Happy Reading
Dean DevandraDarren baru saja pulang dari kerja yang melelahkan dan tentu menguras banyak tenaga, namun saat baru saja sampai rumah sudah di suguhkan dengan banyak sampah snack yang ia tidak tau siapa pelakunya bahkan rumah terlihat sepi, namun yang menjadi pusat perhatiannya saat ini adalah kamar Dean yang terlihat terbuka saat ia menaiki anak tangga, Darren yang melihat itu menjadi naik pitam, ini pasti ulah Dean.
"Dasar anak itu!" Kesal Darren dan mulai berjalan menuju kamar Dean. Dean yang sedang mengerjakan tugasnya sedikit terkejut saat ada yang membuka pintu kamarnya dengan sangat keras.
Brak.
"Dean!" Teriak Darren saat sudah berada di dalam kamarnya.
"Abang? Udah pulang?" Kaget Dean karena tumben sekali Darren pulang lebih awal.
"Kenapa? Kaget?" Sentak Darren, Dean yang mendengar itu menggeleng kuat.
"Enggak abang, abang kenapa? Kenapa kaya marah kaya gitu?" Tanya Dean menatap Darren.
"Lo masih nanya Dean? Setelah apa yang lo perbuat di ruang tamu!, hah?!" Sentak Darren yang membuat Dean kebingungan.
"Ruang tamu? Apa yang abang maksud? Dean ga ngapa-ngapain bang," ucap Dean dengan pensil di tangannya.
"Cih! Kalau bukan lo siapa? Ayah? Jelas-jelas Ayah ga di rumah sialan!" Tukas Darren.
"Tapi apa yang abang maksud sekarang? Dean masih ga ngerti bang," tanya Dean sungguh Darren saat bertele-tele.
"Sampah snack yang ada di ruang tamu itu ulah lo kan?!"
"Sampah? Dean bahkan belum makanan apapun dari pulang sekolah, gimana bisa sampah itu ulah Dean?" Heran Dean meski sekarang ia sedang melawan rasa takutnya saat melihat tatapan Darren yang nyalang.
"Lo masih ngelak? Sini lo biar gue tunjukkin sampahnya!" Tukas Darren dengan mencekal tangan Dean hingga anak itu meringis.
"Abang, bang sakit, pelan-pelan bang," ucap Dean dengan meringis, namun sepertinya Darren sudah tersulut emosi hingga membawa Dean dengan cara di seret.
Darren membawa Dean dengan di seret bahkan saat menuruni tangga pun ia masih menarik Dean dengan sangat keras hingga tersandung beberapa kali, hingga tersisa lima tangga disitu Darren langsung menarik Dean hingga anak itu sampah di bawah lebih dulu dengan cara tersungkur.
"Sshhh," ringis Dean menahan rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya.
"Buka mata lo! Liat baik-baik Dean!" Teriak Darren dengan menarik rambut Dean untuk menatap sampah yang ada di ruang tamu. Dean menggeleng kuat.
"B bukan, bukan ulah Dean bang," lirih Dean.
"Kalau bukan lo siapa lagi? Cuma lo yang ada di rumah sedari tadi!" Sentak Darren.
"Tapi tadi bukan cuma Dean masih ada om Repto, bang," jujur Dean. Ya memang benar saat Dean pulang sekolah masih ada Repto yang duduk di ruang tamu.
"Masih berani bohong rupanya!" Sarkas Darren dan menarik Dean untuk duduk. "Sini lo!" Tukas Darren dan kembali membawa Dean menuju gudang.
"Bang, bang mau ngapain?" Tangis Dean jujur ia sekarang merasa takut. "Bang itu bukan ulah Dean bang," ucap Dean namun masih tidak digubris oleh Darren.
JANLUP VOTE.
SEE YOU NEXT CHAPTER.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dean Devandra
Novela Juvenil"Bunda ga ada itu karena lo, dan Ayah pergi itu karena lo juga!" Rayyan Arshaka. "Gue benci ketika harus anggap lo sebagai adik gue sekaligus bagian dari keluarga ini." Darren Rarendra. "Gue benci lo juga, tapi hati gue nyuruh buat ga benci lo, sorr...