EXT. PERJALANAN BUS KE BENGKULU - SIANG
Bus yang membawa para mahasiswa Universitas Karya Bakti melaju stabil di jalanan yang membentang menuju Bengkulu. Di dalam bus, suasana terasa penuh antusiasme. Sebagian mahasiswa duduk sambil berbincang dengan teman-teman di sebelahnya, sementara yang lain asyik menikmati pemandangan indah yang menghampar di luar jendela, pepohonan hijau, pegunungan di kejauhan, dan ladang yang terbentang luas.
Key duduk di dekat jendela, menatap keindahan alam yang terbentang luas sambil membiarkan pikirannya melayang jauh, membayangkan pengalaman baru yang akan ia temui. Di sebelahnya, Alina tak henti-hentinya mengambil foto dan berceloteh riang tentang betapa indahnya pemandangan sepanjang perjalanan ini, membuat suasana di antara mereka terasa semakin hangat. Di sudut lain, Alam dan Shakti terlihat bercanda, menghidupkan suasana dengan gurauan mereka yang membuat tawa kecil terdengar di dalam bus. Para mahasiswa saling berbagi cerita dan harapan, menanti pengalaman yang tak terlupakan nanti saat mereka ada di Bengkulu.
Di dalam bus yang melaju menuju Bengkulu, suasana penuh canda dan tawa. Risa tampak sibuk mengabadikan setiap momen perjalanan dengan kamera di ponselnya, tidak ingin melewatkan satu detik pun. Dia mendekati Putra Alam dan Shakti, mengajak mereka berfoto bersama dengan semangat tinggi.
" Ayo, ayo! Kita selfie dulu! Biar ada kenang-kenangan buat perjalanan kita ke Bengkulu!" ajak Risa sambil tersenyum lebar, memegang ponsel di depan mereka.
Putra Alam dan Shakti tersenyum, mengikuti keinginan Risa dengan antusias. Mereka berpose, tersenyum, tertawa, dan sesekali membuat ekspresi lucu untuk kamera. Di sela-sela keseruan itu, Alina ikut nimbrung, menyenggol lengan Risa dengan tatapan menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATTPAD VERSION : 7 MANUSIA HARIMAU NEW GENERATION
Fanfiction17 tahun telah berlalu sejak Pitaloka, istri tercinta Gumara Peto Alam, diculik secara misterius. Gumara, yang masih terpukul oleh kehilangan istrinya, berjuang keras untuk menemukan Pitaloka namun selalu menemui jalan buntu. Kehidupan Gumara kini h...