimana biaya pengobatan Jihoon nanti, tidak mungkin Junkyu merahasiakan semuanya dari teman temannya. Ia membutuhkan bantuan mereka, kalau tidak Jihoon tidak akan selamat. Walaupun hasilnya pemeriksaan Dokter Haechan akan keluar hari ini.

"Aishh..., " desis Junkyu sambil mengacak surai lembutnya dan berakhir pemuda itu menjatuhkan kepalanya di meja kantin dengan bahu yang bergetar dan suara isakan yang mulai keluar. Junkyu kembali menangis, ia tidak bisa melihat kondisi temannya yang seperti ini. Begitu sesak, saat melihat bagaimana Jihoon yang biasanya ceria, hanya bisa murung dan terbaring dengan selang infus ditangannya.

"Junkyu, " panggil seseorang membuat Junkyu mendongakkan kepalanya dan menatap Yedam serta teman temannya yang baru saja datang dengan wajah terkejut melihat wajah Junkyu yang kini basah akan air mata.

"Yedam hiks, " Junkyu langsung menghambur pelukan ke Yedam dan kembali menangis di bahu sang sahabat. Yedam hanya bisa menenangkan Junkyu dengan mengelus elus punggung pemuda itu.

"Kita pindah ke ruangan Pink Moon yah, " ujar Yedam yang diangguki oleh Asahi dan Mashiho. Junkyu melepaskan pelukannya, ia mengambil tisu yang disodorkan oleh Mashiho, menghapus air matanya.

Yedam menuntun Junkyu untuk bangun dan pergi dari kantin ke ruangan Pink Moon disusul oleh Mashiho serta Asahi yang berjalan di belakang mereka berdua. Jarak antara kantin dan ruangan Pink Moon lumayan jauh karena dirinya harus melewati satu gedung kampus dan barulah sampai di gedung dimana ruangan Pink Moon berada disana.

Yedam membuka sandi ruangan mereka dan menyuruh Junkyu, Mashiho dan Asahi untuk masuk lalu kembali menutup ruangan itu. Mereka memilih untuk duduk di tengah tengah ruangan dengan Junkyu yang masih sesegukan walaupun air matanya sudah tidak keluar lagi.

"Ada apa Junkyu? Kenapa menangis? " tanya Yedam menatap wajah Junkyu yang sedikit memerah akibat pemuda itu yang menangis. Junkyu mengatur nafasnya sebentar, ia menatap teman temannya satu persatu.

"Semalam aku mendapatkan kabar dari teman kerja Jihoon kalau pemuda itu masuk rumah sakit, "

"Masuk rumah sakit? " tanya Mashiho penasaran dengan kerutan bingung ketara sekali dikeningnya.

CHASING YOU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang